8. Something happens

5.8K 296 17
                                        

“Yunha mengundangku ke pesta ulang tahunnya nanti malam.”

Hanna duduk disamping Sora mereka sedang berada di perpustakaan, jam pulang sekolah baru saja berbunyi beberapa menit yang lalu tapi mereka berdua memilih menghabiskan waktu di sini. Walaupun ujian akhir sudah selesai tapi baik Sora maupun Hanna akan masuk ke universitas itu makanya mereka masih belajar dengan giat.

Sora melirik Hanna sekilas lalu kembali membaca bukunya.

“Memangnya kau tidak diundang?” Hanna memasukkan ponselnya ke dalam saku lalu berjalan mengambil sebuah buku di rak dan kembali duduk di samping Sora.

Sora menghembuskan nafas, ia melirik undangan yang berada di atas tasnya.

“Walaupun gadis itu mengundangku, kau tahu aku tidak akan datang.”

Hanna tertawa renyah tentu saja Sora tidak akan datang.

“ya ya  itu lebih baik daripada kau terbakar api cemburu.”

“Kurang ajar” Sora memukul lengan Hanna dengan buku. Lalu mereka tertawa bersama.

Yang dikatakan Hanna tidak sepenuhnya salah, Sora memang malas datang ke acara pesta ulang tahun yunha karena itu artinya ia akan bertemu sungwon priae brengsek yang sangat ia benci.

- - -

“Hallo” Yoongi langsung meletakkan ponselnya ke telinga saat benda itu berbunyi. Ibunya menelfon.

“Datang ke butik bibi jeon siang ini bersama Sora, ibu akan kirimkan alamatnya.”

Yoongi menghela nafas panjang, “Tidak bisa Bu aku sedang sibuk banyak pekerjaan di kantor.”
Yoongi langsung menolak permintaan ibunya, setelah resmi menjadi pemegang perusahaan Yoongi memang semakin sibuk karena banyak pekerjaan dan meeting yang selalu menantinya bahkan dia saja sampai lupa makan siang karena terlalu fokus bekerja.

“Jangan membantah Yoongi atau ibu mengadu pada ayahmu, kau tahu kan apa yang akan terjadi?”

Yoongi terdiam jika sudah seperti ini dia tidak bisa berkutik lagi. Yoongi terpaksa menuruti permintaan ibunya.

Tanpa menjawab ia langsung memutuskan panggilan setelah meletakkan benda pipih itu ke atas meja sedetik kemudian pintu ruangan Yoongi diketuk beberapa kali.

“Masuk”

Yoongi kembali duduk di kursinya matanya masih fokus membaca dokumen di tangannya.

“Permisi pak ada yang ingin bertemu dengan Anda.”

“Siapa?” tanya Yoongi yang masih fokus pada pekerjaannya.

“Aku”

Yoongi langsung menoleh saat mendengar suara yang sangat ia kenal. Seorang wanita dengan menenteng tas mewah berjalan masuk menghampiri Yoongi.

Yoongi menatap jira datar lalu mengisyaratkan yuna untuk kellal, sekertaris yoongi itu tersebut membungkuk hormat sebelum keluar.

Mereka saling menatap Beberapa detik.

“Kau tidak ingin menyuruhku duduk dulu?”

Yoongi tersenyum miring walaupun ia masih memiliki perasaan pada wanita ini tapi jika mengingat apa yang terjadi dulu membuat Yoongi sakit hati.

“Kau tahu aku tidak suka basa basi, katakan apa yang kau inginkan?” Yoongi menjawab dengan santai, ia mengalihkan pandangannya.

“Aku ingin kau kembali padaku,”kata jira enteng.

Yoongi tersenyum miring dan terkekeh mengejek

“Kau memang tidak tahu malu, aku sudah memiliki calon istri kau melihatnya sendiri kemarin apa itu belum jelas bagimu.”

Jira tertawa tentu saja dia tahu bahkan wanita ini sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri. Keluarga Yoongi memperkenalkan Sora sebagai calon istri Yoongi beberapa hari yang lalu.

“Oh kau benar-benar sudah melupakanku ya?” Jira menyeringai.

Yoongi hanya diam tidak tahu harus menjawab apa, dia tidak mungkin kembali dengan jira yang sudah menghianatinya dan berselingkuh dengan sahabat yoongi, daehwan. Tapi hati Yoongi belum sepenuhnya melupakan jira dan juga menerima kehadiran Sora.

“Apa kau benar benar mencintainya?” kita mendekat lalu berbisik pada Yoongi.

“....atau kau hanya menjadikanya pelampiasan karena sakit hati,” pernyataan jira membuat yoongi diam membeku. Tangan pria itu mengepal.

- - -

“Hallo”

Sora langsung mengambil ponsel dari sakunya saat Yoongi menelfon.

“Kau sudah pulang?”

Sora mengangguk ia sedang berjalan menuju halte.

“Sudah, aku akan pulang naik bus saja.”

“Kenapa?” Tanya Yoongi di sebrang sana.
“Aku mau mampir ke supermarket sebentar,” Sora memang berniat untuk belanja beberapa bahan makanan dulu karena kebetulan stok di apartemen mulai menipis.

“Baiklah lagi pula aku juga masih ada meeting.”

“Hem.”

Sora kembali mengangguk setelah itu sambungan terputus, Sora kembali memasukkan ponselnya ke saku setelah itu melanjutkan langkahnya menuju ke sebuah supermarket yang berada di sebrang jalan setelah lampu jalan berubah menjadi hijau Sora langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam.
Sora mengambil troli dan memilih beberapa bahan makanan yang ia butuhkan saat sedang sibuk memilih buah-buahan tiba-tiba seseorang datang dan berdiri dihadapan Sora.

Awalnya Sora kaget tapi ia langsung tersenyum saat tahu wanita yang itu adalah jira.

“Hai.” Sapa Sora.

Bukannya menyapa balik jira justru terkekeh dan menatap Sora sinis. Membuat Sora melunturkan senyumnya.

“Kau mengenaliku?” tanya jira tajam.

Sora mengangguk, “namamu jira kan? Aku mengetahuinya dari jungkook oppa.”
Jira semakin menajamkan tatapan pada Sora. Pria jeon itu memang brengsek.

“Apa kau temanya Yoongi?”

Jira terdiam ternyata gadis dihadapannya ini tidak tahu kalau ia mantan kekasih Yoongi.

“Aku kekasih calon suamimu?”

Sora sontak membulatkan mata.

“K-kekasih?” tanyanya heran.

Jira mengangguk bangga ia mendekat pada Sora dan menatap gadis itu sambil tersenyum miring.

“Kalau tidak percaya tanyakan langsung saja pada Yoongi.”

Sora mematung ia tidak tahu yang dikatakan jira benar atau tidak.

“Aku tidak percaya padamu.”

Jira kembali tertawa keras, “Gadis yang polos.”

“Pantas saja Yoongi mudah memanfaatkanmu.”

- - -

Sora berjalan pelan menuju halte setelah pertemuannya dengan jira tadi pikiran menjadi tidak tenang, Sora menjadi bingung sendiri ia tidak percaya pada perkataan jira tapi Sora juga sedikit ragu dengan itu. Setelah sampai di halte Sora langsung naik ke bus, keadaan memang sedang ramai banyak orang yang baru bekerja. Tapi Sora tidak mempedulikannya ia memilih untuk duduk dan melihat keluar jendela, pikiran Sora melayang.

Setelah sampai tujuan sora segera turun dan berjalan menuju apartemen yoongi, hari sudah mulai malam Sora berjalan sendiri suasana cukup sepi gadis itu semakin melangkahkan kaki cepat, tapi sora merasa ada seseorang yang mengikutinya saat menoleh kebelakang dia tidak menemukan siapapun. Sora menarik nafas dan menyakinkan diri bahwa itu hanya perasaannya saja.

Sora semakin melangkahkan kakinya cepat dan menundukkan kepala tiba-tiba dari arah depan seorang berjalan dan menyenggol bahu sora membuat gadis itu kaget dan badannya sedikit terhuyung ke belakang.

Sora ingin marah tapi orang itu lebih dulu membungkukkan badan meminta maaf, sora tidak bisa melihat wajahnya karena orang itu menggunakan masker dan tudung hoodie tanpa berkata apapun orang itu langsung berlalu pergi begitu saja.

Awalnya sora mengira orang itu tidak sengaja menyenggolnya namun sedetik kemudian sora merasa perih pada lengannya Sora berhenti sebentar dan melihat lengan sebelah kirinya ia bisa melihat darah yang keluar dari balik seragamnya ternyata lengan sora berdarah, luka itu seperti sayatan pisau tidak terlalu dalam tapi darahnya terus mengalir Sora sedikit meringis karena rasa perih mulai menyerang lengannya.

Sora menutupi lukanya dengan tangan agar darahnya tidak mengalir lagi lalu ia kembali berjalan pulang ke apartemen.

“Kenapa baru pulang?” Suara yoongi langsung menyambut Sora setelah gadis itu menutup pintu, yoongi sudah pulang dari tadi pria tersebut sedang duduk di sofa sambil menatap Sora tajam.

“Aku kan sudah memberitahumu kalo aku belanja ke supermarket sebentar.”

Bukan itu yang Yoongi maksud, masalahnya ia sudah berjanji pada ibunya akan membawa Sora ke butik siang tadi tapi sampai jam segini Sora baru pulang.

Yoongi mendengus pelan saat melihat sebuah kantong belanjaan di tangan gadis itu.

“Kenapa lenganmu?” yoongi bangkit dari duduknya dan meraih tangan sora yang memegang lengannya sambil menahan sakit, saat Yoongi memeriksanya ia melihat lengan Sora yang terluka dan mengeluarkan banyak darah.

“Kenapa lenganmu berdarah?” Tanya yoongi serius walaupun suaranya terdengar datar sebenarnya Yoongi sedang khawatir pada gadis ini.
Sora terdiam beberapa detik.
“Aku tadi jatuh.” Bohong sora.

“Jangan berbohong ini bukan luka karena terjatuh ini seperti sayatan pisau.”

Sora memang tidak bisa berbohong kepada yoongi lagi pula untuk apa dia membohongi yoongi.

“Tadi ada seorang yang menyenggolku, aku kira dia tidak sengaja tapi sepertinya aku salah karena setelah itu aku merasakan perih di lenganku dan ya ternyata terluka” jelas sora.

Yoongi menyerngitkan alisnya
“Seseorang?”

Sora mengangguk.

“Kau melihat wajahnya?” Tanya yoongi lagi.

Sora menggeleng.
“Dia memakai masker jadi aku tidak melihatnya dengan jelas.”

Yoongi diam tidak mungkin orang itu tiba-tiba melukai Sora pasti ada motif yang melatarbelakangi.

Yoongi menatap Sora saat gadis itu melihat lukanya sambil menahan sakit.
Sepertinya ada seseorang yang berniat mencelakai Sora.


~TBC~

With You ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang