34. Suntuk

5.5K 390 30
                                    

"Mama ke kafee~ Papaa ke kafee~ Kokoh ke kafee~ ayoo kita jalan-jalan~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama ke kafee~ Papaa ke kafee~ Kokoh ke kafee~ ayoo kita jalan-jalan~"

Charlotte berjalan berjingkrak-jingkrak menghampiri Kevin yang saat itu sibuk bermain game diponselnya.

"Papa kita jalan-jalan yuuk.." ajak Charlotte.

"Ntar dulu mei, ini papa lagi sibuk." sahut Kevin tanpa mengalihkan pandangannya dari game diponselnya.

Charlotte menatap Kevin sebal, "papa main game terus, meimei nggak diajak main." keluhnya dengan nada lesu dibuat-buat sesedih mungkin.

Clarissa datang menghampiri keduanya yang saat ini tengah duduk di ruang tengah, ia berjalan dengan membawa cemilan dikedua tangannya.

"Mei panggil kokoh gih.." suruh Clarissa.

Charlotte bergegas berlari menuju kamar Callen.

"KOOOOHHH!" teriaknya sambil langsung membuka pintu.

Callen yang saat itu sedang sibuk mengerjakan prnya terlonjak kaget hingga memegang dadanya.

"Aahh meiiiii! Ketuk pintu dulu, aku kaget." protes Callen pada sang adik.

"Namanya juga surprise koh kan biar kaget, kalo kokoh nggak kaget artinya bukan kejutan, tapi manggilnya bisik-bisik." oke baik, meimei jiplakan Kevin-Clarissa paripurna dengan segala kerandomannya.

Callen mendengus menatap jengah kearah sang adik, "ngapain kamu kesini?" tanya Callen sambil kembali fokus pada lembaran prnya.

"Dipanggil mama."

Callen menoleh, "ngapain?"

"Tau, meimei cuma disuruh manggil."

"Ya udah kamu duluan aja nanti kokoh nyusul." sahut Callen sambil membereskan buku-buku di meja belajarnya.

Bukannya keluar, Charlotte malah berjalan semakin mendekat.

"Koh.." panggilnya pelan.

Callen menoleh dan menatap sang adik dengan dahi sedikit menyerngit.

"Kokoh pengen jalan-jalan nggak?" tanya Charlotte pelan.

"Nggak ah, malas." sahut Callen datar.

Charlotte menekuk wajahnya menatap Callen sinis, "kokoh nggak mau makan es krim emang?"

"Nggak mei, enggak, kebanyakan makan es krim ntar giginya berlubang." jelas Callen sambil menggiring Charlotte keluar kamar.

"Tapikan makannya dikit-dikit aja koh jangan banyak."

Callen menoleh kembali dengan tatapan yang masih datar, "emang kamu bisa makannya sedikit-sedikit? Perasaan kalo udah didepan es krim kamu makannya sampe khilaf."

Kali ini Charlotte lah yang menatap Callen dengan wajah mengerut, "khilaf itu apa koh?"

Callen menghela nafasnya sedikit jengah, ia telah menyadari jika sudah salah bicara didepan Charlotte.

Trouble's Family ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang