JD⭐60 END

10.6K 604 128
                                    

Terimalah kenyataan ini bahwa ceritanya sudah selesai🌚


Jungkook - Daddy!

Taehyung - Kid!

Happy reading ~

"Cini, cini baleng Taetae. Peyuk Taetae cini, nanti Taetae cium,"

"Jangan. Ada. Yang. Berani. Memeluknya!"

😊

Pagi menyapa, manik kucing milik Taehyung terbuka perlahan.

Sedikit susah untuk membuka keseluruhan, rasanya begitu perih. Mungkin karena efek menangis semalaman.

Pemuda Jeon terusik dari lelapnya, "Pagi sayang," sapanya kemudian.

Taehyung kecil sendiri hanya mengangguk, tanpa menjawab balik sapaan itu.

Jungkook duduk dengan benar, membuka manik kelamnya. Merengkuh si mungil Taehyung dalam dekapannya. Menciumi wajah manis anak itu, kecupan lembut dia labuhkan pada bibir berisi anak itu.

Sungguh, entah kenapa menngecup bibir Taehyung rasanya seperti ada hal tersendiri dalam dirinya, berontak. Namun juga terbelenggu.

"Sayang, coba Taetae cium seluruh bagian wajah tampan Daddy." Lantas bibir mungil itu bekerja dengan benar sesuai permintaan.

Menciumi seluruh bagian wajah tampan pemuda Jeon, tepat pada bagian belahan seksi milik pemuda tampan itu, dia labuhkan kecupan polos miliknya.

Jungkook membeku ditempatnya, meremat kain seprei dibawahnya.

Dengan kurang ajar meminta lebih, "Lagi sayang, cium bibir Daddy lagi," ucapnya, yang tentu dengan sigap Taehyung memberikannya.

Kecupan polos itu kembali berlabuh pada belahan seksi pemuda Jeon. Menghadirkan getaran hebat pada yang lebih tua.

Jungkook lantas kembali ke alam sadarnya, "Sudah sayang, nanti bibirnya Tae sakit lagi," katanya lembut, ia hanya tidak ingin menjadi bajingan.

Raut bingung kentara sekali terlihat pada wajah Taehyung, namun karena kalimat itu keluar dari mulut Daddynya, maka ia hanya meringis kotak setelahnya.

Lagi -dan - lagi hal sesederhana itu mampu membuatnya merasa gelisah tak menentu.

"Ayo, kita bersih-bersih badan lalu turun untuk sarapan sayang," menggendong simungil pada kedua lengan kekarnya, memasuki kamar mandi untuk sekadar membasuh muka. Lalu keluar kamar untuk sarapan.

Saat kakinya menapak pada lantai ruang makan, maniknya menangkap presensi sahabat-sahabatnya juga telah mengisi ruang kosong dari kursi makan.

"Pagi semua, tidak ada makanan yang tersedia ya di kediaman masing-masing. Sampai-sampai sarapan saja harus numpang?" Sarkasnya, dalam lingkup bercanda tentu saja.

Yoongi dengan segera melangkah dari tempatnya, mendekat pada presensi dua orang beda usia itu.

"Pagi Sayangku," sapanya pada Taehyung, dengusan sebal Jungkook arahkan padanya. Namun sosok pemuda Min memilih acuh, merengkuh Taehyung sampai anak manis itu terlepas dari gendongan pemuda Jeon.

Kembali pada tempatnya duduk setelahnya, sedangkan Jungkook sendiri memilih untuk mencium sosok manis keponakannya, yang masih betah bermanja pada Appanya; Bogum.

"Hoseok Hyung, Appa dan Eommaku menanyakan kabarmu, lebih tepatnya kabar kapan kau akan menikah?" Ujarnya, setelah makanan dalam mulutnya ia telan.

Sontak semua yang ada disana menahan tawa, walaupun dari mereka semua belum ada pasangan namun Hoseok lah yang paling sering mendapatkan olokan.

"Belum ada yang cocok Jung, kau sendiri?" Oloknya balik.

"Aku menunggu Taehyung besar," katanya santai, membuat seluruh pemuda disana beku ditempat.

Terlebih pemuda Min, "Bajingan," desisnya rendah.

Jungkook tergelak ditempat melihat seluruh tatapan terkejut dari semua yang ada disana, kecuali Jimin dan Taehyung tentu saja.

"Aku hanya bercanda oke, jangan kaku begitu," ucapnya menjelaskan, membuat berangsur-angsur pemuda dewasa disana kembali tenang. Tentunya tidak dengan Yoongi yang menganggap hal itu terlampau serius.

"Sudahlah, lanjutkan makannya." Kalimat dari Seokjin menjadi akhir pembicaraan di meja makan tersebut.

Selang beberapa menit selanjutnya mereka telah duduk santai di ruang Keluarga.

Jungkook juga Taehyung juga sudah bersih, setelah mandi setelah makan tadi.

Duduk rapih di sofa, dengan kedua bocah manis yang duduk santai di karpet beludru lembut itu.

"Cini, cini baleng Taetae. Peyuk Taetae cini, nanti Taetae cium," pekikan kalimat lucu dari Taehyung memecah keheningan dari pemuda dewasa disana.

Sontak semuanya mulai tertarik dengan ajakan manis tadi, mulai beranjak dari duduknya demi mencapai mahkluk manis di karpet itu.

Namun, terhenti seketika setelah kalimat bernada rendah Jungkook terdengar mengerikan pada rungu.

"Jangan. Ada. Yang. Berani. Memeluknya!" Ucap pemuda Jeon dengan senyum manis terpatri indah di belahan seksinya.





































End...

Gantung ya? 🌚

Ini memang endnya, gantung tapi aku suka🌚😂

Tunggu epilognya ya😀 cerita ini memang berakhir seperti ini🌚

Makasih buat dukungannya selama ini💜💜💜💜

Jungkook Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang