(FOLLOW SEBELUM BACA)
(COMPLETE)
Bacanya mulai Stupid Romance > Sanjaya's Diary > Trouble Family
🍀🍀🍀
Keluarga adalah sapu tangan untuk air mata.
Keluarga adalah bahu ternyaman untuk bersandar.
Keluarga adalah diary tempat dimana semua dapat k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue dirundung rasa takut yang nggak beralasan.
Semenjak tadi siang pulang dari liburan, ucapan Namira tuh seakan terngiang-ngiang ditelinga gue.
Dihadapan gue sekarang ada 5 testpack dari berbagai merek, sinting si Namira, dia bener-bener beliin gue 5 testpack sekaligus.
Tadinya Anne sama Namira maksa buat tes selama kita masih di Bali, tapi gue nolak dengan alasan gue belum siap kalo harus menerima kenyataan kalo gue hamil lagi.
Ya jelas lah namanya kebobolan. Bagi gue, Callen itu masih kecil belum lagi Charlotte. Mereka berdua itu aja bagi-bagi sayangnya susah apalagi ditambah satu.
Lusa Kevin pulang.
Gue udah ngehindarin telpon dia dari tadi pagi.
Kevin membombardir gue dengan beribu pertanyaan tentang kebenaran koaran Namira yang dia percayai.
Gue masih duduk di sofa dengan 5 testpack diatas meja, anak-anak tertidur kelelahan, gue juga capek sebenarnya, lebih tepatnya capek mikir.
Gue lihat lagi testpack-testpack itu berhampar dimeja, otak gue melayang mengingat-ingat kapan terakhir kali gue datang tamu.
"Bulan lalu apa 2 bulan yang lalu?"
Mampus gue lupa, yakinnya sih bulan lalu masih datang bulan, tapi hati kecil gue nggak mampu bohong, dia maksa gue buat kembali sadar dan ingat jika dalam kurun waktu 2 bulan ini tamu gue nggak datang-datang.
***
Clarissa resah, hari sudah malam dan ia masih tak karuan mengunyah makanannya.
"Mama sakit?" tanya Callen dengan nada khawatir.
Clarissa menoleh, "nggak sayang, mama nggak sakit kok, kenapa emang, pucat ya?"
Callen menatap wajah Clarissa lekat, "enggak kok, cuman mama gendutan aja Callen rasa."
Clarissa mendengus sebal, "mending dibilang pucat sih, dari pada dibilang gendutan koh."
Mereka kembali melanjutkan aktifitas makan malam dengan tenang sebelum Clarissa kembali dalam mode mual.
Ia menutup mulutnya seakan menahan sesuatu yang ingin keluar dari mulut, ia menatap Callen dan Charlotte yang saat ini juga tengah menatapnya dengan tatapan berbeda.
"Kalian makan aja ya, mama mau ketoilet sebentar."
Lalu setelahnya Clarissa pun berlari kecil kearah kamar mandi dekat ruang makan.
