(FOLLOW SEBELUM BACA)
(COMPLETE)
Bacanya mulai Stupid Romance > Sanjaya's Diary > Trouble Family
🍀🍀🍀
Keluarga adalah sapu tangan untuk air mata.
Keluarga adalah bahu ternyaman untuk bersandar.
Keluarga adalah diary tempat dimana semua dapat k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mei cepetan mei, mama udah nunggu." desak Callen pada Charlotte.
"Tunggu koh, ini meimei masih sibuk." sahutnya sambil terlihat mencari sesuatu.
"Kamu ngapain sih, lagi cari apa emangnya?" Callen yang tak tahan hanya sekedar menunggu kini masuk kedalam kamar Charlotte.
"Kamera meimei lupa naroh koh, meimei mau bawa buat moto papa nanti."
"Kan mama bawa kamera mei, udahlah ayok pake punya mama aja."
"Ih nggak mau, meimei mau pake punya meimei aja, tunggu bentar meimei masih nyari." katanya lagi masih sibuk nyari.
Callen mendengus pelan, tak lama kemudian Clarissa menghampiri kedua anaknya tersebut.
"Ini apa lagi sih yang ditungguin, mama udah kayak cumi kering nunggu diluar mobil dari tadi."
"Kamera meimei hilang!" rengek Charlotte.
"Buat apa emangnya mei kamera kamu?"
"Buat foto papa ma nanti dilapangan."
Clarissa menepuk pelan dahinya, "kamera kamu nggak bakal bisa moto papa mei, mending pake punya mama."
"Nggak mau!" rajuk Charlotte sambil menekuk wajahnya.
"Mama tinggal nih."
Charlotte semakin mendengus sambil memalingkan wajahnya kesal.
"Ayo koh berangkat." ajak Clarissa seakan benar-benar ingin meninggalkan Charlotte.
Bukannya diam, Charlotte malah berjalan mendahului Clarissa dan Callen lalu masuk mobil, tentu saja masih dengan wajah yang ditekuk masam.
Sementara Callen yang duduk disamping Charlotte tak berani mengatakan apapun karena ia merasa bersalah.
Tentu saja tak berani mengatakan apapun pada adiknya karena kamera Charlotte sebenarnya ada pada dirinya yang saat itu meminjamnya secara diam-diam kemudian lupa mengembalikan.
***
Hari ini kebetulan bertepatan dengan hari turnamen final dari Indonesia Open.
Untuk beberapa hari Kevin tak mengizinkan keluarganya menonton langsung karena takut jika nanti seandainya dia kalah lalu dilihat oleh kedua anaknya. Ia baru membolehkan Clarissa, Callen dan Charlotte untuk menontonnya ketika ia sudah berhasil mendapatkan tiket masuk final.
