JD⭐29

8K 699 27
                                    

Target vote 80, gua up 🌚




Jungkook - Daddy!

Taehyung - Kid!

Happy reading ~

"Jungkook Daddy, pilih Tae apa Chim?"

"Kalian berdua kesayangan Daddy okay."

😊

Seokjin tergopoh-gopoh berlari ke arah suara teriakan Jungkook tadi, amat terkejut setelah maniknya mendapati Jungkook yang dengan panik mencoba menenangkan Taehyung.

Ia lega, sesaat.

Sebelum maniknya menangkap atensi Jimin yang sedang menangis.

Ia langkahkan dengan cepat tungkainya mengarah pada sofa di ruang Keluarga di mana Jimin berada.

"Hey, kau kenapa sayang?" Tanyanya pada Jimin, sungguh anak manis itu terlihat menyedihkan.

Matanya sembab juga memerah dan Jungkook bahkan tak meliriknya sama sekali.

"Jungkook, ada apa denganmu, lihat Jimin," ujarnya tegas, sedangkan Jungkook terlonjak kaget, diarahkannya atensi pada keadaan Jimin.

"Ya ampun, Jiminie sayang sini," ia lambaikan tangannya agar Jimin mendekat padanya, namun yang terjadi adalah Jimin yang semakin rusuh menangis.

"Tae duduk di sofa dulu," setelahnya ia dudukkan Taehyung pada sofa, lalu beranjak pergi ke arah sofa yang diduduki oleh Jimin.

Merengkuhnya dengan tenang, mengecupi puncak kepalanya berulang-ulang, "Maafkan Daddy sayang," ujarnya, kembali memeluk Jimin setelahnya.

Seokjin menghela napas lelah, lalu beralih menghampiri sosok menggemaskan Taehyung di ujung sofa sana.

Mendudukkan dirinya di sebelah Taehyung lalu mengangkat tubuh mungil itu untuk didudukkan pada pangkuannya.

"Sebenarnya ada apa sayang, hm?" Taehyung mengerjab beberapa kali lalu menoleh pada Seokjin.

"Tae... Tae, hiks," Seokjin dengan segera menenangkan Taehyung, ia lupa kalau anak itu baru saja tenang tadi, salahnya malah bertanya.

"Shsst, sudah ya sayang, iya Seokjin Hyung nakal buat Taetae nangis lagi," Perlahan tapi pasti tangisan anak itu mereda.

Jimin sudah terlelap karena lelah menangis dipelukan Jungkook.

Jungkook perlahan bengkit dari duduknya dengan Jimin yang beralih pada gendongan lengan kekarnya, "Seokjin Hyung, tolong gendong Taehyung dan bawa ke kamarku, dia juga harus tidur siang," dengan itu Seokjin lekas menggendong bocah manis itu dan membawanya sesuai yang Jungkook ucapkan.

Langkahnya melenggang dengan pasti, sesekali ia lirik keadaan Taehyung digendongannya, matanya menyayu pasti sangat mengantuk.

Saat kakinya sudah menapak di kamar Jungkook, ia segera serahkan Taehyung pada Jungkook.

"Terima kasih Hyung," ucapnya lalu segera mengambil alih tubuh mungil Taehyung pada gendongannya.

Setelah Hyungnya telah pergi, Jungkook alihkan pandangannya pada keberadaan Taehyung digendongannya.

"Mengantuk hm?" Ujarnya gemas pada Taehyung.

Sedangkan Taehyung tak menjawab apapun, hanya menyamankan kepalanya pada pundak kokoh Jungkook.

"Baiklah, saatnya kesayangan Daddy tidur siang," lalu ia rebahkan badan Taehyung ke sisi kosong ranjang sebelah Jimin.

Menunggu sampai Taehyung tertidur lalu keluar kamar saat anak manis itu sudah lelap.

...

Pikirannya cukup kacau dengan kejadian tadi, ia hampir saja hilang akal dan berakhir menyakiti Jimin.

Untung saja.

Pergi ke ruang kerjanya yang ada di dalam Mansion, lalu menutup pintu saat sudah berada di dalamnya.

Mendudukkan diri di kursi, lalu mulai mengoperasikan perangkat lunak pada Laptop dihadapannya.

Fokusnya ia tujukan penuh pada pekerjaan menumpuknya, sudah beberapa hari ia tak bekerja di Kantor dan lebih memilih untuk bekerja lewat Mansion.

Pintu ruangannya terbuka pelan, lalu Seokjin muncul setelahnya.

"Tuan Jeon sangat serius rupanya," ujarnya dengan nada jenaka, sedangkan Jungkook hanya tersenyum tipis lalu mengendikkan bahunya acuh.

"Jungkook aku ingin bilang sesuatu padamu," Seokjin menyamankan diri pada sofa panjang di ruangan itu.

"Apa Hyung?" Jungkook menghentikan kegiatannya sejenak dan menatap Seokjin penasaran.

"Entah perasaan burukku saja atau memang ada yang aneh dari Jaehyun," ucapannya terjeda sejenak.

Jungkook mengerutkan keningnya bingung, "Aneh bagaimana Hyung, bukannya kau sendiri yang bilang kalau Jaehyun sudah berubah?"

Seokjin memijit pelipisnya resah, "Entahlah, mungkin benar hanya perasaanku saja?" Ujarnya kemudian, membuat Jungkook memandangnya sedikit kesal, terlalu bertele-tele.

Banyak pertanyaan yang menggumpal di kepalanya atas ucapan Seokjin, namun urung ia tanyakan saat di ujung pintu muncul mahkluk menggemaskan, memandangnya sayu.

"Jungkook, lihatlah anak manis itu," ujar Seokjin seakan lupa pembicaraan seriusnya tadi.

Jungkook tersenyum tampan setelahnya, menghampiri sosok Taehyung yang menggemaskan.

"Kenapa bangun sayang?" Ucapnya, lalu membawa tubuh Taehyung untuk ia gendong.

"Tae, ngantuk Dad," jawabnya lirih.

Jungkook tak tahan untuk mengecupi keseluruhan wajah menggemaskan itu, "Lalu, tidur sayang, kenapa malah bangun," suaranya mengalun lembut.

Taehyung kecil mengerjabkan matanya lucu, otak kecilnya kembali berontak.

Pemikiran buruk kembali menjadi, "Jungkook Daddy, pilih Tae apa Chim?" Tanyanya kemudian, membuat Jungkook termangu seketika.

Lalu tersenyum teduh setelahnya, "Kalian berdua kesayangan Daddy okay," Jungkook bawa Taehyung ke kamarnya setelah itu, memilih ikut berbaring di samping anak manis itu.

Merengkuh Taehyung dalam dekapan hangatnya, lalu mulai memeluk dua anak menggemaskan itu sekaligus, pikirannya kembali bercabang.




















Tbc...

Semangatnya dong readers tercinta🌝

pening ini kepala, makin lama😥


Jungkook Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang