Si Kancil & Beruang Kesepian, bag. 1

228 6 0
                                    

Kata kunci: kancil, beruang, Levi, papa, mama, bunga matahari mammoth, perkelahian, terluka, kesepian, agresif, perasaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata kunci: kancil, beruang, Levi, papa, mama, bunga matahari mammoth, perkelahian, terluka, kesepian, agresif, perasaan.

Seperti yang kancil duga sebelumnya, dia kesulitan menemukan tempat tinggalnya kembali, sebab dia terbang sangat jauh. Sedih sih, tapi dia berusaha mencari solusi. Setidaknya dia menemukan hutan dengan sungai yang berlimpah air. Sebuah tempat yang akan membuatnya bertahan hidup sambil merindukan kampung halaman.

Celaka! Saat dia mendarat, dihadapannya adalah seekor beruang coklat yang sedang menggeram. "Hhhhhrrrrrgggghhhhhh!!!"

Kancil pucat pasi, dia berbalik untuk lari kencang, tapi sebelum dia lari, dia sudah ditangkap dari belakang oleh beruang.

Kancil meronta-ronta, "Aaaaaammpun tuan beruang." Sekeras apapun kancil meronta, beruang jauh lebih besar darinya dan tentu saja jauh lebih kuat.

Si beruang malah membalik badan kancil dan mengangkatnya persis di depan mata. Suaranya menggeram. Itu sebenarnya bunyi dengusan nafas yang bagi kancil itu terlalu keras. Dan kancil melihat hal yang kontras dengan geraman itu: mata bulat kecil yang redup.

Kancil masih melotot ketakutan, ketika tiba-tiba beruang meletakkan kancil di tanah. Si beruang kemudian duduk lemas dan murung,

"Aku cuma butuh teman." kata si beruang .

Kancil memikirkan kata-kata beruang sambil masih menjaga jarak,

"Apa aku bisa membantumu?"

"Aku tidak pernah melihatmu di sekitar sini." Si beruang mengalihkan pembicaraan.

"Iya, aku baru saja mendarat di sini."

"Hmm, mendarat. Kamu memang tampak dari atas. Apa kamu makhluk baru buatan manusia?"

"Bukan, aku hewan biasa, sepertimu juga. Tapi aku bisa terbang, jadi bisa bepergian jauh."

"Aku tidak bisa terbang, tapi bisa memanjat."

"Aku tidak bisa memanjat."

"Ya sudah, kita impas. Aku juga tidak tertarik untuk bisa terbang. Yang kuinginkan hanya satu, satu saja."

"Jadi temanmu? Aku bisa."

"Bukan kamu, tapi Levi. Sayang ibunya melarang."

"Levi? Siapa Levi?"

"Dia bocah laki-laki mungil dan lucu yang tinggal di rumah tepi hutan. Selama ini, aku tidak apa-apa selalu sendiri, tapi setelah aku bertemu Levi, aku ingin terus bersama manusia, aku ingin terus bermain dengannya. Pertama, saat aku datang ke sana, dia memberiku biji bunga matahari mammoth dari kebunnya, lalu kami makan biji-biji itu bersama. Kemudian aku melempar Levi ke udara dan menangkapnya. Dia sangat senang dibegitukan. Aku juga senang bisa membuat dia tertawa, tapi ibunya melarangnya untuk bermain denganku. Saat ibu Levi melihatku bermain bersama Levi, Levi langsung diangkat, digendong ke rumah. Aku sedih banget, tauk.

Magy Si Kancil AjaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang