Bitter reality (EunsangxDongpyo) end

610 87 13
                                    

Selama perjalanan aku hanya memandang hampa kendaraan yang berlalu lalang begitu saja dari arah sebaliknya. Pikiranku dipenuhi akan hal-hal yang mungkin akan terjadi. Seakan mengerti akan keadaanku, langit pun ikut menumpahkan kesedihannya. Hujan turun begitu derasnya menutupi suara dari isak tangisku, mengguyur setiap tempat seaakan menceritakan betapa menyedihkannya diriku.

Akhirnya disaat langit sedang cerah dan suasana sedang nyaman apa yang aku takutkan terjadi. Seharusnya ini menjadi hari yang tepat untuk memulai hubungan yang baru dengannya. Namun, sekali lagi aku tidak bisa. Tuhan telah melukiskan garis takdir yang lain.

Kesokan harinya...

"Dongpyo, sebenarnya aku mencintaimu. Mungkin terlalu cepat untuk mengatakan bahwa kamu segalanya untukku, tapi inilah kenyataannya!" ucapnya dengan penuh kepastian padaku.

Kutatap kedua matanya untuk mencari kebohongan di sana, tapi nihil hanya ada kejujuran dan ketulusan yang aku dapatkan dari sorot matanya.

"Aku.. aku tidak tahu, aku akan menjawabnya nanti" jawabku dengan berusaha menahan air mataku yang mulai mendesak untuk keluar. Aku sadar dan aku tidak akan menerima pernyataan cinta darinya. Hanya saja, aku belum memiliki alasan yang tepat untuk menolaknya. Aku pun segera berlari ke toilet untuk meluapkan rasa sedih yang selama ini aku tahan. Dinding yang aku bangun selama ini akhirnya roboh setelah melihat ketulusan dari dirinya. Kini yang aku lakukan hanyalah menangis sejadi-jadinya dan berteriak dalam hati meminta agar semua ini tidak pernah terjadi. Namun tentunya itu mustahil.

Beberapa hari kemudian, Jinwoo sahabat dekatku bercerita bahwa ia menyukai Eunsang. Ini bagus bagiku, karena aku mempunyai alasan yang masuk akal untuk menolak pernyataan cintanya padaku. Aku tidak mungkin untuk memiliki hubungan yang spesial dengannya, karena ini salah. Semacam cinta terlarang dimana seorang adik yang tidak seharusnya mencitai kakaknya sebagai seorang pria dan begitu juga sebaliknya.

Saat ini aku tengah berada di taman belakang sekolah bersama seseorang yang pernah mengisi hatiku.

"Lupain semuanya!" ucapku lirih.

Seseorang disampingku mengernyit tak mengerti.

"Apanya? " tanyanya heran.

"Lupain apa yang pernah terjadi sama kita kak! Lupain semua kenangan indah yang pernah kita lewati bersama! "

"Apa maksud kamu? "

"Aku mau kita saling melupakan dan menjalani hidup masing-masing karena aku tidak bisa menerima
mu! "

"Dongpyo, jika memang kamu tidak mencintaiku itu tak masalah, karena bagiku mencintaimu tanpa mendapatkan balasan pun itu sudah cukup bagiku. Jika memang kamu tak nyaman dengan ungkapan perasaan ku beberapa hari yang lalu aku minta maaf. Tapi tolong, jangan menyuruhku untuk melupakan mu apalagi membuatku berhenti mencintaimu, aku takan mampu! "

"Kamu bisa kak! Kamu pantas mendapatkan seseorang yang juga mencintamu, dan itu bukan aku! "

"Kenapa tiba-tiba seperti ini? Bukankah sebelumnya kita tidak ada masalah? Apa aku membuat kesalahan? Katakan! "

"Tidak ada yang salah! Ini semuanya hanya karena memang aku tidak mencintaimu! "

"Kau berbohong!"

"Apa maksudmu? "

"Aku tau kau juga mencintaiku, aku melihat itu dari tatapan matamu. Jadi, beri aku alasan lain! "

"Kenapa kau keras kepala? Sudah aku bilang aku tidak mencintaimu! "

"Jika memang begitu, kenapa kau mengatakannya tanpa melihatku? Katakan kau tidak mencintaiku dengan menatap mataku! Jika kau melakukannya maka aku akan percaya bahwa kau tidak mencintaiku! "

Dia mengatakan itu sambil memegang pundak ku erat. Sungguh, aku tidak bisa melakukannya. Seberapa keraspun aku mengelak aku tetap tidak bisa membohongi perasaanku bahwa aku masih sangat mencintainya. Tapi aku tau ini tidak lah benar. Aku mencoba menguatkan hatiku dan menatap matanya yang kini sudah berkaca-kaca.

"Baiklah, jika kau ingin aku melakukannya, akan aku lakukan! "

"Lakukan jika memang kau bisa! "

"Lee Eunsang, aku Song Dongpyo tidak... " aku menggantungkan ucapanku.

Aku bisa merasakan tangannya mulai bergetar di pundaku, dia menggelengkan kepalanya seakan-akan menyuruhku untuk tidak mengatakannya

"Aku Song Dongpyo tidak mencintaimu, dan tidak akan pernah mencintaimu! "

Tes

Tes

Beberapa butir air mata turun dari kelopak matanya, perlahan dia mulai melepaskan genggaman nya dari pundakku. Dia menatapku dengan tatapan terluka, kecewa, dan tak percaya. Sungguh, baru kali ini aku melihatnya meneteskan air matanya hanya karenaku, aku benar-benar tidak tega melihatnya.

"Dan kau perlu tau, bahwa ada seseorang yang mencintaimu diluar sana, dia adalah Jinwoo. Kau pasti mengenalnya, dan aku harap kau bisa membuka hatimu untuknya! "

"Baiklah, kau melakukannya! Terimakasih karena telah membuatku sadar bahwa kau tidak mencintaiku. Dan maaf, karena aku telah berharap lebih padamu, dan mulai saat ini kau bisa hidup dengan tenang karena aku tidak akan mengganggu mu lagi, selamat tinggal! Dan satulagi, kau tak perlu menyuruhku membuka hati untuk orang lain, karena tanpa kau suruhpun aku akan melakukannya! "

Dia pergi meninggalkan ku setelah mengatakan itu. Ada sedikit rasa tenang dalam hatiku namun ada rasa sakit juga disitu. Aku tenang karena dia akan melupakan perasaannya padaku, dan rasa sakit karena aku harus kehilangan cinta pertamaku.

Beberapa bulan telah berlalu, semenjak kejadian hari itu, Eunsang benar-benar bersikap seakan-akan kita tidak pernah saling mengenal, bahkan beberapa hari setelah kejadian itu, aku mendengar kabar bahwa dia tengah mengencani Jinwoo temanku. Jika boleh jujur, aku sakit mengetahuinya, tapi hei! Bukan kah itu yang aku inginkan? Jadi aku tak perlu bersedih lagi.

Hari ini adalah hari kelulusan ku, akupun memutuskan untuk melanjutkan kuliah di luar negeri, tepatnya di Irlandia, tempat yang selama ini aku impikan. Meski berat, aku telah mengikhlaskan Eunsang untuk Jinwoo. Hanya surat singkat yang aku titipkan pada Jinwoo untuk Eunsang saat aku berangkat ke Irlandia.

Teruntuk Lee Eunsang...

Kak, ini Dongpyo. Adik kelasmu. Kamu tahu? aku sangat mencintaimu. Aku yakin kamu menyadari bahwa aku berbohong saat aku bilang tidak mencintaimu. Namun, ini salah kak! Sebenarnya kamu adalah kakak kandungku yang selama ini aku cari. Ya, jika kamu tidak percaya kamu bisa mengunjungi rumahku, ajak Jinwoo, dia tahu alamat rumahku. Dan juga satu permohonanku yang terakhir, temui ibu di rumah, dia sangat merindukanmu. Jaga dia, saat ini dia kesepian karena aku pergi untuk menggapai cita-citaku, aku harap kamu tidak membenci ibu karena telah membuangmu dulu, karena dia memiliki alasan dibalik semua itu. Dan aku juga berharap kamu bisa hidup bahagia dengan Jinwoo tanpa dihantui bayang-bayang masalalu! Maaf karena telah menorehkan luka dalam hatimu!

Song Dongpyo!

Eunsang POV

Aku melipat kertas itu kembali. Ya, aku telah membacanya, dan aku sama sekali tak menduga bahwa dia adik kandungku. Jujur, aku masih belum bisa melupakannya, bahkan aku masih mencintainya dan aku rasa akan tetap begitu selamanya. Andai dia memberi tauku dari awal, dia tidak perlu meninggalkan ku dan akupun tak perlu mengencani orang lain karena aku akan tetap memperjuangkan nya meskipun dia adikku, aku tak peduli karena aku sangat mencintainya. Aku hanya perlu memohon pada ibu untuk merestui hubungan ini. Tapi sayang, dia pergi tanpa mau berusaha memperjuangkan cinta ini.

END

Yang mau req buat cast selanjutnya silahkan!

Pdx101ShortStoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang