Si Kancil & Beruang Kesepian, bag. 2

135 5 2
                                    

Flashback: Ketika si beruang terluka, ayah Levi mengobatinya dan kesempatan itu digunakan si beruang untuk memberitahu keinginannya, yaitu bermain bersama Levi setiap hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback: Ketika si beruang terluka, ayah Levi mengobatinya dan kesempatan itu digunakan si beruang untuk memberitahu keinginannya, yaitu bermain bersama Levi setiap hari. Ayah Levi membiarkan si beruang menjumpai Levi dan mengabulkan permintaannya,

"Tidak apa-apa bertemu dan bermain bersama Levi setiap siang, tapi saat petang dia harus istirahat dan kalian harus pulang ke rumah kalian masing-masing."

"Iya, Papa." jawab si beruang.

Kesepakatan terjadi. Si Beruang tidak akan kesepian lagi. Namun hari sudah petang. Si beruang dan kancil kembali masuk hutan. Mereka akan datang lagi keesokan hari.

"Selama belum turun salju aku akan terus datang saat siang ke rumah Levi." kata si beruang. "Pada musim dingin, tidak ada makanan dan aku akan sangat mengantuk. Aku akan tidur panjang di gua dan kembali ke sini setelah salju mulai mencair."

"Apakah itu lama?"

"Mungkin lama, tapi tidak terasa karena aku tidur. Bagaimana dengan kamu kancil, apakah kamu akan tidur juga?"

"Di tempat tinggalku, aku tidak pernah tidur terlalu lama. Walau langit sudah gelap, aku masih betah ngemil, seperti sekarang ini." Rupanya sambil ngobrol dalam gelap, si kancil mengunyah dedaunan. "Dan pada waktu siang aku suka jalan-jalan atau malah tiduran sepanjang hari, sebab malamnya aku suka begadang."

"Begadang?"

"Itu maksudnya tidak tidur sampai larut malam atau lewat tengah malam."

"Hmmm. Kamu belum tahu bagaimana kalau musim dingin tiba. Tak ada makanan, matahari tidak tampak dan kamu akan terus kedinginan. Satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan tidur siang dan malam di dalam gua, menghemat energi sehingga tidak perlu makan."

"Kata Baktrian, si onta dari stepa, walau pada awalnya aku sekarat karena perbedaan lingkungan, lama-lama aku akan bisa menyesuaikan diri."

"Tapi aku tidak tertarik melihatmu sekarat. Bisa jadi kamu hidup, bertahan dan menyesuaikan diri, tapi bisa jadi kamu mati. Menurutku, karena kamu bisa terbang, kamu lebih baik pulang sebelum musim dingin tiba dan kamu bisa datang lagi saat tumbuhan sudah bertunas."

"Iya. Saat aku datang kemari pun karena ingin kembali ke rumah. Aku sedang melakukan perjalanan pulang."

Esok hari, saat yang dinantikan datang, yaitu pergi ke rumah Levi. Si beruang telah memanjat pohon untuk mengambil madu. Dia akan membawakan oleh-oleh untuk bocah laki-laki mungil itu.

"Medwed'!" Si beruang di sambut Levi dengan berlari dan memeluk kaki beruang. Ketika matanya beralih ke si kancil, Levi memeluk si kancil, "Magy!" kemudian Levi berusaha mengangkat Magy, membopongnya, karena kancil kecil dan ringan.

"Levi, madu ini buat kamu." kata si beruang.

Levi menurunkan Magy dan menerima sekeping besar madu, "Terima kasih, Medwed'!"

Magy Si Kancil AjaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang