"Yuvin, kenapa kau memilih untuk bersamaku? "
"Karna aku mencintai mu! "
"Lalu kenapa kau mencintaiku? "
"Apa mencintaimu memerlukan sebuah alasan? "
"Tidak, hanya saja aku ingin tau apa yang membuatmu mencintaiku dan bertahan dengan ku hingga saat ini. "
"Yohan, cinta ini datang karena sebuah pilihan. Aku memilih karena aku tahu apa yang membuat mu berbeda dari pria/wanita lainnya. Apa yang membuat mu begitu istimewa, dan mengapa aku begitu ingin menyerahkan kebebasan ku sebagai individu hanya untuk bisa bersamu.Selama ini aku selalu memikirkan hal-hal kecil seperti bagaimana kamu selalu ada untukku, untuk diajak bicara, bagaimana aku percaya padamu dan merasa hanya kamu yang paling penting dalam hidupku. Hal-hal inilah yang menjadi alasan mengapa kamu begitu istimewa dalam hiduku.Dan, untuk bisa tetap bertahan dalam sebuah cinta, dibutuhkan upaya untuk saling percaya dari dua orang yang berbagi alasan yang sama karena ingin terus bersama dan alasannya adalah kenyataan bahwa mereka saling mencintai. Jadi, cinta tidak butuh alasan, karena diri kita sendiri adalah alasannya."
Kata-kata itulah yang membuat aku percaya bahwa dia benar-benar mencintaiku. Dia adalah pria yang mampu membuatku luluh dengan segala sesuatu yang dia lakukan. Kata-kata nya selalu membuatku tenang di tengah kegundahan. Dialah orang yang telah menggantikan warna abu dihidupku menjadi warna biru. Dia adalah Song Yuvin , pria yang amat sangat aku cintai. Dia adalah kekasihku, dan dia selalu memperlakukan ku dengan baik. Bahkan dia tak malu mengakui ku sebagai kekasih pria nya di depan semua orang meskipun sebagian orang menatap kami dengan jijik tapi dia tidak memperdulikan itu. Aku benar-benar bangga memilikinya sebagai kekasih ku.
"Han! "
Ah, suara itu. Suara seseorang yang sedang aku bayangkan.
"Yuvin! " panggil ku balik.
"Maaf membuatmu lama menunggu! " ucap nya seraya mengelus kepalaku.
"Tak apa!" ucap ku sambil tersenyum tulus padanya.
"Kau sudah makan siang? " tanyanya.
Aku hanya menggelengkan kepala tanpa menjawabnya.
"Baiklah, ayo kita makan siang dulu! " ucapnya sambil menggandeng tanganku.
SKIP
Sejak sampai di restaurant tidak ada percakapan antara kami. Kami hanya diam menikmati makanan sampai akhirnya Yuvin membuka pembicaraan.
"Han, apa kamu sudah tau kalau fakultas kita akan mengadakan tour? "
"Ya, aku tau"
"Apa kamu ikut? "
"Mm sepertinya aku akan ikut"
"Baguslah, karna aku juga akan ikut! "
"Ya, itu bagus. "
SKIP
Hari ini aku berangkat kuliah lebih awal karna temanku Suhwan memintaku untuk menemuinya dulu di taman.
"Hei! " ucap ku menepuk pundak Suhwan yang terlihat sedang melamun.
"Ah, kau membuat ku kaget han! " ucapnya terkejut.
"He, maaf membuatmu kaget. Makannya jangan ngelamun terus! " ucapku sambil duduk di sampingnya.
"Aku tidak melamun! "
"Aku rasa tadi kau melamun. Ada apa heum? Apa ada masalah? " tanyaku khawatir karna hari ini aku melihatnya sedikit berbeda. Biasanya dia selalu ceria, tetapi saat ini dia terlihat murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pdx101ShortStory
Teen FictionBerisi kumpulan short story yang cast nya diambil dari couple" Pdx101. WARNING!! BXB!!