JD⭐28

8.2K 732 24
                                    

75 vote, gua up lagi besok





Jungkook - Daddy!

Taehyung - Kid!

Happy reading ~

"Chim napa?"

"Sayang jangan nangis, Taetaenya Daddy tidak boleh bersedih oke?"

😊


Masih betah duduk di ayunan  Taman samping Mansionnya, Jungkook juga tidak henti dibuat tertawa oleh tingkah manis kedua bocah menggemaskan yang sedang berargumen khas anak-anak itu.

Tawanya semakin menjadi saat Taehyung juga Jimin menarik masing-masing tangannya untuk dibawa ke lain arah.

"Hey, ingin kemana sebenarnya kalian hm?" Tanya Jungkook lembut, sedangkan kedua bocah itu masih sibuk menarik lengan Jungkook berlainan arah.

"Tae mau ke cana, ke dalam lumah," ujar lucu Taehyung, Jimin juga ikut menganggukkan kepala setuju.

Sedangkan tawa Jungkook semakin meledak, "Ya ampun sayang, arahnya bukan ke sana, kalian ingin kembali masuk ke Mansion atau belakang hm?" Alisnya terangkat satu, menggoda kesayangannya.

Jimin juga Taehyung otomatis berhenti menarik tangan Jungkook, lalu merengut dua-duanya.

"Gendong, Taetae capek," rajuknya, bibir bawahnya ia majukan ke depan.

"Chim juga mau gendong caja, Daddy nakal," lanjut Jimin, membuat Jungkook segera menggendong kedua anak manis itu, lalu membawa tungkainya melangkah kembali ke dalam Mansion.

Pikiran Jungkook sedang berkelana untuk kunjungan bisnisnya ke Busan beberapa hari ke depan.

Saat kakinya menapak pada lantai ruang Keluarga pada Mansionnya, ia dudukkan Taehyung juga Jimin pada karpet beludru biru tua di lantai.

Seokjin kebetulan baru saja kembali dari hibernasinya di kamar, melihat ke arah Jungkook yang kelihatan melamun.

Ia tepuk pelan bahu adiknya itu, "Ada masalah?" Ucapnya kemudian.

Jungkook menoleh padanya dengan senyum tampan yang mengembang, "Tidak ada Hyung, hanya saja aku memikirkan kunjungan bisnis nanti ke Busan," jawabnya.

Seokjin mengerutkan keningnya tanda bingung, "Memangnya kenapa? Bukannya keberangkatan ke Busan baru akan terjadi tiga hari ke depan, lalu apa masalahnya Jung?" Ujarnya penasaran.

Jungkook menghela napasnya sebentar, lalu mengalihkan pandangannya pada entitas dua anak menggemaskan yang sedari tadi asik menelungkup santai di lembutnya karpet beludru mahal itu.

Seokjin menyatukan kedua alis tebalnya tak paham, "Maksudnya?"

Jungkook mengusak sebentar surai legamnya lalu kembali menatap ke arah Seokjin, "Begini Hyung, sebenarnya aku bingung ingin mengajak Jimin dan Taehyung ke Busan atau kutinggal," jelasnya kemudian, Seokjin paham maksud kegelisahan Jungkook sekarang.

"Menurutku ajak saja kedua anak lucu ini, daripada kau kepikiran terus, lagipula kau di sana hanya untuk mengecek pembangunan Hotel bukan, jadi lebih baik ajak saja, sekalian kita liburan juga di Busan, hm?" Masukan Seokjin ada benarnya juga, sekalian liburan di daerah Busan.

"Baiklah, aku akan mengajak mereka berdua ke Busan, lagipula kau dengan yang lainnya juga akan berada di sana nantinya Hyung, terima kasih sarannya Hyung," ujar Jungkook sembari merangkul bahu Hyungnya yang seketika menegang.

Ia alihkan lagi pandangannya pada entitas dua bocah menggemaskan itu saat Seokjin telah beranjak pergi dari sana.

"Hey sayang, kita akan liburan loh," ucapnya dibuat-buat, hingga dihadiahi tatapan berbinar dari manik masing-masing bocah itu.

"Yeay, Taetae libulan hihi," pekikan senang itu terlontar begitu bahagia terdengar dari sosok manis Taehyung. Sedangkan Jungkook ikut turun ke bawah lalu bergabung dengan kesayangannya itu.

Jimin bahkan sudah berdiri lalu menggoyangkan tubuhnya acak membuat Jungkook merengkuhnya dalam dekapan hangatnya itu.

"Yeay Chim libulan, Chim libulan," Jimin tak henti menggumamkan hal itu membuat Jungkook tersenyum tampan mendengarnya, kalau dipikir-pikir lagi memang ia sudah jarang sekali mengajak Jimin liburan jauh dari Seoul.

"Taetae mau pangku juga dong Daddy tampan," ujaran polos itu membuat Jungkook berencana menggoda si kesayangannya.

"Yah, Daddy tampannya tidak mau tuh," sontak ucapan itu dianggap serius oleh Taehyung, maniknya mengerjab dengan cepat lalu melambat.

Sedangkan Jimin sudah merasa menang saat mendengar ucapan Jungkook, Taehyung jelek itu tak bisa merebut Daddy nya kalau begitu, pikirnya.

"Taetae jelek minggir!" Pekikan itu membuat Jungkook terkejut bukan main, karena bukan hanya suara melengking milik keponakannya itu yang membuatnya terkejut namun teriakan itu dibarengi dengan dorongan cukup keras yang Jimin berikan pada Taehyung membuat sosok manis itu limbung lalu terbentur pinggiran meja.

"Jimin!" Sungguh Jungkook tak bermaksud membentak namun keadaan Taehyung membuatnya begitu.

Sedangkan Jimin sendiri menatap tak percaya pada Jungkook, sekalipun ia belum pernah dibentak begitu olehnya, namun kini.

Melihat Jimin menangis membuat Taehyung ikut-ikutan menurunkan hujan buatannya, "Chim napa?" Tangan kecilnya ia arahkan untuk menyentuh tubuh Jimin namun dibalas pukulan brutal oleh si empunya.

Jungkook mengusak surai arangnya kasar, "Sayang jangan nangis, Taetaenya Daddy tidak boleh bersedih oke?" Ia total abai pada atensi Jimin, karena fokusnya menyatu pada luka dibagian lutut Taehyung yang terkena benturan tadi.

Seakan lupa pada sosok Jimin, ia membawa Taehyung pada gendongannya lalu berteriak kesal saat tak ada satupun yang datang ketika dipanggilnya.
















Tbc...

Tiga hari lagi Jungkook sama kesayangannya mau ke Busan tuh, liburan ehe🌝

Chapter kali ini acak adut banget sumpah, gua sebenarnya nulis paling enggak satu chap perhari. Dan karena tadi siang sudah gua ketik chap sebelumnya, niatnya mau gak nulis pas malemnya, namun karena dipikir-pikir ada sisa waktu luang malem yaudah gua ngetik, walaupun ini ngetiknya jam 10 lebih hikseu😂😥

Komennya yah,readers sayangku😌

Jungkook Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang