The Dhampir King [END]✔

SEVEN

.

.

.

Don't Like Don't Read
Jaeyong fanfiction
By Anna.
BxB

.

.

.

Happy Reading....

Jaehyun berdiri tepat ditepi jurang di tengah kegelapan malam, ia meremas pelan tangannya ketika mengingat kembali apa yang dilakukan oleh matenya tadi. Geraman terdengar dari bibirnya dengan mata yang menyala merah.

"Kau marah Jaehyun? Matemu sendiri tak menghiraukanmu dan lebih memilih mereka."

Sebuah suara terdengar jelas di kepalanya, ia tahu monster sialan itu tengah mencoba memancing emosinya lagi, ketika emosi menguasainya maka monster itu bisa leluasa untuk mengambil alih tubuhnya dan ia tidak ingin itu terjadi.

"Mereka yang dulu membuangmu kini mencoba merebut matemu. Menyedihkan.."

Jaehyun kembali menggeram marah, ia mencengkram erat kepalanya ketika bisikan itu kembali terdengar, mata Jaehyun yang memerah kini sedikit demi sedikit berubah menjadi keperakan; sungguh kilasan-kilasan masalalu kembali terngiang-ngiang di ingatannya.

"Marahlah Jaehyun... Marahlah... hahaha...." ujar Monster itu senang.

PLUKKK

"Kendalikan dirimu Jaehyun, Taeyong masih membutuhkanmu, aku bisa melihatnya." Ujar Sicheng dengan menepuk lembut bahu sang pangeran bungsu.

"Grrrhhhh..."

"Jika kau berubah sekarang kau bisa melukai semua orang, Tenanglah." Ujar Winwin lagi dengan lembut. Ia memejamkan matanya perlahan dan meletakan tangan mungilnya yang berbalut cahaya ke dada bidang Jaehyun. Bibirnya merapalkan mantra untuk menenangkan Jaehyun yang sedikit gelisah.

"Dong Sicheng." Gumam Jaehyun pelan, ketika dirasa kilasan-kilasan menyenangkan berkelebatan di kepalanya menggantikan kilasan menyakitkan yang di alaminya; inilah salah satu kekuatan Winwin yang sangat di butuhkan Jaehyun, ia dengan mudah memutar kembali setiap memori demi memori seseorang yang di kehendakinya.

"Kau baik-baik saja?" Ujarnya lembut.

"Terima kasih aku sedikit lebih baik." Balasnya lemah.

Winwin tersenyum kecil dan menatap mata Jaehyun lamat, ia kemudian menghela nafasnya pelan. " Taeyong hanya tidak bisa menolak apa yang Orang tuamu serta para tetua yang kolot itu inginkan, jadi jangan salahkan Taeyong jika ia melakukan sesuatu di luar kehendakmu." Ujar Winwin lagi.

"Yang perlu kau lakukan hanya menjadi lebih tegas untuk mengklaim milikmu, kau yang harus melawan kedua orangtuamu beserta Tetua itu untuk tidak lagi menggunakan Taeyong sebagai alat penyembuh Yuta." Lanjutnya lirih.

Jaehyun tersenyum kecil; senyum yang sangat jarang terlukis di bibirnya. Ia mengangguk kecil, ia mengerti apa yang di inginkan oleh Winwin. Tapi satu hal yang masih mengganjal di otaknya.

"Apa yang terjadi pada Yuta?" Tanyanya.

Winwin tersenyum sedih, ia menggeser sedikit tubuhnya dan memandang kedepan dengan pandangan kosong.