Bab Tujuh

494 59 2
                                    

Kupikir itu masih ada,ternyata itu sudah lenyap entah kemana cuman karena liat dirimu yang tersenyum dipagi hari.

Sorry for typo....

Selamat membaca....

🍁🍁🍁

MINGGU, hari pertama mereka liburan di London. Semua orang masih terlelap dikamarnya masing-masing.

'KREK'

Suara pintu terdengar di keheningan pagi. Seseorang telah bangun, dan pergi melangkahkan ke dapur untuk mencari makanan.

"Ck. Lapar gue mana engga ada makanan lagi." Gerutu seseorang.

Saat asik sedang mencari makanan, orang tersebut dikagetkan oleh sebuah panggilan.

"Jimin?"

Seseorang tersebut adalah Jimin. Ya Jimin adalah orang yang pertama kali bangun karena ia merasa lapar.

Jimin yang sedang mencari sesuatu kaget dan saat mau berdiri kepalanya terbentur sesuatu.

"Aduh, sakit" lirih Jimin sambil mengelus-elus kepalanya.

"Eh kamu enggak apa-apa?"

"Ngapain disini Seul?" Tanya balik Jimin

Ya Seulgi adalah orang yang membuatnya kaget dan mengakibatkan kepalanya terbentur sesuatu.

"Kamu juga ngapain pagi-pagi udah di dapur?"

"Lapar" singkat Jimin.

"Mau aku masakin sesuatu?" Tawar Seulgi karena dirinya merasa lapar juga.

Jimin terlihat berpikir,"Boleh"

Seulgi mendekati kulkas dan membukanya untuk melihat bahan apa yang tersedia.

Kosong. Itulah kondisi Kulkas tersebut.

Seulgi menghela napas, kemudia membalikan badannya.

"Enggak ada bahan-bahan, jadi aku tidak bisa memasakkanmu." Kata Seulgi sambil menatap Jimin

Jimin menatap balik Seulgi,"Yaudah kita pesan aja,buat berdua kan?"

Seulgi menganggukkan kepalanya.

"Oke,"

Kemudian mereka berdua melangkahkan kakinya ke ruang tengah, sambil menunggu makanan mereka.

"Kenapa kebangun?" Tanya Jimin dikeheningan.

"Lapar" jawab Seulgi

"Kamu sendiri?" Tanyanya kembali

"Sama Lapar juga"

"Ohh"

Tak lama kemudian, terdengar suara bell yang mengema di ruang tamu.

Jimin bangkit dari duduknya dan pergi untuk membukakan pintu. Tak lama kemudian, Jimin datang kembali keruang tengah dengan membawa beberapa makanan yang tadi mereka pesan. Seulgi yang melihat itu langsung peka, dan melangkahkan kakiknya ke dapur untuk membawa peralatan makan buat berdua.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang