28

2.3K 202 15
                                    

Dalam sekejap mata, pesta pernikahan Bibi May akan terjadi lusa, itu tidak terasa karena hampir satu minggu bagi Jonathan bermain 'sembunyi dan mencari' dengan Dimitri, sehingga ketika keduanya sadar, sudah terlambat. Untuk menebus kesalahannya sendiri, Jonathan memberikan tenaga secara sukarela untuk membantu, tetapi perempuan itu menolak karena segala urusannya sudah dikerjakan oleh para penyelenggara pernikahan, sehingga apapun yang dilakukannya akan tampak sia-sia. Tuan Sun benar-benar seorang yang baik sehingga tidak akan melibatkan calon istrinya ataupun keluarga mereka dengan kesusahan karena mengerjakan itu.

"Jonathan, bukan karena aku melarangmu untuk membantu kami, tetapi sungguh tidak ada lagi yang perlu dilakukan. Kau hanya perlu menikmatinya nanti," ucap Tuan Sun dengan wajahnya yang teduh dan bijaksana. Memang benar tidak ada gurat kelelahan yang berarti di sana, semuanya begitu lancar hingga mereka sangat senang.

Saat itu Dimitri di sampingnya dan tertawa perlahan hampir tidak terdengar, tetapi sungguh Jonathan seorang yang mengerti bagaimana perilaku orang bodoh di sana, karena mengetahui itu lalu bertanya dengan sinis, "Apa yang kau tertawakan?"

Dimitri mengendalikan diri, "Sudah kukatakan padamu, jika mereka tidak membutuhkan bantuan kita, bukan?"

Sesungguhnya keduanya tetap berada di sarang cinta mereka hingga Jonathan dengan sifat keras kepala meminta Dimitri untuk membantu persiapan pernikahan Bibi May dan Tuan Sun. Di awal Dimitri jelas menolak, ia sangat tahu bahwa Tuan Sun pasti akan menyewa penyelenggara supaya tidak mengalami kesulitan, tetapi melihat Jonathan yang tetap berdiri pada pemikirannya, dengan nafas yang berat ia menuruti laki-laki tampan itu.

"Bagaimana kau mengetahuinya?" Jonathan bertanya lagi dengan heran.

Dimitri menepuk bahu kanan Jonathan, lalu mengedipkan sebelah matanya, "Karena kami adalah orang kaya. Hahaha..."

Jonathan mendengus, "Sungguh bajingan sombong!" Setelah mengatakan itu punggungnya menghilang di antara kerumunan orang yang sedang sibuk dengan persiapan pesta itu.

Dimitri bergumam, Itu karena kami menyayangi kekasih kami, sehingga tidak akan sekalipun membuatnya berada pada kesulitan, terlebih untuk menyiapkan sesuatu yang sangat spesial.

Jonathan berdiri di antara orang yang sedang menghias sudut-sudut ruangan, di sana begitu sibuk sehingga tidak ada yang memperhatikan laki-laki putih yang tampan sedang berdiri mengamati, rasanya ingin membantu memberikan pelayanan terbaik untuk Bibi May, tetapi ketika itu tidak diperbolehkan menjadi gelaplah wajahnya.

Dimitri yang tahu jika Jonathan berdiri di sana dengan sedih, ia melangkah mendekat dan melingkarkan tangannya di leher orang itu dengan mesra, "Aku tahu kau hanya ingin membantu, tetapi mereka sudah mengerjakan semuanya." Ia merapatkan tubuh kekasihnya sehingga mereka terlihat semakin intim, "Ayo, lebih baik bagimu mencari hadiah untuk Bibi May!"

Jonathan mengangguk dengan lemas, tetapi sedikit ketenangan sudah berada di hatinya, Dimitri tahu bagaimana untuk membuatnya terhibur. Karena hal itulah, sebuah senyuman yang hangat ia tunjukkan secara tulus. "Ah, kau benar. Aku hampir melupakannya."

Mereka dengan cepat tiba di toko suvenir, di mana di sana menjual berbagai macam pernak-pernik yang indah untuk hadiah. Karena terlalu banyak, Jonathan menjadi bingung, "Bukankah ini terlalu mahal hanya untuk ukuran benda seperti ini?" ucapnya kesekian kali pada Dimitri saat menemukan ketidakcocokan antara harga dan barang yang ia temukan.

Dimitri mendesah ringan, ingin tertawa tetapi saat melihat Jonathan penuh dengan pertimbangan dan keseriusan, akan tampak padanya seperti tidak berperasaan, oleh karena itu ia memberikan penawaran, "Ambil sesuatu yang menurutmu itu baik, tidak perlu melihat harga di sana. Aku akan membayarnya."

Lascivious • I [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang