2.9

682 72 12
                                    

Jihoon mulai mainin gitar acousticnya.

Mashiho diem ngeliat Jihoon mulai bermain dengan gitarnya.

[Song: if it is you - Jung Seung Hwan]

wae neoegen geureohge eoryeounji
Kenapa sih susah buat lo ngeliat gue dengan sebagaimana mestinya?

aereul sseuneun nareul jedaero bwajuneun ge
Gue udah nyoba merhatiin lo

neo hanae itorok apeul su isseume nollagon hae
Dan lo satu satunya orang yang bisat buat gue ngerasa marah dan kaget

godanhaettdeon haru naneun kkumeul kkwodo apa
Hari hari gue ngerasa capek tanpa lo. Bahkan mimpi gue pun kerasa sakit.

neoyeottdamyeon eotteol geot gata
Kalau lo jadi gue, gimana rasanya?

ireon michin naldeuri ne haruga doemyeon marya
Kalau setiap hari yang gila ini jadi hari hari lo?

neodo namankeum honja buseojyeo bondamyeon alge doelkka
Lo sendiri setelah pisah sama gue, lo bakal ngerti.

gaseumi teojil deut nal gadeuk chaeun tongjeunggwa
Rasanya hati gue yang terluka dan penuh sama rasa sakit.

eolmana neoreul wonhago ittneunji
Itu semua karena gue kangen sama lo ho.

naega neoramyeon geunyang nal saranghal tende
Kalau gue jadi lo, gue bakal cuma bakal cinta sama gue.

imi neoneun naege daedaphan geol ara
Gue tau kok, lo udah jawab semuanya.

daedap eoptneun daedabui uimi
Lo ga bisa jadi gue.

da almyeonseodo nan moreuneun cheok maemdoneunde
Gue ngerti, tapi gue pura pura gatau seakan akan lo bisa jadi gue. Lo bisa cinta cuma sama gue.

yojeum naneun eotteon jul ani
Lo tau? Keadaan gue sekarang?

pyeonhi jameul jal sudo mwol samkyeonael sudo eopseo
Ga bisa tidur bahkan ga bisa nelan apapun.

neol baraboda jeomjeom manggajyeo ganeun nal algin halkka
Cuma nunggu, apa lo inget kalau gue gila?

jugeul geot gatado neon naege ol ri eoptdaedo
Rasanya kaya mau mati kalau ga liat lo.

ttan gotman boneun neoran geol arado
Meskipun gue tau lo udah ga cinta sama gue.

geureon neoreul nan noheul sun eopseul geot gata
Tapi gue rasa gue ga bisa lupain lo.

...

Sebuah tetesan air mata lolos jauh mengenai pipi Jihoon.

Jihoon inget masa masa terindah saat itu, serta masa pahit sekarang yang ia jalani dan ia rasakan.

Mashiho yakin hati Jihoon masih untuknya tapi Mashiho sendiri malah bahagia dengan Junkyu. Apa itu kurang sadis buat Jihoon?

Setelah penampilan selesai, Semua penonton bertepuk tangan. Suara setengah berat Jihoon sukses buat semua penonton terharu dan ikut alur penampilan Jihoon saat itu.

Junkyu, yang melihat Mashiho menangis langsung memeluknya diantara kerumunan.

Jihoon, tentu Jihoon melihat Mashiho dan Junkyu yang sedang berpelukan itu.

Karena tidak kuat melihatnya, sampai sampai Jihoon turun dari stagenya.

Dia mengambil air dan segera ke air untuk mencuci muka agar matanya tidak sembap.

...

Setelah beres manggung, Jihoon pulang ke rumah.

Dia jalan menyusuri kota kota.

Dia mendapat telfon dari ayahnya Jihoon yang selama ini ga peduli.

Dia berusaha mengabaikan telfon itu,tapi tetap saja berdering.

Akhirnya Jihoon terpaksa mengangkat telfonnya.


"Jihoon?"Sapa papa Jihoon.

"Apa si pah?"

"Ke korea sekarang"

"Ngapain sih pa? Biasanya juga Jihoon ga dibutuhin"

"Penting!"

"Ya, besok Jihoon kesana"

Jihoon dalem hati aneh aja kenapa papanya tiba tiba nyuruh dia ke Korea padahal selama ini apa peduli ayahnya kepadanya? Heran emang.

Jihoon pulang ke rumah sambil rebahan dengan kepalanya yang mengkerut.

Bertemunya Jihoon dan Mashiho ternyata tak mengakhiri segalanya.

Jihoon pikir saat ia melihat Mashiho dengan Junkyu, kesengsaraan ia akan berakhir.

Tapi, tidak. Semakin ia melihat Mashiho, rasa tak ingin kehilangan itu semakin besar.

Malem malem, Jihoon udah nyiapin barang buat ke Korea nanti.

Jihoon ngelipet beberapa baju dan bawa snack ringan buat di jalan. Emang di pesawat ada makanan tapi Jihoon ga terlalu suka sama rasanya.

...

"Ho, gimana? Udah siap belum besok buat pergi?" Tanya Junkyu pada Mashiho.

"Hm, aku gatau" Mashiho nunduk.

"Kamu masih belum bisa muve on dari Jihoon ya?" Tanya Junkyu. "Atau kamu inget lagi sama dia gara gara kejadian tadi?" Sambungnya.

"Hah? Nggak kyu, udah ya aku mau masuk ke rumah. Kamu pulang aja" Kata Mashiho sambil senyum.

Junkyu senyum balik ke Mashiho sambil mengusap pucuk kepala Mashiho.

"Duluan ya ho" Junkyu senyum pake mata yang di wink sebelah.

Mashiho yang ngeliatnya cuma diem tanpa ekspresi.

Ibunya menyambut dia. Tapi Mashiho melewati sambutan ibunya saat pulang itu.

Mashiho masuk ke dalam kamar.

Dia cuma bisa ngelamun aja. Bingung sama diri sendiri. Kenapa mau aja dijodohin gitu.

Kadang ngebegoin diri sendiri. Tapi ga bisa ngelakuin apa apa juga kalaupun nolak.

Lagian, siapa juga yang mau dijodohin? Apalagi sama orang yang ga kita cintai?
Sakit? Iya tentu. Tapi, mau gimana lagi.

Satu yang ingin Mashiho katakan sekarang adalah ingin kembali ke masa dimana ia masih dengan bebasnya bersama Jihoon.

Bertemu Jihoon disetiap paginya, menunggu Jihoon sepulang kuliah, menjadi teman bercanda dan berbagi.

Mencintainya, merindukannya, itu yang ingin Mashiho lakukan sekarang ini. Namun, takdir sepertinya tidak berpihak.

Mashiho hanya bisa menyebutkan namanya di dalam doa. Itu saja, se sederhana itu.

Dan satu kata yang ingin ia sampaikan pada Jihoon adalah, ia akan bertunangan dengan Junkyu besok.

Kangen author? Awkakakw

Like you hurt me [Mashikyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang