Malam ini tak kalah indah dengan paras cantik dua sejoli yang berjalan beriringan menyusuri pinggir Sungai Han. Bintang yang berjajar rapi di langit mengiringi canda mereka.
Jalanan mulai lenggang, lalu lalang kendaraan juga sudah tak seramai sore tadi. Hanya beberapa saja yang masih terlihat menikmati malam.
"Dasar aneh. Harusnya minta sesuatu yang lebih bermanfaat dari pada jalan-jalan unfaedah kayak gini."
"Siapa bilang ini unfaedah."
"Halah. Manfaatnya apa coba, gak ada sama sekali."
Eunseo menghela nafas panjang mendengar perkataan yeoja di sampingnya. Kalau di pikir lagi memang permintaannya terdengar bodoh. Tapi dia memiliki alasan sendiri.
Pagi tadi sang leader berjanji mengabulkan apapun permintaan Eunseo dan Yeonjung karena sudah melakukan hal terbaik hingga tim ssireum mereka meraih medali emas. Dan hal itu di manfaatkan Eunseo untuk mengajak Bona keluar menyusuri Sungai Han.
Meski banyak hal di inginkan gadis bermarga Son itu tapi semua di abaikan hanya karna ingin melihat Bona ceria. Setidaknya malam ini.
Sepenglihatan nya wajah Bona memang terlihat mendung, sinar yang biasa terpancar pun agak meredup. Bibir indahnya juga jarang sekali memamerkan senyum menawan.
Meski gadis berparas cantik itu tetap berusaha ceria tetap tidak bisa membohongi mata Eunseo. Dia tau teman semember nya itu dalam keadaan down.
Bahkan saat grup mereka memborong 3 medali emas dan satu perak yang menjadikan mereka grup paling banyak meraih kemenangan juga tak membuat Bona terlihat seantusias biasanya.
Dia tau Bona tidak dalam kondisi baik-baik saja. Hanya dengan melihat mata Bona dia sudah mengerti. Ada kerapuhan di sana, membuat Eunseo selalu ingin mendekap dan mengatakan bahwa dia selalu ada.
"Mau kemana?"tanya Bona dengan senyum khas dari bibirnya.
"Ke hatimu."
"Eunseooooo."
"Aaaaakkkghhh. Sakit." Di gosoknya perut yang di cubit tangan lentik Bona.
"Dasar gak jelas."
"Emang gak jelas. Yang jelas cuma kamu di mata aku."
Entah hanya perasaan nya saja atau memang matanya bisa menangkap semburat merah di pipi Bona yang jelas pemandangan di depan nya membuat hatinya menghangat.
Di sandarkan tubuh lelahnya pada pagar pembatas. Senyum merekah tatkala matanya bertemu dengan iris indah milik Bona. Di ulurkan tangan untuk menyelipkan rambut Bona kebelakang telinga.
"Cantik."gumamnya lirih.
Rona merah kembali terlihat di kedua pipi indah milik Bona. Dengan senyum melengkung di iringi dengan mata yang menyipit. Di matanya kini seorang Kim Bona tiba-tiba memiliki sayap, cantik bagai bidadari. Apalagi dengan senyum seindah itu.
Senyum itu, entah sejak kapan membuat hatinya berdegup kencang setiap melihat nya. Membuat hatinya berjanji untuk tetap menjaga senyum itu tetap indah.
Dulu menurutnya senyuman terindah adalah milik Kihyun oppa nya tapi semenjak bertemu dengan seorang Kim Bona label itu beralih posisi. Senyum terindah dan termanis menurut Eunseo hanya milik Bona. Hanya dia.
"Bisa gak sih kamu jangan senyum terus?"
"Kenapa?"
"Bisa kena diabetes aku, soalnya senyum kamu manis banget."
"Hooekkkk. Mau muntah dengerinnya. Bisa ngomong yang lebih bermutu gak sih?"
"Misalnya? Membahas hubungan kita gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You Eunbo
Fanfiction"Kau gila?" "Kenapa? Kau takut jatuh cinta denganku?" "Tidak ada yang akan mencintai orang payah sepertimu"