Bab Tiga Puluh Lima

252 36 0
                                    

Typo? Tolong ingatkan aku ya :)

Happy Reading guys!!!

🍁🍁🍁

| EPIPHANY |

Seulgi mengerjapkan matanya, lalu pandanganya menangkap postur tubuh yang tak di kenal. Dapat Seulgi pastikan, kalau sosok tersebut sedang memandangi dirinya dengan senyuman seringainya. Sudah di pastikan kalau itu adalah Jaebum.

Jaebum bangkit dari duduknya lalu mendekati Seulgi, "sudah bangun cantik?" Seulgi memandang takut Jaebum.

"Siapa kamu?" Tanya Seulgi dengan nada takutnya.

Jaebum tersenyum smirk, "aku? Kamu tidak usah tahu aku sayang, yang harus kamu tahu aku adalah pria yang akan mendampingimu dan menggantikan pacarmu yang penyakitan itu." Ujarnya dengan tangan yang mengelus pipi Seulgi.

Seulgi hendak memberontak namun sia sia, karena kedua tanganya di ikat oleh tali tambang. "Jangan sentuh aku!" Pekik Seulgi, saat tangan Jaebum mengelus bibirnya.

Jaebum menghentikan tanganya, "kenapa sayang?" Seulgi menggeleng.

"Jangan sentuh gue brengsek!" Teriak Seulgi, yang berhasil memancing emosi Jaebum.

Jaebum menatap nyalang Seulgi, tanganya refleks menampar pipi kanan seulgi.

PLAK

Seulgi memejamkan matanya sambil merasakan rasa nyeri di pipi yang terkena tamparan tersebut.

Jaebum menjauhi seulgi, tanganya meraih ponselnya yang berada di meja yang tam jauh dari Seulgi. Lalu mengetikan sebuah nomor.

'Hallo?'

Suara itu?

Seulgi langsung mendongakan kepalanya dan menatap tajam Jaebum.

"Ji-jimin tolong"

Jaebum mendekatkan ponselnya kearah Seulgi lalu mencekiknya.

'Seulgi? Kau kenapa?'

"To-tolong a-akuu..." ujar Seulgi dengan menahan rasa sesak di dadanya.

"Sudah dengar suara kekasihmu itu, Park Jimin?"
Kini suara Jaebum yang melanjutkan panggilan tersebut.

Seulgi langsung menghirup napas secara kasar.

"Kau apakan Seulgi? Kau bawa kemana kekasihku?" Sentak Jimin.

Jaebum tertawa mengejek mendengar bentakan Jimin. Dia sangat senang memancing amarah Jimin.

"Kalau Lo mau kekasihmu selamat, lo datang kesini selamatkan dia. Tapi dengan satu syarat."

"Apa?" Ucap Jimin yang tak sabaran.

"Lo datang sendiri. Tanpa sahabat lo yang aneh itu. Gue akan share lokasinya."

Setelah itu Jaebum memutuskan panggilan tersebut. Lalu memandang seulgi yang sedang menyesuaikan napasnya.

Jaebum lebih meninggalkan wanita tersebut, dan menghampiri seseorang untuk melaksanakan rencana selanjutnya, setelah jimin datang.

"Shitt! Dia bawa seulgi kemana?"

Jimin meremas ponselnya dengan penuh amarah. Tak lama dari itu, ia merasakan sakit di bagian ulu hatinya.

"Argh!! Kenapa datang di waktu yang tidak tepat!" Teriak Jimin sambil menahan sakit di ulu hatinya.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang