Bab Empat Puluh

294 39 17
                                    

Typo? Tolong ingatkan aku ya!!

Sebelum membaca luangkan waktunya sebentar yu buat vote hehe

Happy reading guys!!

🍁🍁🍁

| EPIPHANY |

"Ini kita mau kemana Seul?" Tanya Jimin yang bingung.

Seulgi tersenyum sambil menatap prianya yang telah kembali. "Kita ketemu bangtan ya,"

Jimin terdiam, dia masih belum siap untuk bertemu dengan sahabatnya. Namun mau tidak mau ia harus mau, sebab seulgi sangat bersemangat membawanya.

Kening Jimin mengerut, "loh ini rumah siapa?" Jimin menatap sebuah rumah yang sederhana namun sangat nyaman untuk di tinggali. "Katanya mau ketemu bangtan, tapi kenapa kita malah ke sini?" Lanjutnya.

Seulgi tersenyum misterius. "Sudah kamu ikuti aku saja."

Jimin hanya menghembuskan napasnya pasrah.

Seulgi mengajak dirinya masuk kedalam rumah tersebut. Dan menarik tangan Jimin menuju ruangan keluarga.

"Sorry lama," ucap Seulgi yang membuat mereka mengalihkan pandanganya.

Tubuh Jimin mematung. Sedangkan Seulgi tersenyum bahagia.

"YAK! PARK JIMIN!"

"BANG JIMIN!"

Jimin meringis kasar, saat mendengar mereka yang berteriak memanggil namanya.

Seulgi hanya terkekeh saja, dan tanganya mengenggam erat pria tersebut. "Ayo, kita kesana!" Jimin hanya bisa mengikuti dengan pasrah.

Dapat Jimin lihat, di sana terdapat Joy yang menatapnya dengan tatapan yang berkaca kaca. Joy berdiri dengan perlahan, lalu menghampiri Jimin. Tubuh Jimin hampir tersungkur kebelakang kalau dia tidak menjaga keseimbanganya saat Joy memeluknya dengan kencang. Dapat Jimin rasakan bahwa tubuh adiknya itu bergetar dan terdengar isakan yang pilu dari Joy. Jimin dengan ragu membalas pelukan tersebut, bukanya tangisan tersebut reda malah Joy semakin menangis. Jimin menatap Seulgi yang kini di sampingnya dengan tatapan bingung, Seulgi hanya mengangkat bahunya.

Huft!

"Weine nicht! (Jangan menangis!)" Ujar Jimin pelan.

Joy meregangkan pelukanya dan menatap Jimin dengan mata yang sembab, "ngomong apa?"

"Weine nicht!" Joy mendengkus kesal lalu balik ke tempat semula, samping Seokjin suaminya.

Lah?

Jimin menatap Seulgi dengan tatapan bingung. "Warum ist er? (Dia kenapa?)" Seulgi memutar matanya malas, Jimin setelah pulang dari German jadi bodoh ya! Pikirnya.

Bangtan? Mereka hanya menatap Jimin dengan tatapan bingungnya. Mereka tidak tahu apa yang di katakan oleh Jimin, bahasa jerman yang mereka tahu hanya ucapan selamat pagi doang.

"Bang, Jimin kok jadi agak bodoh ya semenjak tinggal di jerman?"bisik Taehyung kepada Hosekk yang kebetulan duduk di sampingnya. Hoseok menggelengkan kepalanya, ternyata dirinya pun sama halnya dengan Taehyung.

"Lo ngomong apaan sih bang?" Celetuk Jungkook dengan polosnya.

Jimin menatap Jungkook, "hah?"

Seulgi mendengkus kesal, kenapa kekasihnya menjadi lemot begini?

"Ayo kita duduk" seulgi mengajak Jimin untuk duduk di kursi yang masih kosong.

"Joy yang lain gak ikut kumpul?" Tanya Seulgi kepada Joy yang sedang bersandar di dada Seokjin.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang