2.3

837 105 13
                                    

Pagi di apartemen, Mashiho masih belum bangun.

Jihoon bangun duluan. Dia ga ada kerja hari ini karena kantor tiba tiba libur.

"Mashiiii"
"Bangun, Mashiii" Jihoon membangunkan Mashiho.

"Hmmm, kamu aja yang bangun hoon. Mashi masih ngantuk"

"Ga ada kuliah emang?"

"Libur" Mashiho ngejawab pertanyaan Jihoon tapi matanya merem. Badannya juga masih melekat di kasur.

Jihoon langsung mandi pagi pagi gini.

Abis mandi, dia liat Mashiho yang masih tidur.

Jihoon liat Mashiho yang kayanya kecapekan itu akhirnya bikinin sarapan buat pacarnya itu.

Jihoon emang nggak jago banget masak tapi dia bisa di beberapa menu makanan.

Jihoon bisa bikin nasi goreng yang rasanya nggak akan pernah ditemuin sama siapapun.

Bau nasi goreng buatan Jihoon bikin Mashiho bangun dari tempat tidurnya. Walaupun matanya masih setia menutup.

"Baru bangun hm?" Jihoon menangkup pipi Mashiho.

Mashiho mengangguk lucu.

Jihoon masih heran bisa punya pacar selucu ini.

"Pengen nasi goreng buatan Jihoon" Mashiho duduk di meja makan.

"Iya kan ini juga aku masak agak banyak" Kata Jihoon sambil nyendokin makanan ke piring Mashiho.

Mashiho sengaja nggak ngambil sendok. Siapa tau Jihoon mau nyuapin pikir Mashiho.

"Nih sendok nya" Jihoon menyodorkan sendoknya ke Mashiho.

"Ih apa sih, Jihoon mah ga peka"

"Hah?" Jihoon ga ngerti maksud Mashiho.

"Suapin kek gitu" Kata Mashiho.

Entah perasaan Jihoon saja atau bagaimana. Yang pasti, akhir akhir ini Mashiho jadi lebih manja dari biasanya.

Akhirnya Jihoon nyuapin Mashiho. Mashiho seneng aja sambil senyum senyum sendiri disuapin sama pacarnya.

Abis mereka suap suapan. Nggak sih lebih tepatnya Mashiho disuapin, Mashiho langsung mandi terus ganti baju pake hoodie ungu kesukaan dia.

Jihoon pake baju item sama celana panjang.

"Kemana kita hari ini?" Tanya Jihoon ala ala dora gitu nanyanya.

"Ke.... Di rumah aja hoon" Mashiho bilang gitu, ya udah akhirnya dirumah aja.

Jihoon duduk di ruang tv. Dia nonton film alladin bareng Mashiho.

Abis nonton, mereka main uno. Yang kalah harus nyium. Keenakan yang menang si itu mah.

"Yah, aku kalah lagi. Males ah main sama Jihoon" Mashiho ngedekap tangannya di dada.

"Lah, kok?" Tanya Jihoon bingung.

"Iya lah, kan aku juga pengen dicium. Jangan aku mulu yang nyium" Mashiho yang kesel gitu.

Jihoon cuma senyum liat pacarnya yang imut ini emang bener bener minta di cium.

Jihoon akhirnya nyium Mashiho. Bukan dikening atau pipi lagi. Ini dibibir.

3 detik yang indah buat Mashiho.

Ini pertama kalinya ia dicium di bibir oleh Jihoon. Dan yang paling penting, ini adalah first kissnya.

Jihoon yang abis itu ngelepas liat Mashiho matanya ngebulet dan pipinya merah cuma senyum bangga bisa bikin Mashiho baper kaya gini.

"Cie baper" Ledek Jihoon.

"Ih apa si, orang kamu tuh yang duluan" Akhirnya mereka malah kejar kejaran namun berakhir Mashiho yang dikejar Jihoon.

...

Di rumah Junkyu cuma buka laptopnya.

Dia lagi nyari kerja yang deket, cocok dengan skill dia, dan gaji yang lumayan cukup besar.

Ribet emang.

Junkyu cuma bolak balik website.

Terus aja gitu dari tadi. Guling kesana guling kesini.

"Junkyu!!!" Papa Junkyu teriak dari ruang tamu.

"Apa si pah?" Tanya Junkyu sambil menuruni anak tangga.

"Ini loh, mamanya dari anak yang mau papa jodohin" Kata papa Junkyu sambil senyum.

Junkyu yang mukanya males udah tambah males.

Lagi pula siapa yang mau di jodohin? Kalau bukan demi orang tua pasti nggaka akan Junkyu lakuin.

Junkyu semakin mendekat ke arah wanita itu.

Matanya membesar. Dia tak percaya ini.

"Junkyu?" Tanya wanita itu.

...

Mashiho sama Jihoon akhrinya tiduran di kamar Mashiho.

Nggak ngapa ngapain kok.

Mereka cuma tiduran sambil menghadap ke langit langit kamar Mashiho yang dia hias pake bintang bintang.

"Hoon"

"Hm?"

"Kalau kamu milih bintang itu, kamu pilih yang mana?" Tanya Mashiho.

"Kayanya yang itu deh" Jihoon milih bintang yang nggak terlalu kecil tapi nggak besar juga. Sedeng lah.

"Kenapa nggak yang gede aja hoon?" Tanya Mashiho.

"Milih yang sederhana aja. Soalnya yang sederhana itu cukup. Nggak lebih dan nggak kurang" Jihoon senyum.

"Sama kaya Mashi, sederhana tapi cukup buat Jihoon bahagia" Jihoon senyum lagi.

Mashiho jadi blush gitu. Pipinya udah merah dikit dikit.

"Hoon, kapan kamu lamar aku?" Mashiho nanya pertanyaan misteri yang awalnya nggak pernah Mashiho tanyain.

"Aku bakal lamar kamu kalau kamu udah beres kuliah" Jihoon liat Mashiho dengan penuh keyakinan.

Mashiho juga seneng dikasih kepastian kaya gitu.

Mashiho jadi semangat buat cepet cepet nyelesain kuliahnya.

Mereka membahas semua topik setelah itu.

Namun, saat senja...

"Ho, pernah kepikiran buat putus? Atau kepikiran kita bakal kepisah?" Jihoon tanya Mashiho yang lagi dibalkon.

Jihoon mendekat ke Mashiho.

"Nggak hoon, dulu sih aku pikir iya. Tapi, semakin lama hubungan kita, aku yakin kita ga akan kepisah. Cuma mati yang misahin kita" Mashiho yakin dengan hal itu.

Jihoon ditatap Mashiho dengan kata kata yang begitu menyentuh hatinya.

Mashiho juga jadi ngerasa ga enak sama pertanyaan Jihoon soal putus. Dia takut hal itu bener bener kejadian.

"Aku ga mau pisah hoon" Mashiho meluk Jihoon.

"Loh, kita ga pisah ho. Aku cuma nanya aja. Maaf ya kalau pertanyaan aku nyinggung" Jihoon meluk balik Mashiho.

Mashiho tau Jihoon cuma tanya tapi entah kenapa dia takut kalau pertanyaan itu terjadi.

Mashiho tak mau melepaskan Jihoon.







Mudik ga? Nggak? Sama kaya gw

Next!

Like you hurt me [Mashikyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang