0.8

1K 146 11
                                    

Hari berhari telah berlalu, Mashiho sudah bisa sedikit melepaskan perasaannya itu.

Meski penyesalan dalam dirinya selalu ada dalam fikirannya.

Mashiho hatinya terlalu lembut, makannya ia memilih sahabatnya dari pada pujaan hatinya yang sudah ia perjuangkan selama ini.

Hari demi hari juga, Mashiho sudah jarang melihat keberadaannya Junkyu.

Ia semakin fokus pada sekolah dan sekolah.

Hari ini Mashiho masuk ke kelas.

Dan kelas sudah begitu ribut dan banyak yang sedang bergosip.

"Eh ho, tau ga sih?" Asahi teman Mashiho langsung mendekat kearahnya.

"Tau apa?" Mashiho hanya kebingungan.

"Bakal ada murid baru tau" Asahi langsung teriak gitu kayaknya exited banget kalau ada murid baru.

Mashiho yang heran melihat Asahi hanya senyum dan meninggalkan Asahi yang teriak teriak tidak jelas.

Ditariknya bangku Mashiho, dan iapun langsung duduk dibangkunya.

"Eh mashi, aku mau duduk sama Asahi gapapa?" Tanya Yedam pada Mashiho.

"Aku duduk sendiri gitu?" Tanya Mashiho.

"Iya hehe gapapa kan" Yedam berusaha membujuk.

"Hm, yaudah gapapa" Mashiho duduk sendiri sekarang.

Sebelahnya yang kosong itu ia jadikan tempat menyimpan tasnya.

Tak lama, bel sekolah berbunyi. Semua anak anak langsung duduk dibangkunya masing masing.

Pak GD datang dengan gagahnya ke dalam kelas.

Menyapa murid murid lalu menyuruhnya berdoa.

'tok tok tok' "Permisi"

Suara seseorang yang agak berat namun masih dibatas standar.

"Oh iya silahkan masuk" kata Pa GD yang berjalan menuju pintu kelas.

Ditarik lah seseorang itu dan...

'OMG, itu Jihoon kan?' Batin Mashiho.

"Perkenalkan, nama saya Jihoon. Saya pindah ke sekolah ini karena pekerjaan orang tua saya. Semoga kita bisa berteman" lelaki itu membungkuk lalu menegakkan badannya kembali.

Pa GD yang melihat bangku sebelah Mashiho kosongpun langsung menyuruh Jihoon untuk duduk bersebelahan dengan Mashiho.

Jihoon hanya sedikit tersenyum lalu duduk di bangku dengan cool nya.

Mashiho tiba tiba deg degan entah kenapa. Yang pasti hal ini terjadi semenjak Jihoon tadi masuk ke kelas.

Berjam jam kami semua memperhatikan pelajaran.

Bel pulang pun tak lama lagi akan segera dibunyikan.

'Kring!!' benar saja, bel berbunyi.

Mashiho langsung memasukkan barang barangnya ke dalam tas Mashiho.

"Eh ho, tau ga sih?" Yedam tiba tiba mendekat lalu menyamakan langkahnya dengan langkah Mashiho.

"Kenapa dam?" Tanya Mashiho.

"Semakin hari, semenjak lo ngasih kontak Junkyu gue semakin deket sama dia omg!!" Yedam teriak lalu senyum senyum.

Mashiho yang mengetahui itu hanya bisa berpura pura tersenyum dan lagi lagi ia mencoba mengikhlaskan.

"Selamat ya dam" Mashiho menatap Yedam.

Tak lama sambil berjalan, Mashiho langsung meninggalkan Yedam yang masih berada di gerbang sekolah.

Mashiho harus segera bergegas ke tempat latihan kungfu.

Sesampainya Mashiho di tempat latihan, ia menelfon rumah dan mengabari pembantunya bahwa ia latihan kungfu hari ini.

Mashiho datang ke tempat latihan terlalu cepat. Jadi masih sedikit orang yang ada di sana.

"Hei" Yeongue datang sambil berlari ke arah Mashiho.

"Hei, gimana sekolah?" Mashiho sambil tersenyum.

"Banyak pr banget hehe. Eh kok kita disuruh ke sini hari ini? Padahal kan hari ini bukan jadwalnya?" Yeongue sambil menyimpan tas sekolahnya yang terlihat berat itu.

"Hm, gatau. Tadi juga mashi dapet chat dari pelatih disuruh dateng aja gitu katanya" Mashiho yang sama sambil membuka sepatunya karena gerah.

Tak lama, pelatih datang bersama beberapa kakak tingkat di kung fu.

Yeongue udah ga bisa diem liat Yoonbin yang super cool banget.

Yeongue udah mukul mukul tangannya Mashiho gara gara salting liat Yoonbin.

Datanglah seorang lagi yang sepertinya tak asing bagi Mashiho.

Benar, itu Jihoon.

Jihoon dengan wajah yang datarnya juga berdiri di samping pelatih.

"Saya mengundang kalian ke sini, tak lain tak bukan akan memberi tahu bahwa nanti hari minggu kita akan ikut lomba. Jadi, buat yang kelas bawah, nanti diajarkan oleh kakak tingkat kalian. Kalau belum kenal, ini ada Yoonbin, Jihoon, bla bla bla.... "

Mashiho hanya bisa membulatkan matanya dan menatap Yeongue.

Yeongue yang senang hanya terkejut sambil menutup mulutnya.

"Kalian boleh pulang dan besok latihan bersama kakak tingkat kalian karena saya ada urusan jadi kakak tingkat akan membimbing kalian"

Pelatih langsung meninggalkan kami semua.

Yoonbin dan Jihoon yang terlihat sudah akrab, sedang berbincang bincang sekarang.

Mashiho bingung, mengapa Jihoon begitu tidak menyadari keberadaan Mashiho.

Jelas jelas Mashiho adalah teman SD nya dan juga teman sekelasnya bahkan sebangkunya sekarang.

Sepulang dari tempat latihan, Mashiho melihat handphonenya begitu banyak pesan yang masuk.

Junkyu

Mashi, mau cerita
Aku suka sama Yedam
Tapi gimana bilangnya?
On dong
Mashiiiiiiiiii
Oi
Yaudah ga jadi hehe

'SAKIT'

Mashiho membaca itu dan kini matanya mulai memanas.

Hatinya seperti sakit.

Jantungnya pun terasa sesak.

Mashiho mulai meneteskan air matanya perlahan.

Mashiho mulai menunduk dan menangis dengan menenggelamkan kepalanya diantara kedua lututnya.

Baru saja ia pulang dari lelashnya bersekolah lalu disambung ke tempat latihan.

Fisiknya sudah lelah. Apakah hatinyapun harus ikut lelah?

Mashiho mencoba membuka lagi hanphonenya itu.

Yedam

Ho
Makasiii
Aku ditembak junkyu
Gila ga sih
O my god
Ih bales
Tau yedam lg bahagia

Semakin sakit rasanya, namun bagaimanapun juga harus tetap tersenyum.

Selamat dam, aku ikut bahagia;)

Ya, sekiranya itu yang dapat Mashiho ucapkan pada yedam saat ini.









Next chapt

Like you hurt me [Mashikyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang