Bab Dua Puluh

331 43 2
                                    

Hai haii!!!! Apa kabar semuanya?? Aku harap kalian baik ya kabarnya hehehe....

Happy reading guys!!

🍁🍁🍁

Kini terdapat Chanyeol yang sedang duduk frustasi karena ia mengetahui keadaan sang Adik pertamanya. Ia sangat sedih mendengar hal itu. Ia tidak percaya bahwa Sang adik harus menderita lagi karena penyakit yang ia derita dari dulu.

"Kenapa kek gini lagi sih ah, enggak capek apa ke rumah sakit mulu?" Tanpa sadar Chanyeol menggerutu kepada Jimin yang sedang tertidur pulas di bangkar rumah sakit.

"Sebenarnya lo itu sakit apa sih Jim?," tanya Chanyeol yang tak di jawab oleh Jimin.

"Gue kaya yang bego anjir, ngomong sama orang yang lagi tidur." Ucap Chanyeol yang mengetahui kebodohannya itu.

"Emang bego," celetuk seseorang pelan.

Chanyeol terkejut saat ada yang menjawab perkataannya. Matanya mencari-cari dimana asal suara tersebut, tapi matanya menatap kearah Jimin.

Masa iya si bantet?. Pikirnya.

"Bantet?"

"Apa?" Jawab Jimin pelan,

"Anjing, bangsat, babi, kudanil, monyet" latah Chanyeol sambil bangkit dari duduknya.

Langkahnya menghampiri Jimin di bangsalnya. "Lo udah bangun, tet?" Tanya Chanyeol polos.

Jimin menatap Chanyeol kesal,"kelihatannya? Punya mata kan?"

Chanyeol meringis,"Wess, santai jangan ngegas."

Jimin meringis pening di kepalanya, saat hendak bangun dari tidurnya. Chanyeol refleks membantu Jimin bangun.

"Haus," kata Jimin kepada Chanyeol.

"Ya minumlah, ngapain bilang kek gue segala?" Ujar Chanyeol yang tak mengerti ucapan Jimin atau ia sengaja untuk berpura-pura tak mengerti.

Jimin menatap Chanyeol tanpa ekspresi, "kalau gue bisa ambil sendiri gue kagak bakalan nyuruh abang,"kata Jimin sebal.

Chanyeol tersenyum lebar tangannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Oke gue ambilin, makanya jangan sakit mulu napa, nyusahin keluarga mulu." Celetuk Chanyeol yang tak sadar membuat Jimin terdiam bisu.

Jimin menatap setiap gerakan Chanyeol, "nih air minumnya, gue mau tidur dulu ngantuk." Chanyeol mendekati shofa disana untuk tidur setelah memberikan air kepada Jimin.

Chanyeol tidak bisa menahan kantuknya. Lalu, pria itu memutuskan untuk tidur.

Jimin masih memikirkan perkataan Chanyeol, apakah ia sudah terlalu banyak menyusahkan keluarganya?.

"Jimin!" Chanyeol hampir terlonjak ketika seseorang membuka pintu dengan kuat-kuat. Mimpi yang baru saja dimulai langsung buyar. Chanyeol membuka kelopak matanya yang sangat berat.

Chanyeol menguap, lalu mengucek matanya untuk melihat siapa yang sudah menganggu tidurnya. "Eh, siapa sih? Enggak tahu apa gue baru aja tidur!" Celetuk Chanyeol tanpa melihat siapa orangnya.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang