Waktu berlalu begitu cepat, hari telah berganti minggu dan sekarang sudah terhitung satu minggu sora menjadi istri yoongi, setelah menjadi seorang istri sora berubah ia tidak lagi menjadi wanita yang manja bahkan sora sudah bisa masak dengan baik berkat les satu minggu sekali dengan mertuanya nyonya Choi ibu Yoongi itu sesekali datang ke rumah mereka untuk mengajari memasak.
Sora sangat dekat dengan nyonya choi dibanding dengan ibunya sendiri jujur dari kecil sora diasuh oleh song ahjumma, walaupun ibunya juga sesekali meluangkan waktu untuknya walau hanya sebentar, sebab nyonya jung selalu mementingkan pekerjaannya. Bahkan sora pernah merasa kesepian dan hampir depresi karena hal itu tapi untung saja ia bisa mengatasinya.
Pagi ini seperti biasa sora sibuk berkutat dengan peralatan dapur menyiapkan sarapan, jarum jam sudah menujukan pukul tujuh pagi sedikit heran biasanya yoongi sudah turun dengan pakaian yang rapi bersiap pergi ke kantor, padahal sora sudah menyiapkan segala kebutuhan pria itu mulai dari air panas untuk mandi, setelan jas dan sepatu pun semua sudah sora siapkan.
Kare Yoongi tidak kunjung turun Sora melepas apron dan mematikan kompor setelah menyelesaikan urusan dapurnya lalu berjalan naik ke atas untuk membangunkan yoongi, sora yakin sekali pria itu masih tidur pasalnya yoongi itu sedikit susah dibangunkan.
Tebakan sora seratus persen benar, sora menghembuskan nafas pelan setelah membuka pintu kamar lalu berjalan pelan menuju ranjang. Yoongi masih meringkuk diatas kasur dengan selimut tebal yang membalut tubuhnya, menikmati mimpi indah dipagi hari, tidak biasanya yoongi seperti ini. Batin sora.
“Oppa, bangun kau harus pergi ke kantor?”
“Oppa” yoongi hanya menggeliat kecil.
Sora memang sudah biasa memanggil Yoongi dengan sebutan itu tentu saja pria itu yang memaksa Sora. Yoongi bilang dia cemburu karena Sora memanggil jungkook dengan sebutan oppa sedangkan pada Yoongi tidak padahal dia ini kan suami Sora. Mereka berdebat kemarin karena Yoongi marah akhirnya Sora pun menuruti kemauan pria itu.
Sora mendekat dan duduk ditepi ranjang, berteriak membangunkan yoongi hanya menguras tenaga. pria ini tidak mungkin bangun hanya dengan teriakan saja.
“Oppa” Sora sedikit mengguncang bahu yoongi, suaminya itu hanya bergumam tapi matanya masih terpejam.
“Ayo bangun, oppa harus bersiap ke kantor.” Sora mencoba menarik selimut agar yoongi cepat bangun.
“Sebentar sayang, lima menit lagi.”
“Nanti oppa tel---”
“Astaga” Sora kaget saat yoongi menarik tangannya membuat tubuh sora jatuh sepenuhnya didada yoongi, sora bisa merasakan jantungnya yang berdebar tidak normal. Ini selalu ia rasakan setiap berada di dekat Yoongi.
Cukup lama mereka berada diposisi seperti itu, sora tidak melawan karena ia juga menikmati pelukan hangat yang diberikan yoongi. Sora juga bisa merasakan degup jantung yoongi tapi pria dipelukanya itu masih saja tidur, sora semakin menenggelamkan wajahnya didada yoongi.
“Oppa ayo bangun nanti kau terlambat berkerja,” Sora berkata lembut.
“Aku tidak akan bangun sebelum mendapat hadiah.” Jawab Yoongi santai. Matanya sudah mulai terbuka.
Sora mendongak menatap yoongi.
“Hadiah apa? Oppa tidak ulang tahunkan hari ini?”
KAMU SEDANG MEMBACA
With You ✔️
RomanceSebagain part di hapus ( lengkap Versi Book ) . Sora harus menerima kenyataan dijodohkan dengan seseorang yang sama sekali tidak ia kenal. Awalnya ia mengira Choi Yoongi pria yang baik, itu sebabnya dia dengan mudah menerima perjodohan lalu menikah...
