11. Threat

5.1K 282 9
                                        

Perasaan cemas tiba-tiba menyelimuti hati yoongi, sejak tadi ia mondar mandir di ruangan kerjanya dengan wajah khawatir menunggu seseorang menjawab panggilannya, yoongi beberapa kali mengumpat saat sambungan telefonya sejak sepuluh menit yang lalu tidak ada jawaban sama sekali bahkan sekarang nomernya tidak aktif saat dihubungi, membuat yoongi mengacak rambutnya pelan pasalnya saat meeting tadi yoongi menerima beberapa panggilan masuk dari sora dan sebuah pesan dengan emotikon tangis bagaimana yoongi tidak khawatir, feeling nya mengatakan terjadi sesuatu pada gadis itu.

“Pak, meeting kedua akan segera dimulai,” yuna masuk keruangan yoongi setelah mengetuk pintu. Sekertaris yoongi itu memberikan tahu bahwa yoongi harus menghadiri rapat lagi.

Yoongi menghela nafas lelah pertemuan tinggal satu kali lagi dan ini adalah pertemuan yang penting bersama investor dari jepang, yoongi tidak mungkin meninggalkan meeting ini walaupun perasaannya masih khawatir memikirkan keadaan sora tapi akhirnya yoongi mengangguk. Dia tidak punya pilihan lain.

Sedangkan sora masih terduduk dilantai memeluk lututnya dan menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangan, sora  menangis sesenggukan sangat ketakutan setelah membuka kotak yang berisi ancaman membuat gadis ini ketakutan, Sora sudah menghubungi yoongi tapi pria itu tidak menjawab dan sampai saat ini belum juga pulang, karena lagi-lagi sora menerima pesan dan panggilan dari nomer yang tidak dia kenal yang sama mengirimkannya pesan aneh kemarin, sora akhirnya memilih mematikan ponselnya tepat setelah menghubungi yoongi.

Sora masih saja menangis dia merasa tida  pernah punya masalah dengan siapapun ia juga yakin tidak pernah memiliki musuh tapi siapa yang mengancamnya seperti ini, sora hanya bisa menangis histeris hingga tubuhnya bergetar hebat.

Karena perasaan yang tidak tenang, yoongi pun tidak bisa konsentrasi saat menghadiri rapat, entahlah pikirannya hanya tertuju pada sora, yoongi sangat mengkhawatirkan keadaan gadis itu, padahal biasanya dia tidak pernah se khawatir ini pada Sora.

Setelah rapat selesai tanpa menunggu lama yoongi pun langsung bergegas pulang.

Yoongi langsung keluar dari mobil dan melangkah kakinya cepat menuju kamar apartemennya. Ia menaiki lift dengan sedikit terburu-buru, setelah sampai Yoongi langsung memasukkan password cepat dan membuka pintu sambil meneriakkan nama Sora.

“Sora!” yoongi mencoba memanggil sora ia mengecek ke segala sudut ruangan mulai dari ruang tengah dapur hingga kamar mandi, lampu ruang tengah masih menyala yoongi melangkahkan kakinya cepat menuju kamar Sora.

yoongi membuka pintu sedikit kasar tepat saat pintu terbuka ia mendapati Sora yang duduk menangis disamping ranjang. Yoongi menghampiri sora dan berjongkok di depan gadis itu. Sora yang menyadari kehadiran Yoongi langsung mendongakkan kepalanya.

“Yo- Yoongi” sora masih sesenggukan akibat tangisannya, bahkan air mata semakin deras saat melihat yoongi. Yoongi mendekat lalu membawa Sora dalam pelukannya.

“Tidak apa, aku disini,” yoongi mendekap tubuh sora erat dan mengelus kepala gadis itu agar tangisannya reda dan sedikit tenang, Yoongi bisa merasakan tubuh sora yang bergetar, gadis ini benar benar ketakutan yoongi tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia tidak akan menanyakan pada sora sekarang, yoongi akan menunggu hingga sora sedikit tenang.

“Y-yoon, a-aku sangat takut,” sora menangis sejadi jadinya dalam pelukan yoongi, pria itu pun semakin mempererat pelukannya lagi.
Setelah lima menit lebih, tangis sora mereda gadis itu sudah mulai tenang. yoongi mencoba melepas pelukannya pelan, menangkup wajah Sora lalu jarinya bergerak mengusap sisa air mata gadis itu.

With You ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang