1.6

977 141 9
                                    

Masih tentang Seunghun yang heran sama junkyu. Kenapa coba dia mempertahankan sesuatu yang tak bisa ia pertahankan.

Sampai sekarang Seunghun ga pernah dapet jawaban yang jelas selain karena Yedam baik. Selebihnya, Junkyu nggak pernah ngasih jawaban

Kenapa sih? Seunghun jadi pusing sendiri.

...

[flashback off]

Mashiho udah di depan rumah. Ini sih sebenernya nggak kemaleman bagi Mashiho soalnya udah biasa kalau pulang kungfu pasti malem banget.

"Hoon, makasih ya"

"Iya" Jihoon langsung nge dadahin Mashiho sambil naik mobilnya yang bagus itu.

Mashiho cuma senyum aja langsung masuk ke dalem.

Masuk kamar, Mashiho liat pembantunya itu sudah tertidur. Untung belum dikunci.

Mashiho mengunci pintu dan langsung ke kamar.

Dalam rebahannya, Mashiho kepikiran sama Jihoon yang beda.

"Ih Jihoon baik juga ya"
"Ih Jihoon kok beda ya dari sifat luarnya?"

Mashiho tiba tiba memerah tapi lagi lagi ia mikirkan satu.

"Junkyu"
"Eh tadi Junkyu kenapa sih?"

Tapi bodo amat lah mungkin Junkyu emang jealous aja dia ga bisa nonton bareng sama Yedam. Sedangkan aku aja bareng Jihoon.

Senyuman terbentuk di bibir Mashiho.

"Eh bentar deh, apa mungkin Jihoon baik cuma karena dare Yeongue?Hmm, ok intinya aku jangan baper sama Jihoon" Batin Mashiho sambil memeluk gulingnya.

...

Jihoon yang baru sampai rumah, adiknya udah ngomel ngomel karena pr nya masih aja belum selesai.

Jihoon yang baik hati langsung ngebantuin pr adikya nyampe beres.

Setelah beres, Jihoon mandi dan langsung ke Kamar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk di lehernya.

Jihoon mikir aja. Kenapa dia bisa baik sama orang sampe kaya gini.

Ini pertama kalinya Jihoon juga sebahagia ini sama orang.

Tapi masa iya dia suka Mashiho? Kan nggak mungkin pikir Jihoon.

Lagi pula kan Jihoon hanya melakukan tantangan. Ga ada maksud lain. Tapi kok, rasanya beda.

Jihoon hanya menatap langit langit kamarnya.

...

Beda sama Junkyu yang pulang pulang, udah disambut papanya yang duduk di ruang tamu.

"Kamu pulang malem dari mana aja?" Tanya papanya Junkyu yang bernama Yang Hyunsuk.

"Pa, Junkyu udah gede. Lagi pula Junkyu sama Seunghun tadi nonton"

"Sini deh kamu duduk deket papa" Kata Papa Junkyu yang tiba tiba halus.

"Apa lagi sih pa?" Tanya Junkyu malas.

"Kamu tau kan papa udah tua, papa juga udah capek ngurus perusahaan. Kamu juga belum mateng buat ngegantiin papa" Kata Papa Junkyu dengan mata sayu.

"Terus?"

"Papa mau pinjem uang dari perusahaan lain karena perusahaan kita akan bangkrut jika ini tidak ditangani. Tapi sebagai gantinya, kamu harus dijodohkan dengan anak yang meminjamkan uangnya pada perusahaan kita" Papa Junkyu langsung memeluk Junkyu seolah tau ini memang tak baik untuk anak tunggalnya itu.

"Tapi pah.." Junkyu berusaha mengelak, tapi Junkyu memilih untuk pergi ke kamar.

Dikamar Junkyu hanya berfikir keadaannya yang semakin hari semakin buruk.

Jukyu juga bingung, ia tentu tak mau dijodohkan. Dia hanya mencintai Mashiho.

Tapi ia pikir, ini saatnya ia untuk menurut pada orang tuanya. Karena ia rasa ia sering melawan orang tuanya.

Air mata berlinang di pipi Junkyu.

Satu sisi, ia masih mengharapkan Mashiho. Tapi, bagaimana lagi?

...

Keesokannya Junkyu hanya murung saat datang ke Sekolah. Seunghun yang nggak tau apa apa cuma diem aja. Takut buat sahabatnya itu makin terganggu.

Pulang sekolah, Junkyu mengajak Yedam untuk bertemu.

Namun, saat ia akan bertemu Yedam ia melihat Yedam dari kejauhan dengan lelaki lain.

Yedam tertawa sangat puas. Tak pernah Yedam senyaman itu selama bersama Junkyu.

Junkyu merasa dikhianati. Memang hati Junkyu punya Mashiho. Tapi, apakah dia yang memertahankan statusnya dengan Yedam itu berguna? Sepertinya tidak.

Yedam malah asyik bersama lelaki lain dibelakang Junkyu.

Sia sia semuanya. Jika tahu seperti ini, mungkin Junkyu akan putuskan Yedam dan kembali pada Mashiho.

Tapi, lagi lagi semuanya telah sia sia.

Sekarang, berapa sakit yang harus Junkyu pikul? Setelah melihat Mashiho dengan Jihoon, harus dijodohkan dengan orang lain yang bahkan belum Junkyu kenal, dan dikhianati oleh orang yang ia pertahankan? Berapa banyak lagi kesakitan yang harus Junkyu pendam juga?

Junkyu frustasi, tapi sebisa mungkin ia tetap tenang untuk saat ini.

Junkyu melangkah menuju kantin sekolah Yedam yang memperlihatkan jelas Yedam dengan lelaki lainnya itu.

"Kyu, kok disini?" Yedam tentu kaget. Gimana nggak sih? Orang kepergok gitu.

"Gapapa, mau ngomong aja" Junkyu menarik Yedam agak jauh dari lelaki tadi.

"Ada apa Kyu?" Tanya Yedam dengan perasaan takut Junkyu marah karena tadi.

"Gue sadar, dan lo mungkin juga sadar selama ini nggak ada yang beres sama hubungan kita. Gue juga sadar banget gue belum bisa cinta sama lo, gue mertahanin lo tanpa sebab. Gue juga gatau kenapa"

"Ih, kyu kok jadi serius gini sih?" Yedam udah takut aja.

"Gue sadar, gue cuma cinta sama Mashiho. Dan mungkin lo juga ga cinta sama gue kan? Jadi, lebih baik, kita putus ya?" Tanya Junkyu dengan lembut agar Yedam tak sakit hati.

"Tapi kyu, tadi itu gue nggak.." omongan Yedam terputus lagi.

"Iya, itu bukan salah lo kok. Lagian gue juga udah tau lo ga cinta sama gue dari awal" Kata Junkyu sambil berusaha senyum.

"Lo emang bisa buktiin hati gue?" Tanya Yedam ingin menyesal.

"Gue tau pas lo bilang lo suka gue karena gue ganteng, gue baik, gue pinter, dan sebagainya. Dan asal lo tau dari situ gue sadar. Gimana disaat gue udah nggak ganteng karena kemakan usia mungkin? Dan gue pinter itu karena gue belajar, gue juga baik karena setiap orang itu baik" Junkyu ngejelasin semuanya secara rinci.

Yedam cuma diem aja kemakan omongannya sendiri.

"Oh ya, gue juga mau dijodohin. Doain gue biar gue bisa bahagia kaya lo" Junkyu senyum.

Yedam cuma meluk Junkyu seolah olah sadar dia telah menyia nyiakan Junkyu yang hatinya baik itu. Junkyu bahkan rela mertahanin hubungannya itu. Yedam sangat terharu dengan semua yang Junkyu lakukan.









Gimana gais?

Vomment beb :(

Like you hurt me [Mashikyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang