ENAM BELAS

7.7K 401 7
                                    

"Selamat ulangtahun anak ayah, semoga selalu sehat, pintar, bahagia, dan selalu bisa menemani Ayah didalam segala suasana ya, Nak" doaku, pada Aghnia yang pagi ini terlihat ceria karena mendapati aku dan kedua kakek dan neneknya memberikan kejutan kecil dengan memberikan sebuah cake yang disertai lilin, serta nyanyian kecil selamat ulangtahun"

Dengan semangat, Aghnia meniup lilin dan diulang berulang-ulang kali, "Aghnia, lilinnya sudah mau habis. Sudah ya Nak tiup lilinnya. Sekarang Aghnia mandi, lalu ke makam Ibu dan lanjut ke Panti untuk bertemu teman-teman disana"

Setelah itu, kami pergi bersama-sama ke makam Nafisa untuk berziarah. "Assalamualaikum Ibu, Aghnia datang nih sama Ayah dan Kakek Nenek" aku mengajarkan Aghnia untuk menyapa Ibunya yang sedang tertidur damai didalam sana.

"Kita berdoa dulu ya" lalu aku memimpin untuk mendoakan Nafisa.

Kedatangan kami kesini selain berziarah lalu mengirim doa, adalah aku ingin mengajarkan Aghnia untuk berterima kasih kepada mendiang Ibunya. Berkat perjuangannya mengandung dan melahirkan akhirnya hari ini Aghnia berusia 2 tahun.

"Ibuuuu" panggil Aghnia secara tiba-tiba.

"Iya Aghnia, didalam sana ada Ibu"

"Ibu bobo yah, Ayah?"

"Iya Nak, Ibu bobo didalam sana, sudah bertemu dengan Allah"

"Ya Ayah. Ibu bobo"

Percakapan kecil ini membuat hatiku tercubit, Aghnia mulai mengerti dan lumayan sering menanyakan Ibunya tiap aku habis bercerita atau menunjukkan foto Ibunya sebelum tidur. Aku memberikan pengertian-pengertian kecil secara perlahan kepads Aghnia sejak dini mengenai mendiang Ibunya. Aku yakin nantinya Aghnia akan menjadi anak yang bisa menerima semua ini dengan baik.

Selesai berziarah, kami langsung mengunjungi panti asuhan yang menjadi tempat untuk merayakan ulangtahun Aghnia.

Sesampainya disana, kami langsung disambut dengan beberapa pengurus inti panti asuhan dan belasan anak-anak yang sudah berusia sekitar 5 sampai 8 tahun. Bisa dilihat dari ekspresi mereka yang excited ketika melihat kedatangan kami, mereka langsung menghampiri lalu menyambut dan memberikan salam.

Acara pagi ini memang sengaja aku buat sederhana saja, yang penting maknanya dalam dan baik untuk Aghnia. Tidak ada yang berlebihan, hanya menyiapkan kue ulangtahun yang nantinya akan ditiup bersama teman-teman panti disini, lalu makan siang bersama, berkunjung dan berkeliling sekitaran panti, lalu memberikan beberapa bingkisan untuk teman-teman panti yang ada disini.

Aghnia terlihat senang sekali ketika banyaknya dari mereka yang mengajak Aghnia bermain bersama. Lucunya, Aghnia bisa berbaur dengan teman-teman disini. Selagi Aghnia bermain, aku diajak berkeliling oleh petugas panti untuk mengunjungi anggota panti yang masih bayi.

"Disini Pak ruangan khusus bayi" kata Pak Anton, lalu membawaku ke dalam ruangan yang dimaksud.

Lumayan banyak anak-anak bayi disini, ada yang baru lahir bahkan ada yang berusia hitungan bulan. Mereka lucu sekali, aku sempat menggendong salah satu anak perempuan yang kata Pak Anton masih berusia 2,5 bulan.

"Namanya Nima, usianya baru 2,5 bulan" kata Pak Anton,

"Masih kecil sekali ya, Pak"

"Iya, Nima dibawa oleh salah satu warga yang bilang kalau menemukan bayi yang saat itu masih sekitar 2 hari didalam kardus dekat kali"

Aku terenyuh, sedih mendengarnya. Sekecil ini tidak berdosa tapi dengan tega orangtuanya membuang dan menyimpannya didalam kardus dekat kali. Tapi untungnya, Allah masih menyelamatkan dan ada yang menemukan lalu membawa kesini, ke tempat yang lebih aman dan banyak kasih sayang.

Kisah Arkendra, Si Duda Anak Satu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang