BAGIAN 22 : RUMAH SAKIT?

648 26 4
                                    

F R I E N D Z O N E
.

.

"Namanya juga manusia, se-berusaha apapaun. Hasilnya ga akan ada yang maksimal."

.

SELAMAT MEMBACA
~~~

Reina dan Revan sudah tiba dirumah sakit tempat mami Alex dirawat, Reina langsung menghubungi Alex untuk menanyai dimana ruangan maminya.


"Dimana kata Alex," Tanya Revan menatap Reina cemas.

"Mami nya ada diruangan melati nomor 347, lantai 3," Ucap Reina memasukkan kembali handphone kedalam saku rok nya. Revan dan Reina kemudian berjalan menuju lift.

Revan menekan angka 3 pada lift, kemudian lift bergerak menuju lantai 3. Reina sedikit terburu-buru keluar dari lift sembari mencari nomor ruangan yang diberitahu Alex, setelah menemukan ruangannya Reina menyuruh Revan mendekat.

"Bener ini ruangannya?," Tanya Revan yang diangguki Reina. Revan mengintip dikaca pintu lalu mengetuk pintu dan menggeser nya, saat sudah terbuka setengah terlihat Alex yang duduk di kursi samping tempat tidur mami nya dengan raut wajah sangat khawatir dan sedang memegangi tangan mami nya.

Reina memandang mami Alex dan Alex dengan khawatir kemudian menyentuh pundak Alex "Kamu gapapa?," Ujar Reina khawatir

Alex mengangguk membalas ucapan Reina, Revan yang memperhatikan Alex dan Reina memilih untuk menaruh buah yang dibelinya dengan Reina ditoko buah saat menuju perjalanan ke rumah sakit. Alex kemudian bangkit mengajak Reina dan Revan untuk duduk di sofa yang tersedia diruangan mami nya.

Reina mendudukan dirinya disamping Alex "Maaf tadi aku langsung pergi pas dapet telpon kalo mami masuk rumah sakit, tanpa ngucapin apapun ke kamu," Ujar Alex merasa sangat bersalah kepada Reina.

Reina tersenyum tipis "Gapapa, tadi ada Revan kok yang lagi nemenin aku sambil menunggu Bella," Balas Reina.

"Makasih ya Rev, lo udah nemenin Reina sama nganterin dia kesini,"

"Santai aja Lex, tadi gue sekalian nemenin Reina pas nunggu Bella kok dan denger dari Reina kalau mami Lo masuk rumah sakit. Jadi, gue sekalian nganterin," Balas Revan

Alex tersenyum simpul "Terus Bella nya mana,?" Tanya Alex menatap Revan yang sedang menggaruk garuk tengkuknya yang tidak gatal "Tadi Bella belum pulang, karena gue liat Reina panik. Jadi gue mutusin buat nge line Bella kalo gue nemenin Reina kerumah sakit," Ujar nya.

"Mami kamu kenapa bisa masuk rumah sakit? Terus papi kamu dimana?, " Tanya Reina kepada Alex, Alex kemudian menatap mami nya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan wajah sedih "mami pingsan Rein, penyakitnya kambuh. Papi lagi di luar kota, makanya gue panik banget tadi pas di telpon papi kalau mami masuk rumah sakit,"

"Maaf nih ya Lex, kalo boleh tahu. Mami lo sakit apa?," Tanya Revan penasaran.

Alex memghebuskan nafasnya perlahan "Mami gue punya trauma setelah adik gue meninggal, dia selalu menyalahkan dirinya atas kematian adik gue. Tapi gue baru tahu tadi kalo mami punya penyakit gagal ginjal, dan harus segera di operasi karena udah parah," Jelasnya

Reina menutup mulutnya yang sedikit terbuka karena kaget lalu menggenggam tangan Alex dan mengelus nya perlahan untuk menguatkan Alex "kamu yang sabar ya," Ucap Reina sangat tulus

Alex kemudian mengelus rambut Reina sembari tersenyum tipis "Makasih,". Pintu ruangan mami Alex diketuk dari luar, kemudian bibi Alex (pembantu)  memasuki ruangan "Permisi den, ini bibi bawain baju Aden," Ucap bibi Alex

Friendzone [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang