1

6.2K 561 38
                                    


Jennie mengintip keluar jendela. Hujan lagi. Kali ini hanya gerimis. Terus seperti itu sepanjang minggu.

Kadang lama, kadang hanya berlangsung beberapa menit. Kadang rintik-rintik, dan terkadang sangat deras hingga membbuat orang memilih untuk tidak keluar rumah.

Memasuki musim gugur, matahari tidak lagi terik seperti biasa. Mendung, redup, basah.

Gadis itu tersenyum senang, bergegas mengenakan sepatu berhak datar miliknya, mengunci pintu lalu mengeluarkan payung favoritnya.

Payung berwarna kuning terang. Dan hujan, juga merupakan favoritnya.
Dia melangkah riang menuruni tangga, nyaris melompat kalau saja dia tidak ingat lantai yang licin dan kemungkinan dia akan terpeleset kalau tidak berhati-hati.

Hujan selalu dapa membuat semangatnya naik melompat kelevel tertinggi. Udara yang wangi, langit yang mendung, suasana yang sendu.

Di telinganya yang tertutup earphone terdengar suara Lim Kim yang merdu menyenandungkan lagu berjudul Rain, membuatnya ingin ikut meloncat dan berputar-putar seperti penyanyi dalam music video yang sudah dia tonton berkali-kali.

Hujan, hujan, hujan betapa menyenangkan...

~~~

Kim Joon myeon yang lebih dikenal dengan nama panggung Suho merupakan salah seorang aktor ternama korea, akhirnya mengangkat wajah dari ponselnya setelah mengirimkan pesan kepada kekasihnya,

Bae irene.

Dia melirik kecermin untuk melihat hasil kerja penata rambutnya dan saat itu jugalah dia tersentak mundur, nyaris terjengkang bersama kursi yang dia duduki kalau saja dia tidak dengan sigap berpegangan pada pinggiran meja rias.

Ada bayangan mengerikan di cermin. Berwujud- dia menguatkan diri untuk menatap sekali lagi- seorang gadis yang dia yakini sebagai penata busananya, jennie, yang sekarang menyengir begitu lebar, menampakkan deretan gigi-gigi kecilnya yang rapi.

Yang seharusnya membuat tampak cantik. Tapi kenyataannya tidak. Senyuman itu tampak mengancam, terutama karena rambut itu. Demi tuhan, rambut itu!

Suho mengucapkan syukur dalam hati karena gadis itu hanya mengurusi pakaiannya, bukan rambut. Dia tidak bisa membayangkan

Pintu ruang ganti menjeblak terbuka dan baekhyun manajernya masuk sambil menyumpah-nyumpah, mengusapkan tisu kekaus putihnya yang kini ternoda kopi.

“lihat ini! Gara-gara kau! Aku tidak bawa baju ganti lagi” keluh pria itu sambil memandang jennie dengan pelototan penuh dendam.

“kupikir aku sudah imun setelah kau buat terkejut berkali-kali. Kenyataannya tidak. Besok apa lagi? Kau mau datang dengan kepala botak? “

“apakah itu mungkin?” jennie sambil mengusap rambutnya

“cocok tidak oppa?” pandangannya beralih ke suho.

“jangan coba-coba!”

suho tidak bisa menahan diri. Membayangkan betapa horornya gadis botak berkeliaran di sekitarnya membuat tubuhnya bergidik ngeri.

Pria itu memutar tubuh untuk meatap gadis itu langsung dan kembali menunduk.

Gerakan yang salah. Pandangan langsung ternyata memiliki efek yang lebih mengejutkan.

“astaga, Mataku!” 

desisnya dan baekhyun yang tadinya sibuk mengomel kini tertawa terbahak-bahak melihat artis asuhannya tampak tersiksa.

Kim jennie- penata gaya nya yang beberapa bulan terakhir muncul dengan rambut barunya, yang biasanya selalu berganti gaya atau warna tiap minggunya.

DaepyonimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang