Bab Empat Belas

341 44 3
                                    

Hallo semuanya!!!!

Maafkan ya kalau ada typo, dan ingkatkan oke!

Selamat membaca!!

🍁🍁🍁

Kini Seulgi sedang berada di Balkon kamarnya sambil menatap ke arah jalan. Entah apa yang ada di pikirannya itu. Bahkan ia juga tidak menyadari seseorang yang masuk ke kamarnya. Sampai ia tersadar karena ada seseorang yang memanggil.

"Kak"

Ternyata yang memanggil itu adalah Daniel, adiknya.

Seulgi terkejut," Hah? Apa?"

"Lo lagi ngapain kak?"

Seulgi yang masih terkejut hanya bisa melonggo.

Daniel yang melihat itu hanya mendengus kesal,"Lo ngelamun ya?" Tanya Daniel.

Seulgi hanya diam.

Daniel hanya menghelas napas,"Ada masalah apa kak? Sini cerita ke gue. Mungkin gue bisa bantu"

Seulgi tak menjawab,

"Baiklah kalau kakak belum mau cerita gapapa, Daniel nggak maksa kakak" ujar Daniel

"Daniel" lirih Seulgi

Daniel yang semulanya ingin pergi, langsung menghentikan langkahnya.

"Daniel"

Daniel yang mendengar suara kakaknya yang menahan tanggisnya langsung menghampirinya.

"Kak" ucap Daniel pelan

Daniel yang melihat kakaknya menunduk dan bahu nya sedikit bergetar, hanya mampu menghela napas berat.

Daniel menghampiri Seulgi, " kenapa kak? Coba cerita ke Daniel?"

"Niel, Apa salah gue bahagia?"

"Engga kak, kakak nggak salah"

"Kalau nggak salah, kenapa gue nggak bisa bahagia walau hanya sebentar saja. Kenapa Tuhan nggak ngebiarin gue bahagia, Kenapa?" Tangis Seulgi.

Daniel yang melihat kakaknya menanggis terisak langsung membawa Seulgi ke dalam pelukan Daniel.

"Kapan gue bahagia, Daniel"

"Engga kak Lo ngga salah, Tuhan pasti punya rencana yang baik buat Lo. Percaya sama gue. Suatu saat Lo pasti bakalan bahagia. Percaya sama gue" ujar Daniel seraya menenangkan Seulgi, Kakaknya.

Seulgi yang mendengar nasihat dari adiknya hanya bisa diam di dalam pelukan sang adik.

"Udah ya sekarang kakak ngga boleh nangis. Nanti mata Lo nambah ngga kelihatan." Canda Daniel yang sedang menghapus air matanya.

Seulgi yang mendengar itu hanya tersenyum tipis sambil mengganguk.

"Nah gitu dong Senyum"

"Nah sekarang kakak istirahat gih, pasti cape ya." Tebak Daniel dengan benar, kalau kini Seulgi sangat lelah.

Daniel baru menyadari bahwa ada yang baru di Seulgi, ia melihat sebuah kalung yang bertenger cantik di leher sang kakak. Kemudian ia menatap Seulgi penasaran.

Epiphany | Park Jimin ( Completed )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang