Selepas pulang sekolah alex mengajak reina ke sesuatu tempat yang lumayan jauh dari kota. Hari sudah mulai sore terik matahari sore sudah tidak sepanas terik siang hari.
"Gimana, suka ga? " Tanya alex
"Suka"
Alex mengajak reina ke suatu taman yang dibilang cukup sepi, tapi bukan sepi cuman beberapa orang saja yang lalu lalang atau menikmati sore hari ditaman tersebut
"Tamanya bagus, tapi sayang sepi" Ucap reina
"Iyaa jarang orang yang datang ke taman ini, mungkin karna jaraknya yang lumayan jauh dari kota"timpal alex
" Padahal taman ini cocok untuk bersantai, hangat mentari sore masih terasa sangat nyaman disini"
"Iya ga seperti dikota, sudah tercampur polusi dan bising suara kendaraan"
"Sering sering aja gue kesini ya" Ujar reina
"Pasti"
Reina menghembuskan nafasnya kasar.Ahh ada sesuatu yang dia lupakan tapi apa yaa, saking dia menikmati indahnya sore hari dia sampai melupakan sesuatu yang penting.
Obat. Yaa dia belum meminum obatnya
"Masih mau disini? " Tanya alex
"Mungkin sebentar lagi" Ucap reina
"Oke gue, ke sebrang sana yaa mau beli minum. Sebentar jangan kemana mana" Ucap alex
"Oke"
Duk
"Ahh, boya acuu"
Reina mengambil bola yang berada dekat dengan kakinya, lalu menghampiri anak kecil yang menunjuk bola yang berada di tangannya.
"Ini bola kamu? " Tanya Reina
"Iaa icuu boyaaa Aldan" Ucap bocah kecil yang imut ini
"Ini bola Aldan" Ucap Reina sambil memberikan bolanya kepada Aldan
"Maacih kaka cancikk" Ucap aldan lalu pergi berlari sambil membawa bolanya
Reina tersenyum sambil memperhatikan Aldan. Andai saja dulu aku bisa se aktif aldan-batin reina.
"Hei rein sedang lihat apa? " Tanya alex mengejutkan reina
"Ahh tidak"
"Astaga rein, l-lo mimisan" Ucap alex panik
Reina memegang hidungnya yang terasa mengalir sesuatu, ah darah, lagi lagi dia mimisan.
"Yaampun lu duduk dulu rein" Ucap alex sambil menuntun reina
"Sebentar gue beli tisu dulu, yaa" Ucap alex lalu berlari meninggalkan reina
Reina mengelap darah yang mengalir dengan tangannya, pusing yang datang seketika membuat pandangan reina mengabur
"Gaboleh, harus kuat" Lirih reina
Alex datang dengan membawa tisu, nafasnya ngos ngosan "astaga ini rein tisunya"
"Ma.. Makasih"
Alex duduk disamping reina sambil membantu mengelap tangan reina dari darah "jangan nanti tangan lo kotor"
"Lu kenapa sih tiba-tiba bisa begini"
"G.. Gue lupa minum obat"
"Astaga rein, bisa bisanya lo lupa minum obat" Panik alex "sekarang kita pulang" Ajak alex yang langsung diangguki oleh reina
Alex membantu Reina memasuki mobil dengan hati hati, Reina yang sangat pusing pun hanya mengikuti pergerakan alex pada tubuhnya.
Setelah memastikan Reina nyaman dengan duduknya alex langsung memasuki mobil dan menjalankan mobilnya menuju rumah.
"Ma..maaf kalo gue nyusahin" Lirih Reina
"Lo ga nyusahin sama sekali reina, gue panik karna gue sayang sama lo" Ucap alex membuat reina tersenyum tipis
"Makasih"
"Lo mau dibawa ke rumah sakit? Apa kerumah revan? " Tanya alex sambil melirik reina
"Gue.. Pulang kerumah lo aja, gpp? " Tanya reina
"Gapapa" Ujar alex membawa reina menuju rumahnya
Sesampainya dirumah alex langsung membantu reina keluar dan menuntun reina masuk kedalam rumahnya.
"Assalamu'alaikum" Ucap alex
"Waalaikumsalam, ehh mas alex dan MasyaAllah mbak reina kenapa mas? " Ucap bibi
"Gapapa ko bi, reina cuman sedikit pusing aja" Ucap reina
"Iya bi, alex mau anter reina ke kamar lexsa dlu ya bi" Ucap alex
"Iya mas, monggo"
Alex membaringkan reina diranjang lexsa lalu menyelimutinya. Alex menghembuskan nafasnya kasar lalu mencari obat di laci, yaa dia sengaja membeli obat untuk Reina dan menarinya di laci kamar lexsa berjaga jaga jika Reina main ke rumahnya dan lupa membawa obat.
"Gue ambil minum dulu sebentar kebawah ya" Ucap alex
Alex kembali ke kamar lexsa dengan membawa segelas minum dan makan untuk Reina, hampir saja dia lupa kalo Reina juga belom makan. Bodoh sekali dia
"Rein ini dimakan dulu, nanti baru minum obatnya" Ucap alex
"Makasih" Ucap reina mengambil makanannya
"Ternyata, lebih dari sakit ya rein" Ucap alex
Reina mengantikan makannya dan menatap alex. "Kenapa?"
"Ternyata lebih dari sakit, liat lo kesakitan sendirian" Ucap alex
"Gue udah terbiasa lex"
"Andai aja sakit lo bisa dibagi, bagi ke gue aja rein, gue ikhlas"
"Lo gaboleh sakit, lo harus terus jaga mama sama papa lo, lo harus nge bahagiain mereka, jangan kaya gue yang cuman bisa buat mereka susah" Ucap reina sambil menangis
"Stttt lo ga nyusahin mereka, sttt bilang kalo lo nyusahin orang2 disekitar lo, lo bisa bahagiain mereka"
"Kuncinya lo, harus sembuh"
"G-gue ga yakin"
"Lo harus yakin, disini ada gue yang sayang sama lo, revan, mami, papi semuanya sayang sama lo"
"Makasih"
"Lain kali jangan lupa minum obat yaa"
"Iyaa"
Alex tersenyum sangat lebar dan memeluk reina, reina membalas pelukan alex. Sangat nyaman, mungkin jika umurnya panjang dia ingin sekali berada dipelukan alex untuk seterusnya dan selamanya.
"Aku sayang kamu" Ucap reina
Hohohoho udah panjang belum? Udah kan yaudah udah dulu ya wkwk
Jangan lupa voment❤
Thx pembaca setia friendzone ❤😘.Sabtu, 25mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [On Going]
Teen FictionKata siapa mempunyai sahabat lelaki itu selalu enak ? Buktinya buat gue engga. Gue mencintaii dia tapi dia cinta temen gue. Gue tau kalo persahabatan antara laki2 dan perempuan pasti salah satu ada yang jatuh cinta. Gue terjebak di friendzone. Kalia...