Eunseo pov
"Aaaarrrrggg. Sial." Aku mengernyit memandang heran ke arah sahabat ku. Dia sedang mengacak-acak rambut hitam berkilau nya.
"Ada apa?"tanyaku heran. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah aneh nya.
Habis ke pentok kali nie anak.
Seola menghembuskan nafas kasar sebelum menegak minuman hingga tandas, kehausan mungkin.
"Lupakan." Katanya datar. Pandangan nya menatap ke jalan yang ada di depan kami. Ah tidak, ku rasa bukan jalan fokusnya. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Gak usah ngelamun masih sore."
"Siapa yang ngelamun? Lagi liatin mobil di depan."
"Kim Hyunjung, aku mengenalmu lebih baik dari dirimu sendiri."
Gadis di depan ku ini hanya mengedikkan bahu, kembali menatap jalanan yang kini ramai oleh lalu lalang kendaraan. Aku yakin yang di lihatnya bukan mobil merah keren yang di kendarai seorang namja tampan yang lagi berdebat dengan pacarnya.
"Cowok tampan tu kalau gak brengsek ya homo." Celetuknya membuatku hampir tersedak jus strawberry kesukaanku.
"Ha?"
"Tuh liat." Aku melihat ke arah dagu Seola menunjuk. Oh, rupanya namja tadi yang sekarang sedang bercumbu dengan wanita lain.
Pantas saja tadi namja sialan itu di tampar pacarnya. Lihat saja kelakuannya. Jika nanti aku bertemu pacarnya akan ku suruh dia mengubur lelaki brengsek itu di dasar jurang.
"Gak semua cowok kayak dia kali. Buktinya Kihyun oppa setia." Sangkal ku. Seola menatapku lalu sedetik kemudian dia tertawa terbahak. Apa yang lucu???
"Seo... Seo. Iyalah, Kihyun kan bucin. Bucin apa bego ya?"
"Ngawur."
"Bucin sama bego itu beda tipis, susah di bedain. Lagian aku gak habis pikir sama pacar barumu itu. Kok mau nya di bohongin."
"Yang bohongin siapa?" tanyaku mulai kesal.
"Kamu, siapa lagi. Aku gak ngerti kenapa kalian bisa jadian. Tepatnya, kenapa kamu mau pacaran sama dia. Padahal sebelumnya kamu selalu bilang No."
"Dia baik, apa salahnya. Lagi pula aku menyukainya." Tandas ku meyakinkan nya.
Seola mencebikkan bibir menatapku dengan tatapan tak percaya. Apa maksudnya. Mengejek ku?
Apa perkataan ku ada yang salah? Kihyun memang orang yang baik, sangat baik malah. Dia lah yang selalu ada di sisiku saat aku dalam keadaan down. Mengerti apapun meski aku tak cerita banyak hal.
Saat bersamanya aku selalu merasa nyaman dan aman. Merasa dilindungi, aku tak perlu takut apapun karna dia tidak akan pernah meninggalkanku meski seluruh dunia menjauhiku.
Apa salahnya jika aku menyayanginya? Dia lah yang selalu menemaniku. Dia juga orang pertama yang akan menawarkan pundaknya untuk tempatku menangis.
"Cinta sama sayang itu beda. Jangan salah, kamu bisa menyayangi semua orang tapi cinta....?" Di sambar nya minumanku sebelum melanjutkan kata-katanya.
Selalu saja mengambil milikku tanpa ijin.
"Sorot mata memujamu itu bukan untuk Kihyun kan?" Pertanyaan nya sontak membuatku melotot memandangnya.
"Aku mencintainya." Ucapku mencoba meyakinkan nya. Atau aku sedang meyakinkan diriku sendiri? Tapi perasaan nyaman saat bersamanya ku rasa cukup untuk mendefinisikan cinta versi ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You Eunbo
Fanfiction"Kau gila?" "Kenapa? Kau takut jatuh cinta denganku?" "Tidak ada yang akan mencintai orang payah sepertimu"