Boy

1.9K 171 9
                                    

Mata Eunseo tak lepas memerhatikan lelaki tampan yang duduk di atas kap mobil sambil memainkan handphone.

"Manisnya." gumam Eunseo melihat senyuman si ganteng, tapi tetap saja tak semanis senyum Bona.

Tak lama terdengar derit pintu dari bawah.

"Apa-apaan dia itu?" Eunseo mendelik, tidak suka dengan apa yang di lihatnya.

Eunseo melihat Bona keluar dengan pakain yang begitu transparan. Saat hendak memanggil Bona dia justru di kejutkan dengan adegan  peluk cium yang di suguhkan dua sejoli di bawah sana.

Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Entahlah, dia juga tak mengerti. Harusnya itu hal biasa tapi rasanya tak terima.

Eunseo memalingkan wajah, berharap sedikit mengurangi apa yang di rasakan.

"Eonnie?" Eunseo terkejut melihat Seola mematung di pintu balkon. Matanya berkaca-kaca, entah apa yang membuatnya begitu sedih.

"Hug me." pinta Seola. Menghambur ke pelukan Eunseo dan membenamkan wajahnya ke ceruk leher Eunseo. Inilah tempat ternyaman, dia selalu mendapat ketenangan saat memeluk sahabatnya.

Tubuh Seola bergetar, menangis dalam diam. Eunseo juga tak ingin menanyakan apapun pada Seola karna sekarang hatinya juga terasa sakit.

Eunseo bisa merasakan kalau sekarang Seola begitu rapuh. Dibelai punggung Seola dan mengecup puncak kepalanya lembut. Berharap itu bisa menguatkan gadis di pelukanya.

Bona pov

"Oppa." teriakku, menghambur ke pelukan L menyalurkan rasa rindu yang tertahan. Ingat yang ku tahan rasa rindu bukan kentut tapi saat keduanya tersalurkan terasa lega.

Sudah selama cicilan mobil yang hampir lunas kami tak bertemu dan sekarang dia di sini, di depanku. Tentu saja aku bahagia hingga rasanya ingin ku lipat dan kukantongi kemana-mana.

Aku dan L oppa berteman mulai masih suka ngompol bareng hingga sekarang suka tidur bareng. Eh, jangan ngeres dulu, ini fix cuman tidur gak ngapa-ngapain. Karna eomma L dan eomma ku adalah bestfriend jadi jangan heran kalau itu juga menurun ke anaknya.

"Ish, tambah sexy." ucapnya mengacak rambut lalu mencium keningku yang ku balas dengan ciuman di kedua pipinya.

"Telat, dari dulu kali, baru nyadar." jawabku sambil mengibaskan rambut.

Udah ribuan orang yang bilang aku cewek sexseh. Gak percaya? Aku tak peduli, yang pasti aku percaya kalau aku memang sexy. 

Kalian bisa membuktikanya, aku jamin saat melihatku pasti ada efek mata melotot dan bibir menganga serta ileran. Jadi ketimbang terkena efek mengerikan itu mending langsung percaya kalau aku memang sexy.

Apalagi dengan pakaianku sekarang, dengan kaos transparan di padu hotpants hitam membuat semua mata terpana saat melihatku. Iya, karne sekarang mata centil kalian bisa ngeliat dalemanku yang ter exspos.

Jika bocah gesrek tau aku keluar mengenakan pakaian seperti ini bisa di pastikan dia akan mendelik dan memasang wajah menyebalkan.

Eunseo memang selalu cerewet jika ada member yang mengenakan pakaian yang terlalu terbuka. Sering kali kami mengabaikan ocehanya. Dan sekarang aku justru merindukan omelan konyolnya.

Pernah suatu kali aku mengenakan dress pendek di atas paha saat menghadiri show. Dia mengomeliku sepanjang perjalanan ke drom hanya karna waktu aku menari dressku tertarik ke atas.

"Kita emang idol harus terlihat cantik dan sexy. Tapi bukan berarti meng exspos tubuh dan buka-bukaan. Semua ada batasanya, lihat pakaianmu itu. Rasanya ingin ku robek dan ku ganti karung gini. Itu terlalu pendek, apa kau tak melihat selangkanganmu hampir kelihatan." dia mendengus kesal.

Just For You EunboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang