F R I E N D Z O N E
.
.
"Aku akan terus berusaha membuatmu jatuh cinta kepadaku. Meskipun, kau takkan pernah jatuh cinta kepadaku".
.
.
S E L A M A T M E M B A C A
~~~"Tunggu sebentar lagi, gue yakin hati lo akan ada nama gue sepenuhnya" Ucap Alex yakin
***
Selepas dari toko buku, Alex mengajak Reina kesalah satu restoran yang berada di mall tersebut. Alex sedari tadi tidak berhenti hentinya tersenyum mengingat perkataan Reina, tidak dapat dipungkiri hatinya menghangat.
"Dihabisin makannya, abis itu minum obat ya" Ucap Alex yang dibalas anggukan dan senyum oleh Reina
"Kita kayak kencan ya" Ucap Reina tiba tiba membuat Alex tersedak, Reina tertawa kecil melihat respon Alex "gue kaget lo ngomong kayak begitu" Balas Alex
"Manggilnya ganti aku-kamu, keberatan ga? " Tanya Reina lagi membuat Alex tersedak untuk kedua kalinya "yaampun, kayaknya mendingan aku diem aja ya? "
Alex meneguk minumannya hingga kandas "lo serius?, emm tapi" Melihat kebingungan Alex, Reina tersenyum tipis "kan Aku udah ngizinin kamu masuk ke hati aku. Jadi gamasalah kan? "
Alex tiba tiba tersenyum lebar "gamasalah banget, aku suka. Bukan hanya saja suka sama manggil aku-kamu. Tapi kata setelah aku juga" Balas Alex membuat pipi Reina memerah
"Besok besok aku ajak kencan yang sesungguhnya mau? " Tanya Alex membuat Reina terkekeh "Emang ada ya, kencan bohongan? "
"Engga ada, asalkan aku perginya sama kamu. Itu selalu aku anggap kencan, " Balas Alex lagi lagi membuat pipi Reina memerah "kamu lucu kalo lagi blushing"
"Jadi selama ini aku galucu kalo ga blushing? " Tanta Reina membuat Alex terkekeh " Engga, kamu selalu lucu dimata aku, "balas Alex tersenyum lebar yang dibalas Reina dengan tawa kecil
" Oh iya, abis ini mau nemenin aku beli kue kesukaan mami? " Tanya Alex membuat Reina menganggukan kepalanya "kalau begitu makannya dihabiskan, setelah itu kita baru pergi" Reina kembali menganggukan kepalanya menanggapi ucapan Alex
🍉🍉🍉
Setelah mengantarkan Reina membeli buku, makan dan membeli kue untuk mamih Alex, Alex segera mengantarkan Reina pulang.
Reina turun dari mobil Alex diikuti dengan Alex "makasih ya udah mau nemenin aku beli buku" Ucap Reina "makasih juga udah mau nemenin beli kue untuk mamih" Balas Alex sambil tersenyum
Reina mengangguk " Yaudah kalau begitu, aku pulang dulu ya, kamu masuk gih udah malam ga baik buat kesehatan. Jangan lupa minum obat sebelum tidur ya" Peringat Alex begitu manis membuat senyum di bibir Reina mengembang
"Kamu pulangnya hati hati, salam buat mamih dan papih ya Lex" Ucap Reina melambaikan tangannya. Reina baru memasuki rumah Revan ketika mobil Alex telah hilang dari pandangannya
Reina memasuki rumah Revan dengan senyum yang terus terlihat diwajahnya "assalamu'alaikum" Ucap Reina "Waalaikumsalam, baru pulang sayang? " Jawab Mama Revan
"Iya mah, tadi habis dari toko buku" Balas Reina "Revan tadi juga bilang habis dari toko buku, tapi kok pulangnya ga bareng sama kamu? " Tanya mama Revan
"A..anu ma Revan ke toko buku bukan sama Reina, tapi sama Bela pacarnya ma" Mama Revan terkejut lalu menampilkan wajah tak sukanya yang langsung ditutupi oleh senyum "Ah, ternyata anak itu sudah punya pacar ya? " Ujar mama Revan yang diangguki Reina
"Yasudah kalo begitu Reina masuk kamar dulu ya ma, mau bersih bersih setelah itu istirahat" Ujar Reina mempertahankan senyumnya "Kamu gamau makan malam, sayang? " Tanya mama " Engga ma, Reina masih kenyang, tadi baru aja selesai makan" Balas Reina lalu berlalu memasuki kamar nya
Reina menghempaskan dirinya ke kasur lalu menerawang langit langit di kamar nya, memikirkan hatinya yang menghangat ketika bersama Alex. Lalu beralih memikirkan perasaannya terhadap Revan yang sudah dia pendam sejak dulu, apakah semudah itu menghapus nya?
Tentu jawabannya tidak, Reina sendiri bingung kenapa dia tadi menjawab Alex bahwa Alex sudah masuk kedalam hatinya walau hanya sebagian. Reina memukul kepala nya pelan
"Harusnya gue tadi diam saja, waktu Alex nanya, bodoh bodoh" Gumam Reina sangat menyesal
Reina sangat menyesal telah mengucapkan kalimat itu kepada Alex, dirinya tidak bisa memungkiri bahwa dia sayang terhadap Alex, namun untuk benar benar menggantikan posisi Revan dihatinya dia saja masih bingung terhadap perasaannya?
Katakan saja dia bodoh dan jahat karena telah menyia-nyiakan pria sebaik dan setulus Alex
"Ahh kenapa gue juga ngajuin untuk bilang aku-kamu sih, Reina bodoh bodoh" Ucapnya kesal kepada diri sendiri
Reina terus merenungkan nya, dirinya tau bahwa penyakit yang sudah bersarang di tubuhnya sejak dia kecil sudah menyebar keseluruh tubuhnya, walau dia sering menjalani khemoptraphy. Dirinya juga tahu bahwa kemungkinan dirinya bertahan untuk waktu yang lama itu sangat mustahil, dirinya begitu menyesali semua sikapnya terhadap Alex yang begitu membuat Alex akan berharap besar kepadanya.
Ting
Reina mengambil handphone mendengar notif masuk
Line
Fernando.Alex : kamu udah tidur?
Kalystya.Reina: Belum,
kamu baru sampe?Fernando.Alex : Iyanih, jangan lupa minum obat
Kalystya.Reina: Iya ini baru
Mau minum, habis itu
Tidur.Fernando.Alex: Yasudah, selamat malam. Jangan lupa mimpiin aku❤
Kalystya.Reina: Malam☺
Reina menghembuskan nafasnya perlahan lalu bangun untuk meminum obatnya dan pergi untuk tidur, meninggalkan sejenak perasaannya yang sedang tak karuan.
T B C
.
.
Jangan lupa ⭐ dan coment nya💙
.
.
T E R I M A K A S I H
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [On Going]
Teen FictionKata siapa mempunyai sahabat lelaki itu selalu enak ? Buktinya buat gue engga. Gue mencintaii dia tapi dia cinta temen gue. Gue tau kalo persahabatan antara laki2 dan perempuan pasti salah satu ada yang jatuh cinta. Gue terjebak di friendzone. Kalia...