BAGIAN 21 : HUJAN

818 37 4
                                    

F R I E N D Z O N E

.

.

"Bukan hujan yang mengingatkan kita akan kenangan, tapi aku dan kamu yang menciptakan ingatan di kala hujan"

.

.

S E L A M A T M E M B A C A

☔☔☔

Reina memasuki mobil dengan bantuan Revan yang memegangi payung, kemudian disusul oleh Revan yang memasuki mobil dengan keadaan sedikit basah akibat cipratan dari air hujan yang sangat deras di pagi hari ini.

Meskipun cuaca yang mendukung sekali untuk tetap tidur dikasur dengan selimut yang hangat dan menggesek gesekan kaki ke sprei, Reina dan Revan tetap memilih untuk berangkat ke sekolah.

Revan kemudian menyalakan mesin mobilnya dan berlalu menuju sekolah "Gede banget hujannya, pasti macet nih" Ujar Revan

"Iya nih, sekarang sepertinya hujan adalah musuh terbesar bagi orang yang sudah bekerja apalagi anak sekolah" Celetuk Reina yang ditanggapi oleh Revan dengan anggukan kepala

"Betul Rein, dulu waktu kecil kita sering banget main hujan hujanan, apalagi kamu sampai gamau pulang kalau belum magrib" Ucap Revan sambil terkekeh mengingat masa kecil mereka dulu

Reina menanggapinya dengan tertawa "iya ih jadi kangen deh main hujan hujanan sampai magrib"

"Inget ga sih dulu lo kalo udah hujan paling susah diem dirumah, kalau udah hujan langsung lari keluar rumah buat samper gue main" Balas Revan

"Iya kah? Bukannya dulu lo ya kalau setiap hujan itu langsung kabur keluar rumah sambil lepas baju. Sampai mamah lo nyusuh lo sekalian aja mandi pakai air hujan, dan lo akhirnya mandi ditengah hujan" Ucap Reina langsung tertawa kencang mengingat tingkah konyol Revan sewaktu kecil disaat hujan,

Revan ikut tertawa mendengar tawa renyah Reina, sepertinya ia sangat bahagia hanya dengan hal hal sederhana, salah satunya adalah mengingat kenangan dikala hujan.

☔☔☔

Suasana kantin siang ini sangat ramai, mungkin cuaca yang dingin dikarenakan hujan yang tidak menunjukkan tanda ingin berhenti membuat siswa dan siswi memilih untuk membeli makanan yang hangat di kantin.

Reina, Revan Alex dan Bela memutuskan untuk membeli bakso dan teh hangat untuk menghangatkan tubuh mereka, memang dikantin sekolah mereka menjual segala jenis makanan.

"Gue mau sambal dong, Bel " Ucap Reina

"Bentar, gue nyendok dulu," Balas Bela yang sedang menyendokan sambal ke mangkuk baksonya. "jangan banyak-banyak nanti perut kamu sakit," Ujar Revan tiba tiba.

"Dikit ko ini, 3 sendok doang," Balas Bella

"nih Rein, sambal nya. "

Reina menyendokan sambal ke bakso nya, saat menyendok sambal ke empat kali nya Revan langsung mengambil sendok tersebut sebelum ditaruh ke mangkuk bakso Reina lalu menukarkan dengan sendok nya "udah tau ga bisa makan pedes, masih aja dipaksa," Sindir Revan

Friendzone [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang