2. Should be done

10.4K 444 8
                                        

Sora berjalan menyusuri koridor sekolah dengan langkah pelan, jujur sora tidak bisa memejamkan mata semalaman karena memikirkan perjodohannya dengan yoongi, hal itu membuatnya kurang tidur sehingga kantung hitam bersarang dibawah matanya tentu saja ini sedikit menyebalkan.

Tapi lebih menyebalkan lagi saat sora melihat presensi sepasang manusia yang sedang bermesraan di sebuah bangku yang berjarak beberapa meter didepannya, sungwon lelaki brengsek yang baru diputuskannya 2 minggu lalu sedang bersama Yunha kekasih barunya. Sial, kenapa hati sora kesal melihatnya padahal ia sudah muak dengan sungwon, apakah sora cemburu. tidak itu tidak boleh terjadi.

Melihat kejadian itu membuat sora tambah pusing, lebih baik ia segera menuju kelas menemui hanna daripada melihat pemandangan yang membuatnya sangat muak. Sora berjalan cepat melewati sungwon dan Yunha dengan langkah lebar dan kaki mengehentak keras pada lantai.

Saat masuk kelas sora menghampiri hanna yang sedang sibuk membaca buku, sedangkan dibangku belakangnya ada jeonsang yang sibuk dengan ponselnya, anak itu pasti sedang bermain game.

Tanpa berkata apapun sora langsung duduk di samping hanna menggunakan tas yang baru dia lemparkan ke atas meja sebagai bantal. Lalu menenggelamkan wajahnya diantara lipatan tangan.

Sora mengantuk sekali.

Hanna yang melihat sora sedikit bingung biasanya gadis itu akan berteriak saat masuk kelas dan heboh sendiri, hanna menoleh ke belakang sambil bertanya kepada jeonsang dengan gerakan bibir “kenapa” jeonsang melirik Sora sekilas lalu mengangkat kedua bahunya seolah berkata "tidak tahu" dan kembali memainkan ponselnya.

Hanna melihat Sora sebentar, sepertinya ada yang salah dengan gadis ini.

“Soraa ada guru Choi!" Teriakkan hanna berhasil membuat Sora mengangkat kepala, Sora menoleh ke arah pintu, dia tidak menemukan guru galak berkepala pelontos seperti kacang itu.

"Dimana? tidak ada sia---" Tiba tiba hanna menarik pelan bahu sora supaya menghadapnya.

"Kenapa?" Hanna menatap sora lekat.

Sora yang bingung hanya mengernyitkan dahinya.

"Ada apa denganmu? kenapa matamu seperti panda begitu kau tidak tidur semalam, apa kau sakit?" Hanna memberikan pertanyaan bertubi tubi, gadis ini memang perhatian sekali kalo sora seorang pria mungkin sudah menjadikan hanna kekasih.
“Aku terkena masalah," Sora berkata dengan nada lesu. jika sudah seperti ini sora tidak bisa berbohong kepada hanna karena mereka sudah bersahabat sejak duduk di bangku sekolah dasar.

"Masalah apa?"

"Aku dijodohkan,"  jujurnya. sudah sora bilangkan dia tidak bisa berbohong dengan sahabatnya yang satu ini.

"DIJODOHKAN!" jeonsang tiba-tiba berteriak, anak itu mendengar ternyata padahal tadi dia sibuk main game. Hanna langsung memukul lengan jeonsang karena sudah berteriak, untung saja siswa lain tidak mendengar.

"Yak pelankan suaramu" pukulan Hanna membuat jeonsang meringis kesakitan dan mencoba untuk menghindar.

"Bagaimana bisa?" Hanna melihat sora, menuntut jawaban.

"Aku tidak bisa ceritakan sekarang,” jawab Sora lemah. Ia butuh tidur sebentar.

Hanna juga tidak mungkin memaksa Sora menceritakannya sekarang, melihat kondisi sora membuatnya tidak tega karena gadis ini terlihat sedikit kacau.

With You ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang