JD⭐26

9K 755 44
                                    

Btw gua serius loh pas bilang setiap hari update, asalkan vote 70🌚

Nih buktinya gua up💜




Jungkook - Daddy!

Taehyung - Kid!

Happy reading ~

"Daddy cayang Tae 'kan?"

"Pastinya sayang."

😊

Taehyung bergelung nyaman pada pangkuan Jungkook.

Hening masih menemani keterdiaman mereka, Jungkook juga terpecah fokusnya.

"Jimin," gumamnya kemudian, Taehyung mendengarnya.

Tubuhnya menegang hanya karena mendengar namanya, Jungkook merasakannya, ia tahu pasti banyak sekali pikiran pada otak kecil bocah manis itu.

"Sayang, tenang oke?" Ujarnya pelan, Taehyung mengangguk lalu meringis kotak pada Jungkook.

Jungkook juga ikut tersenyum melihatnya, berdiri perlahan dengan Taehyung yang kini beralih pasa gendongan depannya.

"Aku pamit dulu, Jimin pasti panik mencariku di Mansion," tutur Jungkook, membuat semua atensi pemuda di sana memusat padanya.

Yoongi terang-terangan menatapnya tak suka.

"Hanya jangan bedakan perhatianmu saja Jeon," tukasnya dengan dingin, Jungkook tersenyum lembut mendengarnya.

"Tidak akan!"

Setelah mengatakan itu Jungkook langsung keluar Rumah Jaehyun, dengan Seokjin yang juga ikut pamit.

Ia bawa tungkainya melangkah ke arah di mana Mobilnya terparkir.

"Seokjin Hyung, kau bawa kendaraan sendiri bukan?" Ucap Jungkook saat ia sudah berada di depan pintu masuk Audinya.

Seokjin mengangguk, lalu menunjuk ke arah Mobilnya terparkir.

Taehyung memendar arah ekor matanya, lalu terpaku pada sosok di ujung pilar samping rumah Jaehyun.

Raut wajahnya menegang, tubuhnya juga mengaku seketika, meremat ujung baju yang dikenakan Jungkook. Membuat atensi Jungkook beralih padanya.

"Kenapa Sayang?" Ujarnya lembut, dapat ia lihat raut wajah ketakutan begitu kentara terlihat di sana, namun Jungkook bingung apa pemicunya?

"Dad, olang itu... Ja'at, di cana," tunjuknya kaku pada keberadaan sosok itu.

Jungkook menoleh cepat, namun masih kalah cepat dengan sosok misterius itu.

Hingga tak ada yang Jungkook lihat saat ia menoleh ke arah yang tengah ditunjuk Taehyung, berbeda dengan Seokjin ia melihatnya sekilas.

"Kurasa ada seseorang di sana tadi?!" Pekiknya, membuat Jungkook mengeraskan rahangnya seketika.

"Minggu-minggu lalu aku akan diam saat Taehyung merasa ketakutan, namun kali ini tak akan kubiarkan kesayanganku merasa takut sedikitpun," bisiknya rendah, Seokjin menghela napas berat mendengar itu.

"Jangan biarkan Taehyung keluar sendiri tanpa pengawasan Jungkook, jika kau yakin orang itu berniat membahayakan Taehyung," ujar Seokjin, Jungkook mengangguk menyetujui.

Lalu mereka pulang ke Mansion keluarga Jeon, tanpa sadar bahwa sosok pengintai masih berada di sana.

Dengan senyum miring tersemat makin lebar dibibirnya.

"Banyak pemain baru huh? Kita lihat nanti!" Gumamnya rendah, amat rendah hingga membuat siapapun yang mendengar bergidik ngeri.

...

Mereka sampai di Mansion dengan waktu tidak terlalu lama, Jungkook menggendong Taehyung turun dari Mobil lalu melangkah tegas ke dalam Mansionnya.

Diikuti Seokjin dibelakangnya, ekor matanya sesekali memendar, menelisik ke arah seluruh penjuru bagian luar Mansion yang terlihat.

Karena entah pikiran atau perasaannya saja, kalau ia merasa ada yang mengintai kehidupan di Mansion Jeon ini.

Setelah memastikan keadaan aman baru ia ikut masuk ke dalam Mansion.

Sekali lagi tanpa sadar telah memberi banyak peluang pada sosok itu menjadi semakin besar kepala.

Tempat sembunyinya bahkan akan dengan sangat cepat ditemukan oleh mata telanjang, namun terlalu sulit dilihat oleh mata tajam Seokjin.

"Belum saatnya," setelah kalimat singkat itu terucap, sosok itu melangkah jauhi Mansion Jeon tersebut.

Dengan seringai mengerikan terpatri apik di sana.

...

Jimin menggeliat dalam tidurnya, sudah pukul 10 pagi namun ia masih betah bergelung dengan hangatnya selimut yang dikenakan.

Bahkan melewatkan jam sarapannya.

Manik sipitnya perlahan terbuka, meraih segala kesadaran yang tertinggal.

Saat entitas Daddy tampannya tak terlihat di indra penglihatannya, wajahnya merengut dalam.

"Mana?" Tanyanya pada ruang sunyi itu, bahkan gorden kamar masih tertutup rapat seolah disengaja agar tidak mengusik tidur si bocah menggemaskan.

"Daddy mana?!" Nadanya sedikit meninggi, suaranya terdengar sedikit serak terdengar.

"Daddy mana? Mana?" Racaunya, baru terhenti saat entitas pemuda tampan dengan bocah manis digendongannya memasuki kamar.

"Chim ditinggal, Chim ditinggal?" Manik sipitnya berkaca, mendapati Jungkook menggendong Taehyung di ujung pintu sana.

Jungkook menurunkan Taehyung segera saat melihat Jimin siap menurunkan hujan di matanya, sedangkan Taehyung hanya menatap keadaan di depannya dengan polos.

Dilihatnya Jungkook yang merengkuh tubuh mungil Jimin dan membawanya ke pangkuan.

Taehyung melihat dengan begitu jelas bagaimana kasih sayang yang teramat Jungkook berikan pada Jimin.

Melangkah semakin dekat ke pada Jungkook juga Jimin di ranjang empuk sana.

"Daddy cayang Tae 'kan?" Tanyanya memastikan, ujung bajunya ia pilin dengan gugup, manik indahnya menatap penuh harap pada Jungkook.

Jungkook tersenyum mendapati keadaan Taehyung, "Pastinya sayang," ujarnya, ia rengkuh tubuh kecil Taehyung, perlahan ia dekap dengan segala kehangatan yang ia punya.

Mengecupi puncak kepala Jimin juga Taehyung dipelukannya.




















Tbc...

Yang manis-manis dulu ya😌

Jungkook Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang