JD⭐10

9.5K 865 26
                                    

Jungkook - Daddy!

Taehyung - Kid!

Happy reading ~

"Appa, makcudnya?"

"Mau dipangku aku tidak, kalau tidak aku tidak memaksa!"


😊

Taehyung tak berhenti menangis setelah kejadian beberapa menit lalu, biasanya bocah manis itu akan dengan cepat berhenti jika sudah berada digendongan Yoongi.

Namun kali ini bukannya diam, tangisannya malah semakin pecah.

Jungkook juga masih berada di dalam ruang pribadinya.

Ia harus cepat pergi dari kantor ini, namun urusannya belum juga beres.

"Jungkook, cepat keluar. Aku ke sini untuk urusan kerja sama bisnis kita." Ucapnya sembari mengetuk pintu milik Jungkook.

Sepersekon kemudian Jungkook keluar dari ruangannya.

"Baiklah, silakan duduk. Lagi pula kenapa kau membawa dia Hyung!?" Ucapnya sembari mendudukkan diri di sofa ruangan itu.

"Bukan urusanmu aku membawanya atau tidak, ini hakku asal kau tahu!" Yoongi sungguh mati-matian menahan emosinya agar tak lepas kendali di hadapan Taehyung untuk memukul Jungkook.

"Baiklah, sekarang kita mulai pembicaraan bisnis kita."

Yoongi ingin ini cepat selesai namun Taehyung masih belum berhenti dengan tangisannya.

Isakannya semakin menjadi, itu tidak baik bagi kelancaran napas Taehyung nantinya.

Hidungnya pasti akan tersumbat.

"Sayang, berhenti ya nangisnya, nanti Appa belikan Taetae mainan baru, oke?" Yoongi mencoba sekali lagi untuk membujuk kesayangannya namun gagal.

Sati-satunya cara adalah.

"Jungkook gendong Taehyung, cobalah tenangkan dia, kau tak kasian sama sekali huh?!" Teriakan Yoongi tidak terlalu keras namun begitu lantang terdengar diruangan kedap suara ini.

Membuat Taehyung terlonjak kaget.

Dan tangisnya semakin pecah.

Karena tidak ingin berlama-lama makan Jungkook ikuti saja kemauan pemuda pucat itu.

"Baiklah, sini!" Tukasnya.

Yoongi tersenyum sekilas melihatnya, lalu beralih menatap Taehyung dipangkuannya.

"Taetae, gendong Daddy  Jungkook ya?" Tanyanya lembut, Taehyung masih belum mengerti maksud Appanya itu.

"Appa, makcudnya?" Lirihnya parau.

Dan ada sekelebat rasa tercubit di hati Jungkook saat mendengar kalimat Taehyung pada Yoongi.

Appa.

Tidak ingin berlama-lama menonton drama di hadapannya Jungkook kembali bersuara.

"Mau dipangku aku tidak, kalau tidak aku tidak memaksa!" Teriaknya.

Yoongi sekali lagi, mengetatkan rahangnya.

Taehyung mengangguk lesu, masih dengan air mata yang setia mengalir.

Merentangkan kedua tangan mungilnya pada Jungkook, pertanda ia mau dipangku.

"Jungkook ini pangku Taehyung, malah diam."

Seharusnya tidak begini, tapi kakinya perlahan berangsur mendekat lalu mengambil alih tubuh Taehyung.

Mendudukkannya dipangkuan, rasanya kalau boleh jujur. Hangat.

Tangisan Taehyung tak sepecah tadi, bibirnya melengkung ke atas.

Senyumnya perlahan melebar membentuk ringisan kotak yang manis.

"Sudah, sekarang jelaskan tujuanmu Hyung." Ujar Jungkook, ia biarkan saja saat tangan mungil Taehyung menggenggamnya erat.

Yoongi menghela napas sebentar, "Untuk proyek kerja sama kita yang ada di Busan, aku setuju dengan tambahan dananya, setelah kupikir ulang, ternyata benar katamu. Menambah investasi berarti menambah keuntungan untukku."

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum.

"Aku juga sudah memikirkan adanya tambahan sebuah bangunan pelengkap di sana, menurutku itu lebih baik dibangun sebuah restoran barat saja, mengingat lokasi pembangunan proyek kita banyak sekali turis asingnya, itu cukup berguna untuk lidah mereka yang masih terlalu asing dengan makanan lokal." Lanjutnya.

Jungkook sekali lagi menganggukkan kepalanya setuju.

"Sekalian saja Hyung, di restoran itu bukan hanya tersedia makanan luar, namun juga ada makanan lokalnya, karena itu akan menambah laba kita nantinya, jadi jika ada turis asing yang ingin mencicipi makanan lokal mereka tak perlu jauh-jauh karena sudah tersedia, bagaimana?" Pendapat Jungkook.

"Benar itu, baiklah kita sepakat dengan hal itu, berarti semua tinggal pembangunannya saja, kita sesekali harus memantau langsung ke lokasi Jungkook untuk dapat melihat kerja mereka, aku ingin proyek kerja sama ini lancar." Tukas Yoongi.

Jungkook mengangguk, "Aku juga mendapat kabar kalau hotel yang kita bangun sudah setengah jadi Hyung, baiklah setelah ini mungkin beberapa hari ke depan kita kontrol lokasi langsung, sekalian menentukan desain yang cocok untuk restorannya." Tambah Jungkook.

Mereka berdua bersalaman sebagai penanda formalitas.

Saat manik kelam Yoongi melihat entitas Taehyung yang tertidur lelap dipangkuan Jungkook, senyumnya perlahan mengembang.

Bahkan Jungkook sendiripun tak sadar bahwa sedari tadi ia memangku Taehyung, saking seriusnya.

"Lihat dia Jungkook, begitu manis." Suara Yoongi memecah keheningan yang tadi sempat tercipta.

Jungkook mengarahkan pandangannya pada sosok menggemaskan Taehyung yang tertidur dipangkuannya.

Tersenyum sekilas, amat tipis.

Tapi tajamnya penglihatan Yoongi membuat pemuda pucat itu hanya menggumam kata bodoh, tentu tak ada yang mendengar karena ia berkata dalam hati.





















Tbc...

Sejauh ini, gimana pendapat kalian dengan cerita ini?

Bahagia dengan chapter ini?

Jungkook Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang