Sora mengerjapkan mata pelan saat sinar matahari memasuki celah jendela kamarnya, bau alkohol menyeruak membuat kepalanya sangat pening dan perutnya terasa mual, sedetik kemudian pintu kamar terbuka ibunya datang dengan membawa nampan berisi sarapan."Sudah bangun" nyonya Jung berjalan menghampiri sora yang sedang menyadarkan badan di kepala ranjang.
"Cepat mandi setelah itu makan ibu sudah buatkan bubur supaya tidak mual," nyonya Jung meletakkan nampan di atas nakas.
"Ibu Maaf" sora menundukkan kepala dia merasa bersalah karena sudah membuat ibunya khawatir semalam.Nyonya Jung tersenyum lalu menghampiri sora dan duduk disampingnya lalu mengelus kepala putrinya pelan, nyonya Jung tahu sora belum bisa menerima perjodohannya dengan yoongi, tapi ini sudah menjadi keputusan tuan Jung dan ia yakin ini semua yang terbaik untuk sora.
"Tidak apa, ibu tahu kau belum bisa menerima perjodohanmu dengan yoongi tapi ini sudah menjadi keputusan ayahmu dan ibu yakin ini yang terbaik," Nyonya Jung tersenyum lembut.
"Yoongi juga pria yang baik buktinya semalam dia menjeput dan mengantarmu pulang saat kau mabuk."
Sora membulatkan mata ia kembali mengingat kejadian semalam jadi yang semalam itu benar, sora tidak mimpi yang menggendongnya memang Yoongi tapi bagaimana bisa? semalam kan sora pergi dengan hanna.
"Ya sudah cepat mandi dan bersiap ke sekolah sebelum terlambat."
Sora hanya bisa mengangguk lemah.
----
"Semalam kau yang menelfon yoongi?"
Sora langsung bertanya pada Hanna yang sedang sibuk di depan laptop.
"Bukan aku yang menelfon tapi dia dulu" jawab hanna, tangannya masih sibuk mengetik sesuatu. Bahkan ia tidak menoleh pada Sora sedikit pun.
"Bagaimana bisa?" Sora menatap hanna tajam.
Hanna menghentikan jarinya lalu menatap Sora jengah.
"Semalam kau mabuk berat, aku tidak bisa mengantarmu karena kakakku mengirim pesan akan segera pulang, awalnya aku ingin menghubungi jayha tapi yoongi menelfon terlebih dahulu jadi sekalian saja aku menyuruhnya untuk menjemputmu," ujar hanna panjang lebar.
"Bodoh, jayha tidak di Korea setelah lulus SMA dia kuliah di Belanda." Ya kakak sepupu Sora itu memang baru saja kuliah di Belanda.
Mata Hanna langsung membulat.
"Wah benarkah? Kenapa kau tidak memberitahuku." Kesal Hanna.
"Sudahlah itu tidak penting."
Jawab Sora kesal ia masih memikirkan kejadian semalam masalahnya Sora ini tidak pernah mabuk ia tidak bisa membayangkan bagaimana penampilannya yang kacau saat yoongi membawanya pulang atau malah mungkin saja Sora meracau tidak jelas, astaga ini memalukan.
"Eh ngomong-ngomong yoongi itu tampan juga," goda Hanna pada Sora.
Belum sempat Sora protes suara seseorang terdengar dari belakang.
"Siapa yang tampan aku ya?" tiba-tiba jeonsang datang dan duduk disamping hanna.
Hanna langsung memutar bola malas begitu pula dengan Sora.
"Terus bagaimana apa kau menerima perjodohan ini?" Ujar hanna mengabaikan jeonsang yang sedang menyeruput jus apel miliknya.
Sora mengangguk.
"Aku tidak punya pilihan lain, lagi pula aku tidak ingin mengecewakan ayah dan ibu," Seperti yang dikatakan yoongi saat pertemuan mereka kemarin, bukan hanya yoongi yang tidak bisa membantah ayahnya tapi Sora juga tidak mungkin menolak dan mengecewakan ayahnya. Karena ia sudah berulang kali dibujuk langsung oleh ayahnya hal itu membuat Sora tidak tega.

KAMU SEDANG MEMBACA
With You ✔️
RomanceSebagain part di hapus ( lengkap Versi Book ) . Sora harus menerima kenyataan dijodohkan dengan seseorang yang sama sekali tidak ia kenal. Awalnya ia mengira Choi Yoongi pria yang baik, itu sebabnya dia dengan mudah menerima perjodohan lalu menikah...