Sejak libur sekolah, aku menghabiskan waktuku untuknya. Begitupun sebaliknya.
Pagi ini, tepatnya di hari sabtu.
Sorenya, dia mengajak ku ketemuan di tempat biasa kami bertemu. Saat itu tiba-tiba saja detak jantungku berdetak sangat kencang.
"Tidak biasanya jantungku berdetak dengan sangat kencang, apa yang akan terjadi? Ah mungkin hanya perasaanku saja". Batinku dalam hati.
Aku segera pergi ke kamar mandi dan memakai pakaian yang sederhana tapi terlihat cantik saat memakainya.Tiba-tiba, dring hp ku berbunyi,
"Aku otw sayang". Ucap Rifal.
"Iya sayang". Ucap ku sambil memakai sandal sepatuku dan pergi meninggalkan rumahku.Sesampainya disana, aku melihat nya sedang berdiri sambil tersenyum kepadaku. Aku mencoba tersenyum kepadanya, walaupun sebenarnya aku tidak bisa tersenyum saat orang lain tersenyum padaku.
Disini, kami membahas banyak hal. Sampai-sampai kami membahas soal ujian kami di sekolah. Maksudku dia membahas UKK dan aku membahas UNBK ku.
Tiba-tiba hujan turun.
Aku langsung menadahkan air hujan tersebut ke telapak tanganku. Sambil menjailinya. Tiba-tiba dia merangkulku dan menarik badanku ke arahnya. Lalu dia memelukku dengan erat.Aku bahagia sekali saat dia memelukku dengan erat.
Aku pun tidak pernah membayangkan bahwa hari ini, akan menjadi hari yang paling terindah untuk ku.Tidak lama kemudian, Rifal mulai melepaskan pelukannya.
Dan saat aku menatapnya.
Dia mulai mendekatkan wajahnya dengan wajahku dan mencium keningku.
Lalu dia menatapku sambil memegang wajahku dan mendekatkan wajahku dengan wajahnya. Sehingga, hidungnya mengenai hidungku. Saat dia mulai menutup matanya dan aku pun menutup mataku."Hey buka matanya". Ucap Rifal.
Langsung saja ku buka mataku dan melepaskan pelukanku terhadapnya.
"Malu banget asli udah berpikir negatif, padahal aku percaya dia ga akan pernah lakuin hal yang bisa merendahkan ku". Batinku dalam hati.
"Eh malah bengong". Ucap Rifal.Lalu aku membalikan badanku karena malu.
Tiba-tiba saja Rifal memelukku dari belakang.
Saat itu, aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku hanya bisa tersenyum bahagia sambil menikmati sunset bersamanya.Saat suara adzan mulai terdengar.
"Mau pulang". Ucapnya.
"Iya lah". Ucapku.
"Ya udah yu". Ucapnya.
Lalu Rifal, mengantarku pulang.Sesampainya di rumah, aku langsung pergi ke kamar dan menggigit bantalku untuk melampiaskan rasa bahagiaku. Lalu aku meloncat-loncat di atas tempat tidurku seperti anak kecil. Saat mulai letih, aku menidurkan badanku dan melihat atap kamar tidurku sambil membayangkannya.
Malam itu aku benar-benar bahagia...
Minggu kemudian dan seterusnya, tiap kali aku bertemu dengannya. Dia selalu memelukku dengan erat bahkan lebih lama dari sebelumnya. Dia juga menyenderkan hidungnya di hidungku sambil memejamkan mata kita.
Aku merasa tenang, nyaman saat di pelukannya. Dan saat memejamkan mataku, seakan-akan masalah yang ada di pikiranku hilang di hari itu.Hari demi hari kebahagiaanku mulai bertambah, hingga membuatku takut untuk kehilangan kebahagiaanku itu…
Hingga pada suatu ketika...

KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU
No FicciónJika saja aku tidak melakukan kesalahan mungkin pada akhirnya, hubungan kita masih bertahan sampai saat ini. Cimahi