Bab Sembilan Belas

306 39 3
                                    

Hai hai!!!

Apa kabar kalian semua? Pastinya baik dong yah!

Oke dehh,

Happy reading !!!

🍁🍁🍁

Kini Joy sedang terdiam sepi di depan ruangan UGD, tidak hanya sendiri tetapi bersama sang bunda. Ia tidak menyangka bahwa sang kakak kembali sakit. Joy sangat khawatir dengan kondisi Jimin saat ini.

Joy melamun ternyata yang membuat hatinya tidak tenang adalah ini. Joy sangat terpukul saat mengetahui keadaan sang kakak.

"Joy, mending Lo pulang aja dan ajak bunda buat istirahat. Kesian Bunda kecapean."titah Chanyeol kepada Joy.

Joy menggelengkan kepalanya.

"Joy, nurut sama abang ya. Abang tahu kamu capek kan?"

Joy mengangguk.

"Yaudah Pulang gih sama bunda. Abang tahu kalau Joy khawatir sama Jimin. Abang bakalan jaga disini."

"Beneran abang bakalan kasih tahu kak jimin?"

"Iya adek sayang"

Joy menghela nafas pasrah,"Baiklah Adek bakalan pulang sama Bunda. Tapi Abang janji bakalan kasih tahu adek kalau kak Jimin kenapa-kenapa?"

"Hmmm"

"Yaudah."

Joy kini mulai menghampiri sang Bunda yang terlihat sangat rapuh sekali.

"Bunda" panggil Joy pelan.

"Bunda pulang yuk. Kita istirahat." ajak Joy kepada Bunda yang rapuh.

"Bunda. Bunda sama Joy pulang dulu yah. Biar Abang yang jagain Kakak disini." bujuk Chanyeol.

"Tapi bang, kakak.." lirih Bunda.

Chanyeol dan Joy menghela napas kasar.

"Bun, abang ngerti kalau bunda khawatir dengan kondisi Kakak. Tapi Abang yakin, kalau kakak itu kuat bun orangnya." rayu Chanyeol.

Bunda terdiam sebentar, dan menganggukan kepalanya.

"Baik bang. Yaudah kita pulang dulu. Bang kalau ada apa-apa sama kakak langsung telpon adek ya." ujar Joy

"Iya Adek. Abang bakalan kabarin salah satu dari kalian. Dan adek, bawa mobilnya hati- hati ya."

" Iya bang."

Kini terdapat hanya Chanyeol seorang diri yang berada di depan ruang UGD. Joy dan Bunda nya baru saja pulang. Dan itu saja harus dibujuk dulu olehnya.

"Ya Tuhan. Jimin kenapa gini lagi sih? Ayo bangun, abang khawatir banget sama kamu Jim." lirihnya.

🍁🍁🍁

Rawut wajah Seulgi terlihat tidak bersemangat hari ini. Dia keluar kamar, hendak menuju dapur untuk makan. Tiba-tiba ada seseorang yang menarik lengannya.

"Lo kenapa kak?" Yap itu adalah Daniel.

Seulgi cukup terkejut dengan ucapan Daniel.

Seulgi cukup lama terdiam dan terdiamnya itu membuat Daniel menatap tajam Seulgi.

"Gue kenapa? Ngga apa apa kok."

Daniel menatap penuh selidik Seulgi tak percaya akan perkataan kakaknya, "Benarkah?" Ucapnya.

Gue juga enggak tahu Niel, kenapa hati gue resah sekali. Dan tertuju ke satu nama, Seulgi membatin.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang