Ini pelajaran bagiku dalam berpacaran. Kali ini aku mengetahui kekuranganku untuk tidak terlalu cuek.
(Minggu, 29-01-2017)
Aku bangun jam 09 pagi...
Langsung saja, aku membuka hp ku dan mematikan alarm yang sedari tadi berdering.
Lalu aku pun, melihat 1 pesan dari nya.
Langsung saja ku buka pesan itu.
“Pagi sayang”. Ucap Rifal yang membuatku bahagia di pagi hari ini.
"Iya pagi juga sayang maaf baru balas". Ucapku bahagia.
"Kenapa baru di balas". Ucap Rifal.
"Iya maaf, aku baru bangun". Ucapku.
"Ouh iya atth gi sarapan, aku lagi bikin nasgor loh mau ga?". Ucap Rifal yang seakan-akan dia adalah suamiku yang menyambut istrinya selamat pagi dan membuatkan ku sarapan. (Dunia terbalik)
"Mau atth". Ucapku sambil senyum-senyum.
"Sini atth sini ke rumah aku". Ucap Rifal dengan mudah mengatakannya tanpa memperdulikan ku. Karena jika aku pergi ke rumah nya hanya untuk numpang makan, sama saja seperti tidak ada nasi di rumahku. Tambah lagi, aku tidak tau rumah nya dimana.
"Ngga ahh kmu nya aja sini". Ucapku yang berharap dia datang ke rumah ku hanya untuk memberi sarapan di pagi hari ini.
"Kamu aja sini". Ucap Rifal yang keras kepala.
"Ya udah ga usah aku juga bisa bikin ko, mungkin bakalan lebih enak dari kamu huuu". Ucapku BT.(Siang harinya)
"Sekarang ketemuan yu kangen". Ucap Rifal dengan tiba-tiba.
"Dimana??? Sekarang ". Ucapku bahagia.
"Di jl. ****, nanti kita ketemuan di depan sekolah aja". Ucap Rifal.
"Kamu serius?”. Ucapku yang sedikit gelisah.
"Iya serius, tapi kamu jangan bawa sahabat kamu, kita ketemuan berdua aja oke". Ucap Rifal.
"Apaaaaaaaaaa???? Berdua?????????? Ga salah??? Tapi kamu ga akan ngapa ngapain aku kan?”. Ucap ku kaget.
"Iya ga akan ngapa ngapain kamu janji, aku ga akan sampai bikin kamu kecewa". Ucap Rifal yang benar-benar meyakinkan ku untuk bisa bertemu.
"Janji yah?". Ucapku yang sedikit yakin.
"Iya janji". Ucap Rifal.
"Iya iya, jam berapa ketemu nya". Ucapku.
"Sekarang aja". Ucap Rifal yang membuatku kaget.
"Ya udah iya tapi aku siap-siap dulu yah". Ucapku yang mulai binggung harus memakai baju apa.
Sejujur nya jadi perempuan itu ribet, kenapa? Karena dari sekian banyak baju di lemari masih saja binggung harus memakai baju apa, beda dengan laki-laki. Laki-laki pakai baju apa pun masih tetap keren, apalagi pakai jaket nambah keren deh pokonya.
"Iya sok aku tunggu, GC (gerak cepat)". Ucap Rifal.
"Icha, masih dimana?". Ucap Rifal.
"Icha?". Ucap Rifal.
"Hey, cepetan". Ucap Rifal.
"Iya bawel bentar ini lagi OTW". Ucapku sambil berjalan.
"Sip cepet". Ucap Rifal.
(Read)Sesampainya di sana...
Tik-tok-tik-tok
Sudah 10 menit berlalu, kami hanya terdiam, canggung...
Lalu aku mencoba memberanikan diri....
"Kamu udah makan?". Ucapku.
"Ko aku bilang udah makan sih??? Bego banget lah". Ucapku dalam hati.
"Iya udah barusan, kamu udah makan belom?". Ucap Rifal canggung juga.
"Udah". Ucapku.
Aku merasa bahwa pembicaraan kami terlalu membosan kan.
Aku teringat....
"Rifal aku mau nanya, kenapa kamu suka sama aku? emang kamu ga malu apa pacaran sama kaka kelas?". Ucapku yang benar-benar sudah binggung harus membahas apa.
"Buat apa malu. Aku yang nge jalanin kenapa aku yang harus malu". Ucap Rifal yang membuatku bahagia.Siang sampai sore, kami mengahabiskan waktu kami dengan lolucon, pertanyaan aneh, jail dan lain-lain yang membuat kami bahagia. Tapi tiba-tiba hujan turun. Lalu kami mencari tempat untuk berteduh.
Saat hujan reda, Rifal mengantarkanku pulang.(Saat di perjalanan...)
Aku melihat pohon cemara yang penuh dengan air hujan...
Lalu aku mencoba menarik ranting pohon cemara itu, hingga air nya berjatuhan ke bawah. Aku terus berjalan dan terus berjalan tanpa tahu apa yang terjadi di belakang. Saat aku melihat ke belakang,
Aku tidak tau jika pohon yang aku tarik tadi, air nya akan tumpah ke seluruh tubuh pacarku sendiri. Aku hanya tertawa puas hari itu.
Lalu aku mengusapnya dengan tanganku dan meminta maaf berkali-kali.
Aku duga, air nya tidak tumpah sebanyak itu. Jika aku tau, mungkin aku tidak akan melakukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU
Não FicçãoJika saja aku tidak melakukan kesalahan mungkin pada akhirnya, hubungan kita masih bertahan sampai saat ini. Cimahi