Seven.Shit!

87 33 30
                                    

Jezzly berdiri di depan kaca.Ia kemudian menyisir rambutnya.Tak lupa ia menambahkan pengklimis rambut sehingga menambah kesan cool.Rambutnya pun disisir miring mengarah ke kanan.Benar-benar sempurna.Itulah yang dapat dideskripsikan dari penampilannya sekarang.

Lengan kemejanya diperbaikinya.Ia melipat kecil ujung lengan kemeja nya kanan dan kiri.Diraihnya parfum kesayangannya lantas menyemprotnya di beberapa sisi badannya.

Diraihnya tas ransel hitamnya dan mengambil ponselnya yang berada di atas kasurnya.Karena saking sibuknya sedari tadi dengan penampilannya, ia tak sadar ada pesan whatsapp dari keyla yang tertera pada locksreen nya.

Keyla
Jangan datang sesudah jam 12.Gue ada les privat di rumah.intinya sebelum jam itu lo harus udah ada di depan rumah tetangga gue atau gak jacket lo lost!eits tapi jangan kepagian juga masih ada orangtua gue soalnya

Jezzly mengerutkan dahinya bingung melihat pesan yang diterimanya dari Keyla.Lantas ia kembali berkutat di handphone nya.

Jezzly
Ribet banget hidup lo ya.Nanti gue kabari ke lo kalau gue udah nyampek.

Jezzly
Byee!!

Keyla yang berada di tempat berbeda kembali memasukkan handphone nya ke dalam kantung piama barbie nya.Ia menarik dalam-dalam nafasnya, dan mengeluarkannya perlahan.Ia mulai melangkah meninggalkan kamarnya.

Di bawah sudah terdapat Evelyn diikuti Ardyan yang berada si samping kanannya.Dan dihadapan mereka terlihat Nia yang sedang asyik dengan sarapannya.Keyla menarik bangku dan menjatuhkan bokongnya di kursi.Ia mulai meraih potongan roti tawar yang ada di atas piring dan mengoleskan selai coklat kesukaannya.

Tidak ada yang membuka bicara.Semuanya masih diam.Keyla melanjutkan kegiatannya dengan mengambil secangkir susu yang ada di hadapannya.Ia hanya memandang keluarganya yang terlihat begitu senyap.Ia sekarang menikmati perpaduan roti berselai coklat dan susu di dalam mulutnya.

"Mama ada urusan pagi ini" interupsi Evelyn di tengah-tengah keheningan kemudian menyesap sedikit susu yang ada di genggamannya."Mama bakalan pergi barengan sama papa dan Sepertinya Mama akan pulang cepat.Jadi ingat! Kalau sampai kalian tidak ada di rumah.Kalian pasti tahu hukumannya!" Titah Evelyn secara tegas memperingatkan kedua anaknya.

Sedangkan Ardyan masih setia mengunyah rotinya.Dan tentunya dengan wajah Ardyan yang begitu dingin.

Nia berkutat dengan ponselnya kemudian memundurkan kursinya dan menegakkan badannya.Ia menepak-nepak pakaian seragamnya dan mengambil tas yang sedari tadi bersandar di badan belakang kursinya.

"Nia pamit ma, pa" ucap Nia seraya mencium punggung tangan kedua orangtuanya."Nia pigi dulu kak" lanjutnya menatap Keyla yang masih asyik dengan sarapannya.

"KOK GAK SAMA PAPA AJA?" Tanya Ardyan menghentikan langkah Nia yang hampir mendekati pintu.

"AKU PIGINYA SAMA TEMAN PAA!"
teriak Nia dari kejauhan karena langkahnya yang sudah menapak jauh.

Tentu saja Keyla tahu, yang menjemputnya bukannya temannya.Melainkan Evan Redino yang adalah kekasih adiknya.Keyla pernah tidak sengaja melihat wajah Evan walau hanya sekilas dari kaca mobil yang ia kendarai untuk menjemput adiknya.Andai saja Papa dan Mama mereka tahu.Itu akan menjadi masalah besar baginya.

"Keyla, bagaimana les privat kamu? Apa kamu sering melewati jadwal les nya? " Tanya Ardyan dengan nada bicaranya yang sedikit lebih lembut dari kemarin-kemarin tanpa menatap anaknya melainkan masih setia pada rotinya.

Except UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang