"Jo..." Dimitri memanggil dengan sangat lembut di telinga Jonathan hingga membuat ia menegang karena itu benar-benar masuk ke dalam hatinya.
"Hmm..."
"Katakan jika kau mencintaiku," Dimitri berkata lagi dengan lebih lembut.
Oleh karena itu Jonathan terdiam dan menatap laki-laki yang memeluknya kini dengan tatapan yang dalam, menembus hatinya hingga tercipta komunikasi yang tidak terlihat di antara mereka.
Karena melihat Jonathan tidak membuka mulut, maka wajah tampan Dimitri tertutup oleh gelapnya kesedihan, "Tidakkah kau mencintaiku?" ia mendesah, "Aku tak habis pikir, semua yang telah kulakukan dan perasaan yang aku milikki untukmu; tidakkah itu membuatmu lebih berani untuk mencintai seseorang sepertiku?"
Jonathan membalas dengan sedikit kecanggungan,
"Aku hanya tidak tahu apa yang aku sedang rasakan padamu saat ini."Dimitri membuang muka, kemudian berbalik dan memberikan punggungnya. Jonathan tahu jika Dimitri akan menjadi lebih sensitif saat membicarakan masalah hati, sehingga karena mengerti hal itu, Jonathan mulai berbicara lagi, "Aku benar-benar berterima kasih telah mencintai orang sepertiku."
Sebuah getaran yang menyenangkan menjalar dari ujung kaki sampai kepala Dimitri, karena begitu gembiranya, ketika ia berbalik menemukan wajah menawan Jonathan yang tersenyum ke arahnya dan secepat itu pula untuk ia segera menarik Jonathan pada sebuah pelukan. "Jadilah kekasihku," pintanya dengan senyum yang begitu hangat.
Di hati Jonathan sedang bergemuruh hebat, setiap mendapatkan perlakuan manis dari Dimitri selalu memberikan sensasi menyenangkan, mendebarkan, juga menjadikan ia selalu terlihat bodoh karena hanya terdiam dan menghirup dalam aroma orang ini. Ia benar-benar telah tersihir dan terjebak dalam buaian itu sehingga akan sulit baginya untuk terlepas.
"Jawablah aku untuk kali ini, oke? Jika kau tidak menginginkannya, maka biarkan tetap menjadi seperti sekarang," Dimitri dengan kegundahan yang luar biasa kembali berkata.
"Mengapa kau menuntut jawaban saat sudah mengetahuinya sendiri? Tidakkah kau menjadi lebih sombong untuk membenarkan hal dari hatimu?" Jonathan tidak ingin Dimitri menjadi besar kepala, sehingga ia beralih untuk menggoda.
Meskipun Dimitri tidak mendapatkan jawaban atas cintanya, namun dengan akhir tanpa sebuah paksaan, Jonathan tetap akan menjadi kekasihnya. Ia sadar di dalam sudut hati terdalam, bahwa Jonathan benar-benar telah menerima dirinya, menemukan kenyataan bahwa orang ini sudah dengan jelas menolak Julie dan lebih memilih dirinya waktu itu. Ketika juga ia menemukan fakta jika Jonathan tidak akan menjadi malu hanya untuk dicium ataupun mencium dirinya. Bukankah sudah cukup bagi dia untuk mengakui perasaanya? sisi lain Dimitri seperti memberikan argumen. Menyadari akan hal itu, maka semakin besarlah kegembiraan yang ia terima. Aku sungguh tidak akan melepaskanmu, kau sudah menjebakku dalam pesonamu, maka saat aku mengejar dan mendapatkanmu, maka tidak akan ada kebebasan lagi yang dapat kau rasakan. Aku sungguh mencintaimu.
"Biarkan aku bersiap," Jonathan melepaskan pelukan Dimitri atasnya, "Aku memiliki janji bertemu dengan dosen beberapa jam lagi."
Dengan santai Dimitri kembali meraih Jonathan masuk ke dalam pelukannya lagi, seperti yang ia tekankan bahwa tidak akan ada lagi kesulitan yang Jonathan akan alami setelah ini, "Aku akan mengantarmu."
"Ya. Kau harus." Tanpa sebuah dorongan, Jonathan menjadi sedikit lebih manja pada akhirnya.
Dengan hal ini maka telah menjadi sebuah kenangan bahwa keduanya telah menyatakan secara masing-masing bagaimana perasaan mereka dan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Kenangan indah itu adalah awal di mana Jonathan dan Dimitri akan memberikan kisah cinta mereka sebagai persembahan kepada alam semesta bahwa meskipun keduanya adalah laki-laki, tetapi tidak menghalangi perasaan cinta yang timbul dan akan bersemi indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lascivious • I [SELESAI]
RomanceBoys Love : Bromance Aku tak habis pikir, semua yang telah kulakukan dan perasaan yang aku milikki untukmu tidakkah itu membuatmu lebih berani untuk mencintai seseorang sepertiku? - DIMITRI Aku hanya tidak tahu apa yang aku rasakan padamu - JONATHAN...