click

1.7K 133 99
                                    

Eunseo terkekeh pelan membayangkan kejadian tadi malam.

"Apa yang kau tertawakan?" Tanya perempuan yang menyisir rambutnya, menatap Eunseo dengan alis mengkerut.

Eunseo menggeleng, memasukkan beberapa keperluan nya ke dalam tas lalu menutupnya rapat."Tidak ada. Cepatlah yang lain sudah menunggu di bawah."

"Ck, cepat katakan."

"Haish kau ini...."

"Ku bilang katakan!"

"Ekspresi wajahmu semalam."

Mendengar itu seketika blusing, pipinya memerah. Dia hampir lupa kejadian memalukan itu kalau saja makhluk menyebalkan yang tertawa di atas ranjang tidak mengingatkan nya.

"Berhenti tertawa Son Juyeon, kau pikir lucu hah?"

"Aku tidak tau kenapa kau sangat malu. Seola eunnie pasti maklum, kami juga sering melakukan nya."

Mata Bona melotot tak percaya mendengar penuturan Eunseo. Sisir di genggamannya di lemparkan begitu saja ke atas meja kaki nya melangkah menghampiri Eunseo yang masih mencoba menghentikan tawa. Bona pikir perlakuan seperti itu hanya di berikan padanya atau Luda. Tapi nyatanya? Ah, dia hampir lupa kalau Eunseo suka sekali bermanja-manja dengan members.

"Apa?" Tanya Eunseo takut-takut melihat wajah seram Bona. Tawa nya menghilang seketika.

"Apa yang kau maksud sering melakukan nya dengan Seola eunnie?"

"Hah?"

"Apa yang kau lakukan dengan nya?" Eunseo terkejut karena Bona sedikit membentak nya saat bertanya.

"A..apa? Kami tidak melakukan apa pun... Oh..." Eunseo menyeringai, dia tau apa yang di maksud Bona sekarang. Eunseo berdiri menghampiri Bona, menarik pinggang Bona untuk lebih mendekat ke arah nya.

"Hanya duduk di pangkuan ku, membelai wajahku, dan memandangku penuh cinta. Och, aku melupakan sesuatu, tatapan mata yang tidak pernah pergi dari bibir sexy ku. Katakan saja kalau ingin mencium ku semalam." Goda Eunseo setengah berbisik di telinga Bona.

Tubuhnya sedikit menghimpit Bona ke tembok di samping ranjang. Tangan kirinya menahan untuk memberi sedikit jarak, Eunseo tidak ingin perempuan yang sedang di kerjainya mendengar detak jantungnya yang tak beraturan. Sementara tangan satunya membelai wajah Bona lembut lalu menyelipkan helaian rambut ke belakang telinga.

Wajah Eunseo semakin dekat. "Aku akan melakukan nya dengan senang hati jika kau mau." Suara Eunseo terdengar begitu menggoda di telinga Bona. Dia bisa mendengar jantung nya berdetak keras saat Eunseo mengikis jarak menempelkan hidung mereka. Sesuatu yang sering mereka lakukan tapi di situasi yang berbeda.

Wajah Bona pucat, dia terlihat benar-benar gugup. Rasanya udara di sekitar hilang entah kemana membuatnya kesulitan bernafas. Ini di luar perkiraan, merasa menyesal mengajukan pertanyaan yang justru membuatnya dalam kondisi ambigu.

Bagaimana jika Seola eunnie atau member lain tiba-tiba masuk dan melihat nya dengan posisi ini? Cukup semalam saja dia malu tidak akan di biarkan terjadi lagi. Dia tidak ingin Seola atau yang lain berpikir aneh tentangnya.

Dengan segera kedua tangan Bona mendorong bahu Eunseo. Sangat mudah membuat gadis yang sebenarnya lebih kuat darinya terjatuh, karena Eunseo hanya ingin mengerjai Bona.

"Hahaha... Aku hanya bercanda...." Tawanya semakin pecah melihat ekspresi kesal Bona yang terlihat menggemaskan di mata nya.

Bona yang tak menganggap candaan Eunseo lucu membanting pintu sambil mengeluarkan sumpah serapah. Dia hampir mati karena gugup tapi Eunseo malah mengerjainya.

Just For You EunboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang