4

3.8K 495 22
                                    

~~~~
“orang dewasa macam apa yang merajuk bisa disogok dengan setoples cookies?”

Jennie tidak mengacuhkan ucapan Eunbi. Dia masih sibuk menikmati cookies dengan taburan choco chips diatasnya.
Ini terlalu enak. Dia sudah makan hampir setengah dari isi toples tersebut.

“in beli dimana? Pulang dari sini aku akan beli” katanya semangat.

“kau tak akan menemukannya dimana pun.” Balas eunbi ketus

“kenapa?” tanya jennie sedih

“itu cookies terenak sedunia.” Ucapnya bangga  “itu buatan Appa”

“apa?! Daepyonim? Kau yakin?” terlalu kaget membuat jennie batal memasukkan cookies berikutnya kemulutnya.

“bagaimana appa dikantor?”
ucapnya sambil mengangkat tangan untuk menopang dagu.
Gen macam apa ini?
bagaimana bisa mewujudkan makhluk seindah ini. benar-benar mengesalkan.

“antisosial” jawab jennie

“appa mu tidak pernah telihat dimanapun” sambungnya

“tentu saja” seakan dia sudah tau jawabannya

“tidak bagus untuk kesehatan jantung kalian jika melihat appa ku terlalu sering. ”

“dia kan pria tertampan didunia”
Dasar sombong!

“kau kan anaknya. Makanya bilang begitu”
Ucapnya sambil memasukkan cookies yang gagal tadi kemulutnya. Kali ini tidak boleh gagal lagi.

“kau belum pernah bertemu appa ya?!” ucap eunbi curiga
Jennie hanya diam tanpa menghiraukan ucapan eunbi.
Cookies ini harus dinikmati dengan benar bukan!

“tunggu saja sampai kau bertemu dengannya!” bibirnya mencebik
Jennie benar-benar tidak peduli.

“ajumma, kau tidak pulang? Sebentar lagi appa sampai. Hari ini hari spesial untuk kami berdua. Kau bertemu dia besok-besok saja”

“kenapa? Ada apa dengan hari ini” balas jennie sambil menutup cookies nya dengan perasaan sedih.
Selamat tinggal cookies.

“dan berhenti memanggil ku ajumma!” ucapnya sambil mengacungkan jari telunjuk. Seolah mengancam.

“aku akan beri kau cookies lagi nanti” ucapnya.
Wah anak ini hebat bernegoisasi. Apa ini sifat turunan?

“besok appa ulang tahun. Dan aku harus karyawisata sekolah besok. Jadi kami akan meerayakannya hari ini”

“aku bahkan sudah beli kue untuknya”
Dengan perasaan sedih jennie meletakkan toples cookies tersebut dan bangkit berdiri.

“baiklah. Baiklah” ujarnya

“aku kan pulang sekarang. Apa kau puas”
Jennie meraih tasnya dan merentangkan tangan

“sekarang peluk dulu”ucapnya

“kenapa aku harus memelukmu?” tanya Eunbi curiga

“karena aku batal mencubiti pipimu”

“tapi aku tidak pernah dipeluk oranglain selain appa” jawabnya polos

“kakek nenekmu?” tanya jennie penasaran.

“sudah meninggal”
Dia benar-benar menggemaskan dan jennie sudah tidak tahan.
Ditarik eunbi dan langsung dipeluknya erat. Ini menyenangkan.
Jennie dulu selalu melakukan ini ketika menjadi intern dirumah sakit. Memeluk anak-anak adalah bagian paling disukainya.

“apa begini rasanya dipeluk ibu?” tanya eunbi polos

Hal itu membuat Jennie menjadi sentimental.
Dia melonggarkan pelukannya tapi tidak melepaskannya

DaepyonimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang