Berjalan-jalan di sekitar Maracana menjelang pertandingan antara Argentina melawan Bosnia Herzegovina kurasa merupakan hal yang menyenangkan yang bisa kulakukan hari ini. Cuaca panas Brasil membuatku memilih atasan tank top putih dan celana jeans biasa serta sebuah topi besar yang menutupi kepalaku, aku memutuskan untuk melihat-lihat sekitar stadion. Rafaella menawariku tiket untuk pertandingan tersebut sementara dia dan Bruna, well... lagi-lagi pergi ke surga mereka. Aku menolak tiketnya, merasa sudah cukup atas pertandingan-pertandingan yang kusaksikan sebelumnya. Lagi pula aku harus pergi ke Porto Alegre lagi keesokan harinya untuk pertandingan Spanyol.
Tidak salahnya kan menikmati pertandingan di luar stadion tanpa harus berada di dalam sana, ada dua buah layar raksasa yang disediakan di luar stadion bagi mereka yang tidak mendapatkan tiket. Fans Argentina maupun Bosnia tumpah ruah seperti semut disekitar stadion Maracana. Memang benar stadion ini yang paling mewah dari dua yang kulihat sebelumnya, kemegahannya sendiri sudah dapat kulihat dari jarak cukup jauh sebelum aku mencapai tempat ini. Yel-yel dukungan dari suporter terus terdengar tanpa henti, Argentina ingin menunjukkan kebesarannya di tanah Brasil.
Segerombol orang dengan jersey Brasil yang membawa karton bertulisan besar membuat perhatianku tersita, mereka berteriak-teriak bahkan ada seseorang yang menggunakan pengeras suara. Entah kepada siapa teriakan itu ditujukan ditengah kesenangan para suporter Argentina maupun Bosnia. Aku penasaran bagaimana orang-orang ini bisa berada di tempat yang seharusnya bukan tempat mereka, maksudku Brasil punya tempat lain di Fortaleza dua hari yang akan datang. Ini adalah pesta untuk rakyat Argentina dan Bosnia. Masa iya mereka melakukan protes hanya karena hari ini adalah pertandingan Negara yang orang-orang Brasil anggap sebagai saingan tersebut. Pikiranku terus bermain dengan berbagai asumsi karena sayangnya, aku tak mengerti apa yang mereka ucapkan atau apa saja isi tulisan di karton-karton mereka.
Aku yang penasaran mulai merasa harus mengikuti mereka untuk mendapatkan sebuah jawaban kemana akhirnya orang-orang ini melakukan protes mereka atau apakah yang mereka lakukan ini semacam konvoi. Mereka terus berteriak dan berjalan di sekitar stadion tanpa mempedulikan kehadiranku.
Tiba-tiba dari arah depan datang sebuah mobil polisi yang berhenti tepat di depan orang-orang ini, sirene dari mobil yang meraung-raung membuat perhatian dari para suporter mulai tersita. Tak gentar dengan kedatangan mobil polisi-polisi, seorang pria dengan pengeras suara ditangannya berteriak semakin keras kepada para polisi itu.
Sebagai reaksinya, para polisi mulai keluar dari mobil dan menghalau para massa, terjadilah bentrokan kecil antara sekelompok orang ini dengan para polisi, aku yang berada dikerumunan orang itu mulai merasa terguncang karena dorongan orang-orang itu, tubuhku seperti terbawa arus ke sana kemari seperti berada di tengah ombak. Dan bunyi ledakan keras meletus di udara, salah seorang polisi akhirnya menembakkan sebuah peluru ke udara sebagai tanda peringatan. Seketika orang-orang mulai berhamburan melarikan diri di saat beberapa mobil polisi lain mulai berdatangan dan bersiap untuk menyergap para pendemo itu. Shit... aku terjebak diantara orang-orang ini, para polisi itu mungkin menganggapku bagian dari para pendemo, dan satu-satunya yang harus kulakukan adalah berlari menghindari kekacauan ini.
Aku berlari ke tengah-tengah pendukung Argentina yang sedang berjalan menuju pintu masuk stadion, sialnya seorang polisi mengenaliku sebagai salah satu orang dari kerumunan langsung mengejarku sambil berteriak memperingatkan. Tiba-tiba aku merasa seperti berada di tengah-tengah kekacauan yang biasa dibuat Boixos Nois, aku seperti berlari menghindari polisi-polisi Spanyol yang tentunya sangat berambisi meringkus para pengacau di stadion atau perusuh di jalan-jalan kota. Inilah yang aku rindukan, kepuasan yang kuinginkan setelah sekian lama tidak merasakannya. Aku tertawa lepas dalam pelarianku sementara polisi itu belum juga menyerah untuk mendapatkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Brazil
Action(cerita ditulis tahun 2014, maaf atas kelabilan dan alur yang masih abal-abal) Petualangan baru Ella kembali di mulai saat ia terpaksa harus ikut dengan Jordi ke Brasil untuk piala dunia. Kerinduannya akan petualangan ekstrim bersama Boixos Nois ad...