Stop

1.7K 162 25
                                    

Sore ini semua member kecuali para maknae yang masih sekolah duduk di ruang tv dengan mimik muka serius.  Dawon tidak benar-benar melihat gambar yang di tampilkan di layar televisi, matanya sibuk memandangi Luda yang menangis di pangkuanya.

Sejak Bona memberitahu semuanya Soobin tak berhenti menyalahkan diri sendiri,air mata terus berderai seiring penyesalanya. Sementara Seola justru diam mematung dengan pandangan kosong.

Tidak ada yang baik-baik saja setelah mendengar gosip murahan mengenai Eunseo. Semuanya terkejut, Bona berusaha menahan air matanya keluar. Rasa bersalahnya semakin dalam, andai Eunseo tak mencarinya hari itu mungkin semuanya tidak akan serumit ini.

Tapi yang paling membuat mereka kecewa sikap gadis tinggi yang pandai menutupi segala hal dengan senyuman. Kenapa Eunseo harus menyimpanya sendiri? Mereka merasa gagal menjadi seorang teman. Bertahun-tahun bersama nyatanya tidak bisa mengerti satu sama lain.

Exy sangat terpukul, bukan hanya dia merasa gagal menjadi leader tapi juga seakan keberadaanya tidak di anggap. Harusnya masalah sekecil apapun yang menyangkut grup dialah orang pertama yang harus tahu. Dia sangat kecewa pada Eunseo dan pihak management yang ikut andil menutupi masalah ini.

"Aku mau ketemu Minjie eunnie. Bisa-bisanya.... Oh, shit...." umpatnya. Ada binar kecewa yang teramat sangat di matanya. Dia segera berlari keluar dan menutup pintu dengan kasar. Kini hanya hembusan nafas berat dan isakan tangis dari Soobin yang terdengar.

Tak ada yang mengatakan sesuatu setelah kepergian Exy. Semua masih berperang dengan pikiran masing-masing, ada banyak pertanyaan di kepala mereka. Dan hanya seorang yang kini sedang berpura-pura bahagia di depan kamera yang bisa menjawabnya.

"Aku mau tidur." Seola bangun dari duduknya berjalan gontai menuju kamar. Sebagai sahabat dia merasa di bohongi.

Malam setelah Eunseo pulang dari kantor agensi Seola menghujaninya dengan berbagai macam pertanyaan. Tapi bocah sok kuat itu justru berkata sambil tersenyum.

"Kim Hyun Jung berhentilah khawatir, tidak ada masalah apapun. Son Juyeon mu ini sangat pintar, semua akan baik-baik saja."

Bodohnya dia percaya begitu saja dengan ucapan Eunseo.

Sebelumnya mereka selalu berbagi suka duka bersama, tak ada yang mereka sembunyikan.  Tapi kenyataan ini menampar Seola, menyadarkanya bahwa dirinya tidak benar-benar mengerti sahabatnya itu.

Air mata yang mulai tadi di bendung kini tak bisa di tahan. Bagaimana tidak, perasaanya begitu hancur sejak dia membaca beberapa komentar yang di tinggalkan fans gila jungkook di media sosial yang menyebut sahabatnya sebagai "wanita penggoda".

Ingin rasanya menyumpal mulut kotor mereka dan mengikatnya agar mereka tidak bisa mengatakan hal menjijikkan semacam itu.

Mereka di luar sana tidak tau apapun mengenai gadis bermarga Son yang selalu melakukan hal bodoh demi melihat senyum membernya. Selalu bangun lebih awal untuk memasak agar grupnya tidak kelaparan saat tampil, rela tidak tidur semalaman untuk merawat temannya yang sakit. Bahkan pernah suatu kali dia rela berjalan tengah malam kehujanan untuk membeli roti kesukaan Seola yang sedang sakit agar dia mau makan. Dia benar-benar sosok yang peduli dengan sesama.

Seola tak bisa lagi menahan tangisnya, bahunya terguncang karna isakanya kini berubah menjadi jeritan. Sebelumnya dia bahkan tidak pernah sehancur ini, hanya dengan membayangkan rasa sakit yang harus di terima Eunseo sendirian membuat hatinya seakan tertancap ribuan pedang.

Bagaimana bisa dia membiarkan seorang gadis yang bertahun-tahun menemaninya menanggung semua rasa sakit itu sendiri? Yang merawatnya sepenuh hati setiap waktu. Selalu ada di sisinya kapanpun dia butuh tempat bersandar. Eunseo selalu ada di sana, di sampingnya tidak pernah meninggalkanya.

Just For You EunboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang