Bab Dua Puluh Tiga

315 48 3
                                    

Karena dirimu telah hadir dalam hidupku. Kini aku mempunyai alasan untuk bertahan hidup.

🍁🍁🍁

Happy Reading guys!!!

🍁🍁🍁

Sudah tiga hari setelah Jimin pulang dari rumah sakit, dan sudah tiga hari pula Jimin menjabat sebagai kekasih dari wanita yang ia cintai, Kang Seulgi.

Setiap Seulgi pulang dari kampus, wanita itu selalu mampir ke rumahnya. Ya seperti saat ini, wanita itu baru sampai di kediaman Park bersama Joy.

"Bunda, anak perempuan Bunda sudah pulang!!" Teriak Joy yang menggema diseluruh sudut ruangan.

Dengan refleks tangan Seulgi menutupi kedua telinganya, ia mendengkus kesal kepada Joy yang seenaknya berteriak di samping telinganya.

"Ngapain pake teriak segala sih!" Kesal Seulgi.

Tak lama dari itu, terlihat Bunda yang datang dengan wajah garangnya menatap Joy.

"Nggak usah teriak, Bunda enggak budeg." Ketus Bunda kepada Joy.

Joy hanya terkekeh kemudian melangkahkan kakinya ke lantai atas menuju kamarnya.

"Siang, Tante!" Sapa Seulgi dengan sopan.

"Wah si cantik main lagi ke sini, ayo ayo kita masuk cantik sini." Bunda yang terlihat antusias saat melihat Seulgi datang.

"Tante --" ucapan Seulgi terpotong oleh suara Bunda.

"Udah Bunda bilang berapa kali, panggil Bunda aja kaya yang lain. Lagian kamu pacarnya kakak kan?"

"Eh, iya tan. Eh Bunda," Seulgi tersenyum canggung sebab dirinya belum terbiasa oleh situasi seperti ini.

Bunda tersenyum maklum. " Kamu mau ketemu kakak ya? Dia ada kok, dikamarnya. Kamu naik aja ke sana, kamarnya yang pintu hitam ya." Kata Bunda, "Bunda mau lanjutin dulu bikin kue," lanjut Bunda.

"Seulgi ikut Bunda aja," kata Seulgi yang menghentikan langkah Bunda.

"Loh?"

"Gapapa Bun, Seulgi juga biasa bantuin Bunda kok, gapapakan Seulgi ikut Bunda aja?"

Bunda menganggukkan kepalanya, "Oh iya Bun, ini ada sedikit oleh-oleh dari orangtua Seulgi buat Bunda." Ujar Seulgi sambil memberikan dua bingkisan yang lumayan besar kepada Bunda.

Bunda dengan senang hati menerimanya, "wah terimakasih ya Seul, bilangin ke orangtuamu kapan-kapan kita ketemu ya!" Seulgi tersenyum saat melihat Bunda Jimin yang terlihat senang menerima pemberian dari Bundanya.

Kini Seulgi berada di dapur dengan Bunda, mereka berdua sedang membuat beberapa Kue yang menjadi kebiasaan Bunda Jimin untuk membuat kue.

Mereka tidak menyadari bahwa sedari tadi ada tiga pasang mata yang mengawasi mereka.

"Wih, udah akrab aja nih Doi!" Celetuk Chanyeol saat melihat Seulgi yang sudah terlihat akrab bersama Bundanya.

"Waktu sama Xiao aja, Bunda enggak sesenang itu." Timpal Joy.

Jimin hanya tersenyum sambil memandangi kedua wanita yang paling ia cintai.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang