Author Pov
Entah kenapa Bona merasa gusar setelah mendengar kalau Eunseo tak ikut event karna sakit.
Dia tak bisa konsentrasi sama sekali. Bahkan beberapa kali melakukan gerakan yang salah saat tampil.
"Eonnie, kau kenapa?" Tanya Yeoreum yang heran melihat raut wajah Bona yang tak seperti biasa.
"Ah, tidak ada. Aku baik-baik saja." Pasalnya dia juga tak mengerti kenapa tiba-tiba dia begitu kawatir pada Eunseo. Gadis centil yang menyebalkan.
"Kalau ada yang mengganggu pikiranmu ceritakan pada kami." Exy menepuk pundak Bona seraya tersenyum. Bona hanya tersenyum.
Dia tak ingin mengatakan kalau saat ini dia memikirkan Eunseo. Karna setau mereka hubungan Eunseo dan Bona tidaklah dekat, bahkan mereka selalu bertengkar di setiap kesempatan.
Akhirnya karna tak tahan Bona menghampiri Seola yang mojok bersama Soobin.
"Eonnie, gimana keadaan Eunseo?" Seola memandang Bona dengan wajah heran. Bagaimana mungkin kucing dan tikus yang setiap hari bertengkar menanyakan kabar.
"Pagi tadi sih badanya panas. Beberapa hari ini Eunseo mengeluh pusing." Terang Seola.
Bona hanya ber Oh-ria mendengar jawaban Seola.Dia juga enggan menanyakan lebih lanjut. Apalagi melihat exspresi Seola yang seakan berkata "salah makan nie bocah kayaknya."
......
Sampai di dorm Bona langsung berlari ke kamar Eunseo. Hanya ingin memastikan kalau Eunseo tidak mengalami hal buruk. Ah, mulai kapan dia seperhatian ini pada Eunseo?
"Seo, bagaimana keadaanmu?" Akhirnya Bona bertanya setelah beberapa saat hanya diam.
Tak ada jawaban. Bona mendengus sebal, menyesal bertanya pada bocah tengik di depanya. Saat mau melangkah keluar Bona mendengar Eunseo meracau tak jelas.
"Seo, apa pusing membuat otakmu geser? Kau ngomong apa sih, gak jelas." Gerutu Bona. Menghampiri Eunseo yang mbelakanginya.
"Hei, kalau di ajak ngomong bisa gak sih ngeliatin orangnya?" Eunseo tak bergeming, tetap membelakangi Bona. Karna geram Bona memutar tubuh Eunseo agar menghadapnya.
"Kau kenapa Seo?" Terdengar nada suara Bona panik. Bona memeriksa kening Eunseo yang memejamkan mata sambil bergumam tak jelas. Badanya panas sekali.
"Seo, bangun. Jangan merepotkanku." Bona menggoyang tubuh Eunseo. Tapi nihil. Dia tetap tak membuka mata.
"Bangun. Gak lucu tau."
"Shit, aku harus apa?" Bona menggigit bibir bawahnya, bingung apa yang harus di lakukan.
Member yang lain belum pulang, begitu juga manager Minji eonnie.
"Son Eunseo, bangun." Suara Bona agak meninggi. Antara kesal dan takut.
Tadi setelah event Bona pergi syuting makanya dia bisa pulang awal sementara member lainya menghadiri show. Ah ponselnya juga belum di kembalikan sejak trainne. Tak ada seorangpun yang ada di dorm kecuali Bona dan si tengil Eunseo.
"Eunseo, jangan bikin kawatir deh. Jangan bercanda. Bangun. Kebo kamu mulai tadi tidur mulu." Bona mengguncang tubuh Eunseo, air matanya begitu saja meluncur. Bona sangat takut jika Eunseo kenapa-napa.
"Bangun. Seo... " air matanya semakin deras. Mengusap kasar pipinya yang basah sambil sesekali menepuk pipi Eunseo pelan.
Seketika Bona ingat waktu Soobin panas tinggi, Eunseo mengompres Soobin dan panasnya turun.
Bona duduk di tepi ranjang Eunseo setelah beberapa saat lalu mengambil baskom berisi air dan kain untuk mengompres.
"Bona?" Suara Eunseo begitu lemah. Panasnya sudah agak turun setelah Bona mengompresnya tadi.
"Hemz?" Eunseo masih heran. Dia sekarang tidur dengan kepala di paha Bona. Hal yang ganjil menurutnya karna semalam Bona bahkan tak mau di ajak bicara.
"Kau sudah baikan?" Tanya Bona, tanpa mengalihkan pandanganya pada Eunseo. Yang di tatap hanya salah tingkah. Dan mengangguk lemah.
"Terimakasih." Eunseo tersenyum manis, memamerkan giginya yang putih bersih.
Bona hanya mengangkat bahu dan berniat meninggalkan Eunseo. Karna mulai tadi jantungnya berdebar tak karuan. Seperti habis lomba lari dari mantan yang gak bisa move on.
Belum sempat melangkah pergi tangan Bona di tarik Eunseo.
"Apa?" Tanya Bona dengan wajah datarnya."Temenin. Please." Melihat ekspresi Eunseo membuat Bona gemas. Ingin sekali mencubit pipi Eunseo yang di kembungkan. Tapi mana mungkin, turun nanti martabatnya.
"Kenapa? Takut kalau mati gak ada yang tau?"
"Ish, kalau aku mati kau akan menangisiku berbulan-bulan."
"Jangan mimpi."
Pada akirnya Bona menemani Eunseo, dia tak tega meninggalkan gadis nyebelin ini sendirian di saat sakit.
Bona duduk di ranjang Eunseo, sementara Eunseo menyeder di bahu Bona. Mereka terlihat seperti Upin Ipin, akur banget.
"Bon?"
"Hemz."
"Cuman pengen manggil." Sebenarnya dia ingin mengatakan sesuatu pada Bona. Tapi di urungkan niatnya, dia tak mau hubungannya dengan Bona yang mulai membaik akan kembali buruk.
Eunseo dan Bona kini menjadi teman baik. Meski tetap saja bertengkar tapi setidaknya saling mendukung satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You Eunbo
Fanfiction"Kau gila?" "Kenapa? Kau takut jatuh cinta denganku?" "Tidak ada yang akan mencintai orang payah sepertimu"