Part 16: Me and Jordi vs the attackers.

219 22 0
                                    

Aku mundur beberapa langkah dari sisi Arthur begitu kami tiba di tempat Rafael, Adrian dan Jordi berkumpul. Ekspresi cemas dan kebingungan sangat jelas tersirat dari wajah-wajah mereka, aku sendiri tidak berani menatap Jordi terlalu lama. Pria itu jelas bisa membaca pikiranku, dia akan sangat cepat mengetahui bahwa ada sesuatu yang sedang kusembunyikan.

" Ell dari mana saja kau ?." Jordi langsung meraih tubuhku dan memelukku erat. Aku membalas pelukannya ragu, sedikit cemas apakah pelukan itu akan berdampak buruk pada bayi kami, maksudku dia terhimpit ayah ibunya di bawah sana. Dengan begitu aku putuskan untuk mendorong Jordi secara lembut, berharap ia mau melepaskan pelukan itu.

" Uhmm... aku baik-baik saja." Jawabku sedikit risih, apakah kali ini aku berhasil menyembunyikan kegugupanku.

" Aku mencemaskanmu." Jordi yang cemas tidak dapat menyembunyikan ketakutan di wajahnya. Aku sepenuhnya mengerti kenapa ia seperti itu dan aku sangat menghargainya.

" Hey... kau juga perlu mencemaskan Arthur." Godaku dengan tersenyum, tapi sepertinya itu tidak bekerja, Jordi masih memandangiku dengan wajah seriusnya.

" Kau terlihat pucat." Sekali lagi aku harus menghindari mata itu, jelas sekali bagaimana Jordi memiliki niat terselubung dari bagaimana dia menatapku.

" Apa malam mulai mengambil penglihatanmu huh ?, aku baik-baik saja Jordi."

" Serius Ell. Apa yang terjadi ?."

"  Apa yang terjadi ?."

"Arthur memberitahu kami semua bahwa kau dan dia berada di rumah sakit." Jordi menangkup kedua pipiku hingga aku tak punya kesempatan untuk menghindari tatapannya.

" Jezz... Jordi, tidak terjadi apa-apa. Aku sekarang ada di sini dalam keadaan baik-baik saja." Tidak yakin apakah kata-kataku bisa membuatnya percaya, namun Jordi melepaskan tangannya dari pipiku. Rasanya jantungku berdetak makin tidak normal, cemas apakah Jordi sudah mengetahui rahasiaku, aku merasa saat ia menatap mataku, ia telah mendapatkan segalanya.

" Baiklah. Sekarang sepertinya kita harus kembali ke hotel menemui Bastian. Dan jangan membantah."

......

Jordi menarik lenganku sedikit kasar, membawaku menjauh dari ketiga orang lainnya. Saat aku menoleh mereka, tak satupun yang berusaha menolong, Adrian dan Rafael seperti memberiku tatapan "rasakan akibat perbuatanmu sendiri", sedangkan Arthur hanya tertunduk tak melihat tatapan memohon dariku. Mungkin saja sebelumnya kata rumah sakit yang ia beritahukan pada semua orang benar-benar mengganggunya, terlebih orang yang berada di sana adalah aku. Kuharap Arthur tahu apa yang harus ia lakukan setelah ini; dia dan yang lain tidak harus pergi meninggalkan kami. Dan tujuan Jordi kembali ke hotel hanyalah untuk mengambil pakaian atau uang, atau apapun yang tak membuatnya memutuskan tinggal lebih lama disana. Akan sangat disayangkan jika Jordi sama sekali tidak tertarik dengan hal yang baru saja ia temukan.

Tiba di jalan utama, Jordi melepaskan lenganku. Sepertinya cengkramannya itu meninggalkan bekas yang lumayan dan harusnya dia menyesal karena telah melakukan itu padaku. Tak lama sebuah taksi bergerak ke arah kami— oh bagus sepertinya semua ini di setting seperti di film agar aku benar-benar menjauh dari kegiatan Arthur dan teman-temannya. Tak perlu menunggu waktu yang lama aku sudah berada dalam taksi dengan muka kesal.

" Apa ada yang salah ?." Jordi memandangiku bingung. Ia membetulkan posisi duduknya di sebelahku sebelum memberi tahu tujuan kami pada supir taksi.

" Tidak ada." Jawabku sambil memutar bola mataku menghindari tatapannya. Tubuhku mulai terguncang seiring dengan mobil yang mulai bergerak semakin cepat.

" Kau marah padaku ?."

" Tidak."

" Lalu kenapa kau seperti menghindariku ?."

Lost in BrazilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang