Si Kancil, Emprit & Nemo, bag. 2

205 6 9
                                    

Flashback: Setelah kancil membebaskan emprit dari kandang, Nemo, si ikan giru yang berada di aquarium meminta tolong kancil untuk dikeluarkan dari aquarium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback: Setelah kancil membebaskan emprit dari kandang, Nemo, si ikan giru yang berada di aquarium meminta tolong kancil untuk dikeluarkan dari aquarium.
Kancil siap untuk membantu Nemo.

Tapi... tak lama kemudian....

Kancil pusing. Kali ini kasus yang sulit. Aquarium itu terlalu tinggi untuknya. Kepalanya bahkan tidak mencapai dasar aquarium. Benda itu juga terlihat berat.

Sementara itu, Nemo berpikir, jika dia bisa melompat keluar dari aquarium, dia butuh wadah berikutnya untuk tetap bernafas.

Kedua makhluk saling diam.

Nemo memecah keheningan, "Hmmm, kalau aku bisa melompat keluar, aku perlu wadah lagi berisi air untuk tetap bernafas. Lalu bagaimana kamu akan membawaku, Magy?"

"Aha! Kalau kamu bisa melompat keluar, aku akan membawamu lari ke laut dengan sangat cepat. Kamu tidak memerlukan air. Cobalah melompat."

"Tapi Magy, permukaan air dengan dinding aquarium masih terlalu tinggi untukku." Nemo mondar-mandir memikirkan solusi lain.

Kancil berusaha melakukan sesuatu. Dia menggoyang-goyang kaki meja. Nemo melihat permukaan air bergoyang, dia merasa ada harapan, tapi bagaimana goyangan air itu bisa membantunya?

Kancil terengah-engah. Dia berpikir ulang untuk mendorong kaki meja itu. Satu-satunya cara adalah dia berlari dari jauh sehingga dia bisa terbang menghantam aquarium itu. Tapi pintu rumah manusia itu sempit dan jika dia berlari, dia harus berbelok untuk menuju aquarium. Yang terjadi adalah dia akan menabrak lurus benda lain. Jika dia berlari sambil menabrak jendela kaca, dia bisa sekaligus menabrak aquarium di dalamnya, tapi rumah itu bisa rusak. Kancil menghapus rencana itu, sebab dia tidak ingin merusak apapun.

Lagi asyik-asyik berpikir, tiba-tiba si penghuni rumah keluar melihat kandang emprit telah terjerembab ke tanah dan si emprit hilang. Dia tidak sempat memperhatikan si kancil.

"Haduh, baru mau dijual, sekarang lepas."

"Selamat siang, Tuan."

Manusia itu menoleh ke arah kancil yang berdiri di bawah aquarium. Dia tampak heran ada seekor kancil di situ, tapi kemudian dia ceria.

"Wah, boleh juga ini kancil. Bisa kujual ke pasar hewan."

Kancil menyahut, "Mengapa Tuan ingin menjual saya?"

"Sebab aku ingin dapat uang. Emprit sudah lepas, padahal dia akan kujual." Serta merta si manusia berusaha menangkap kancil. Kancil lincah berkelit.

"Mengapa Tuan ingin mendapat uang?"

"Mengapa kamu jadi banyak pertanyaan. Hewan seharusnya diam saja. Manusia butuh uang untuk makan."

"Kata pak Tani, manusia perlu bekerja untuk dapat uang."

Magy Si Kancil AjaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang